Chapter 9

445 63 26
                                    

terima kasih buat yang udah memberikan vote komen, meski ini cuma cerita remake💜

selamat membaca dan sorry kalo ada typo







🐹JinRene🐰








Hari ini, Iren menyempatkan diri ke warung Kang Asep, terhitung sejak hari pernikahannya, Iren belum sempat ke sana lagi.

Sebuah warung sederhana yang berada tak jauh dari kampusnya, menjadi tempat tongkrongan dosen-dosen dan sfaf akademisi untuk berdiskusi.

Iren menyempatkan diri ke warung Kang Asep selepas kerja. Kebetulan sedang ada bedah buku Politik Utopia, karya salah seorang dosen politik senior.

Tapi ada satu hal yang membuat Iren tak terlalu antusias sore itu. Di warung Kang Asep itulah, Surya sering menghabiskan waktunya. Termasuk hari ini.

Iren mengenal Surya sejak dia masih menjadi mahasiswa baru di Universitas Indonesia sekitar tahun 2011.

Meski begitu mereka berbeda jurusan. Iren di jurusan Ilmu Politik dan Surya di jurusan Ilmu Filsafat. Mereka bertemu di acara ospek, saat Surya menjadi salah satu panitia.

Sama seperti Iren, Surya konsisten mengambil S2 dan S3 di ilmu masing-masing. Saat ini, Surya menjadi dosen di jurusan Filsafat.

Iren tersenyum singkat kepada seorang lelaki yang duduk di pojokan, sambil memegang pinggiran cangkir berisi kopi hitam pekat.

Lalu, Iren buru-buru mengambil tempat di sebelah Pak Dasril, profesor Filsafat berusia lanjut yang sedang menghisap rokoknya.

"Ke mana aja kamu, Ren? Baru keliatan." tanya Pak Dasril.

"Sibuk, Prof." Jawab Irene.

"Ya, ya. Pengantin baru wajar kalo sibuk."

Iren hanya tersenyum.

Bedah buku itu berjalan sekitar satu setengah jam. Pesertanya kebanyakan dari kalangan mahasiswa.

Mungkin Pak Heri, dosen Politik Kontemporer itu menugaskan mahasiswanya untuk mereview jalannya acara, seperti kebiasaannya selama ini.

Di akhir acara, Iren begitu saja ditodong oleh Kang Asep untuk menyanyikan sebuah lagu. Tak hanya itu, Surya juga ditodong bernyanyi bersama Iren.

Suara Iren memang lumayan, tidak terlalu bagus layaknya seorang diva, tapi juga tidak terlalu buruk. Meskipun tetap tak membuatnya cukup percaya diri, untuk ikut acara ajang pencarian bakat di dunia tarik suara.

Sudah hal biasa, jika Iren dan Surya ditodong menjadi penghibur di akhir acara-acara diskusi.

"Nggak ah, Kang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nggak ah, Kang. Nggak ada persiapan." Iren berusaha menolak.

"Biasanya juga nggak ada persiapan. Satu lagu aja?" Kang Asep membujuk. "Buat penutup nih. Kasian pada ngebul kepalanya."

YOUR EYES TELL [JINRENE]☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang