Chapter 28

597 77 63
                                    

terima kasih buat yang selalu memberikan vote komen, meski ini cuma cerita remake😊

selamat membaca & sorry kalo ada typo







🐹JinRene🐰







Iren menatap handphonenya dengan ekspresi cemberut. Kesal bukan kepalang karena Jean bahkan tidak bisa meluangkan satu hari pun untuknya.

Sementara untuk Syandra dan Melvin, Jean bisa memberikan seluruh waktunya. Jangan dikira Iren tidak tahu apa yang dilakukan Jean seminggu terakhir.

Iren tahu kesibukan Jean yang super itu, bukan semata-mata mengurus bisnisnya yang sedang mengalami entah apa itu. Bukan juga sekadar kejar target supaya Espressologist bisa launching akhir bulan ini.

Tetapi juga sibuk mencarikan Syandra dan Melvin tempat tinggal layak huni. Dia sempat melihat percakapan Jean dengan Syandra di WA.

Mereka sedang mendiskusikan beberapa apartemen dan juga membuat janji untuk bersama-sama datang melihat apartemen yang ditawarkan.

Bukannya Iren iseng membuka-buka handphone Jean dan melanggar privasinya.

Suaminya itu pernah meninggalkan handphonenya di rumah. Lalu, pop up message itu muncul di layar dan otomatis terbaca olehnya.

Iren juga menemukan brosur-brosur sekolah
di kamar Jean.

Suaminya itu sedang sibuk mencarikan sekolah untuk putranya. Iren tahu dan masih berharap Jean akan menceritakan itu semua kepadanya.

Tapi sepertinya harapannya berlebihan. Ternyata, Jean memang memilih melakukannya diam-diam.

Iren menghela napas panjang.

Sudah beberapa hari ini Iren sibuk bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Sebenarnya apa yang dia pertahankan? Sebenarnya apa yang sedang dia lakukan?

"Ren!" Iren tersentak, ketika sebuah tepukan keras mendarat di bahu. Handphone di tangannya nyaris terjatuh.

"Lagi mikirin apa sampe bengong begitu?" tanya Surya penasaran.

Saat ini, mereka berada di kamp konsentrasi Plantungan, lokasi tempat tahanan politik perempuan dipenjara selama bertahun-tahundi masa pemerintahan Orde Baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini, mereka berada di kamp konsentrasi Plantungan, lokasi tempat tahanan politik perempuan dipenjara selama bertahun-tahun
di masa pemerintahan Orde Baru.

Di masa pendudukan Belanda, tempat itu adalah rumah sakit khusus isolasi penderita penyakit kulit lepra.

Dibangun di sebuah ceruk antara dua gunung yang dikelilingi dataran-dataran tinggi, membuat tempat itu benar-benar seperti penjara dari alam.

Lokasinya jauh di desa, di perbatasan antara Kabupaten Kendal dan Batang, yang oleh Jean selalu dianggap sama dengan Semarang.

Di tempat inilah, dahulu perempuan-perempuan yang dituduh terkait dengan Partai Komunis Indonesia ditahan dan disiksa.

YOUR EYES TELL [JINRENE]☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang