Chapter 21

748 74 79
                                    

terima kasih buat yang udah memberikan vote komen, meski ini cuma cerita remake😊

selamat membaca dan sorry kalo ada typo







🐹JinRene🐰






Jean mengajak Iren ke PA.SO.LA, sebuah restoran fine dining di Ritz Carlton, Jakarta. Mereka datang dengan mobil masing-masing, karena istrinya itu membawa mobil sendiri hari ini.

Meski Jean memiliki restoran yang tersebardi seluruh Jakarta, bahkan sampai luar kota, Jean tidak pernah mengajak Iren ke salah satunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meski Jean memiliki restoran yang tersebar
di seluruh Jakarta, bahkan sampai luar kota, Jean tidak pernah mengajak Iren ke salah satunya.

Jean lebih suka mengajak Iren ke restoran orang lain, walau nanti Jean hanya akan berkomentar ini itu tentang hidangan yang dia santap.

Iren masih belum mengeluarkan sepatah kata pun, sejak mereka keluar dari kampus.

Wajahnya tertekuk, tanda dia benar-benar kesal dan tidak terima dengan perlakuan Jean yang semena-mena padanya.

Sebenarnya, apa yang diinginkan Jean? Setelah penolakannya yang menyakitkan, mengapa kini Jean mengajak Iren ke restoran romantis?

Apakah Jean benar-benar berniat menyiksa Iren?

Tak tahukah Jean, bahkan mata Iren saat ini masih mata panda, sisa efek dari sikap lelaki itu kemarin?

Iren menghabiskan waktu semalaman untuk menangis dan merepotkan Gita, serta nyaris berniat membatalkan sidangnya, saat melihat wajahnya di cermin pagi tadi.

"Ren." Jean menuang wine ke gelas mereka berdua. "Aku cuma punya waktu sekitar empat jam. Jam sembilan nanti, aku harus balik lagi ke Palembang."

Iren tidak menjawab. Menatap Jean pun enggan.

"Ada banyak hal yang harus aku omongin sama kamu. Tapi pertama-tama...." Jean mengangkat gelasnya, mengajak bersulang, tapi Iren tidak menyambut.

Tatapan mata Iren lurus ke dasar gelas miliknya, yang sama sekali tidak dia sentuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tatapan mata Iren lurus ke dasar gelas miliknya, yang sama sekali tidak dia sentuh.

"Congrats! Satu gelar lagi di nama kamu yang panjang."

YOUR EYES TELL [JINRENE]☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang