YOUR EYES TELL [JINRENE]☑️

Chapter 27

terima kasih buat yang selalu memberikan vote komen, meski ini cuma cerita remake😊

selamat membaca & sorry kalo ada typo

🐹JinRene🐰

Jean menutup pintu ruang ICU dengan lega. Napasnya terasa lebih longgar.

Di depannya, Melvin sudah berjalan terlebih dahulu untuk menghampiri Syandra yang menunggu di luar.

Rasanya, beban pikiran sedikit berkurang setelah mempertemukan Melvin dengan omanya yang terbaring tak sadar.

Baik dirinya maupun Melvin, sama-sama canggung saat berada di dalam. Jean tak tahu apa yang harus dia katakan pada omanya yang koma.

Beberapa kali dia dan Melvin saling bertatapan bingung.

Sampai akhirnya, Melvin berinisiatif untuk mendekati sang oma.

"Halo, omanya om Jean," sapa anak itu dengan lugas.

"Ehm..." Jean berdeham kaku. "Oma, ini...Vino. Umurnya delapan tahun. Dia mirip aku."

"Omanya om Jean, tidurnya jangan lama-lama
ya," Melvin meraih tangan keriput sang oma.

Jean takjub, ketika anak delapan tahun itu
bisa berperan begitu baik. Dan yang lebih membuat Jean takjub, omanya itu seolah
bisa merespon kehadiran darah dagingnya.

Tangannya bergerak sedikit dan detak jantungnya di elektrokardiograf meningkat.

"Semua baik-baik aja?" tanya Syandra, ketika dia mendekat.

Jean menjawab dengan kedikan bahu. Dia berdiri
di hadapan Syandra, yang duduk disudut dinding,

Sementara di sebelah kiri Syandra, Melvin sedang duduk dan ada maminya Jean yang berusaha mengajak cucunya itu mengobrol.

"Melvin pinter akting," bisik Jean sedikit menunduk, agar tidak terdengar maminya. "Dia ikut ekskul teater ya di sekolahnya dulu?"

"Teater?" Syandra mendongak, lalu mengerutkan kening dan tertawa kecil. "Nggak. Dia nggak suka apa pun selain game."

"So boyish."

"Emang. Ngomong-ngomong soal sekolah, lo ada rekomendasi sekolah yang bagus buat Melvin? Dia nggak bisa kelamaan nganggur. Minimal tahun ajaran baru ini, Mevin harus masuk sekolah baru."

Jean tersenyum tipis. "Nanti gue cariin apartemen sama sekolah yang pas buat Melvin."

"Iren nggak ke sini?" tanya Syandra lagi.

"Istri gue pasti masih di kampus."

"Sebenernya, gue nggak enak kalo..."

Jean tidak terlalu menyimak kata-kata Syandra. Pikirannya mulai beralih pada sang istri, yang sampai saat ini belum mau bicara dengannya.