Chapter 41 END

914 82 81
                                    

banyak pembaca yg kehilangan minat sama cerita gua ini, karena menurut mereka, gua updatenya kelamaan.

padahal gua belom sampe sebulan ga
update, hitungannya baru 3 minggu ga update. Dikira kerjaan gua cuma nulis wattpad doang kali ya.

tapi yaudahlah ya, gua update buat pembaca yg masih sabar menanti dan bisa menghargai

terima kasih buat yg selalu memberikan vote komen, meski ini cuma cerita remake

tolong dibaca dengan teliti sampe akhir ya. Krn gua ngasih alasan kenapa gua memilih ending yg seperti ini😊

selamat membaca, sorry kalo ada typo







🐹JinRene🐰







Setelah memastikan selimut anaknya terpasang dengan benar, Jean mengganti lampunya dengan lampu tidur.

Lalu, Jean beranjak keluar kamar dan menuju kamarnya bersama Iren. Yang terletak tepat di depan kamar Jasmine. Ya, kamar Iren kini sudah berubah kepemilikan menjadi kamar Jasmine.

Saat masuk ke kamar, tempat tidurnya masih kosong. Tetapi, Jean mendengar suara gemercik air dari kamar mandi. Tanpa perlu melihat, dia tahu itu pasti istrinya.

Jean segera merayap masuk ke dalam selimut.
Tidak lama kemudian, Iren keluar dari dalam sana dan menyusulnya berbaring. Iren mengecup pipi Jean dan menyusupkan dirinya ke dalam pelukan suaminya.

"Capek ya? Mau aku pijitin nggak?" tanya Iren.

Jean menggeleng. "Capeknya ilang pas ketemu kamu sama Jasmine," katanya tersenyum kecil. "Oh iya, Ren."

"Hmm?"

"Kalo bulan depan kita honeymoon, gimana?
Aku udah cek kalender. Mumpung ada hari libur nasional hari Jumat. Jadi, long weekend. Kita belom pernah honeymoon."

Istrinya itu tercenung agak lama sebelum menjawab, menyadari bahwa perkataan suaminya benar. Sejak mengandung Jasmine hingga anak itu lahir, ia dan Jean belum pernah menikmati bulan madu berdua.

Yang seharusnya, mereka melakukannya di awal-awal pernikahan seperti kebanyakan pasangan suami istri lainnya.

Iren dan Jean hanya sering pergi berlibur ke luar kota menjelajahi Indonesia, sambil menikmati kulineran dari berbagai penjuru bersama buah
hati mereka.

"Iya juga ya," jawab Iren akhirnya. "Boleh. Emang kamu mau kita ke mana?"

"Kamu maunya ke mana?" Jean balik bertanya.

Iren mengerutkan kening dan tercenung lagi. Tampak berpikir sejenak, ke manakah tempat yang cocok untuk berbulan madu.

"Kalo ke Jeju, Korea?" usul Iren. "Aku sering denger dari mahasiswa-mahasiswa aku yang suka korea-korean, di Jeju banyak spot bagus buat foto. Artis korea sering liburan ke sana."

"Yaudah oke."

"Hah?" Iren menatap Jean tak percaya. "Serius kamu?"

Jean mengangguk cepat. "Seriuslah. Kenapa?"

"Abis kamu nge-iyain secepet itu. Ke Jeju loh, yang. Korea. Takutnya, nanti kamu nggak suka." Jelas Iren.

"Aku sih terserah mau ke mana aja, yang penting bisa berduaan sama kamu." Kata Jean, sambil mengusap-usap lengan istrinya.

Iren tersenyum. "Bener loh ya?"

"Iya sayang," jawab Jean, lalu mencium pucuk kepala Iren. Menghirup rakus aroma gardenia favoritnya, yang menguar dari rambut istrinya itu.

YOUR EYES TELL [JINRENE]☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang