23. The Past

23 1 0
                                    

"Ahhh... Haaahhh..." Seokjin menggeliat saat sepasang tangan kuat mengelus wajahnya.

"Aku masuk ya..." Suara yang lembut begitu dekat dengan telinganya. Seokjin mengangguk.

Dipejamkan matanya saat kakinya dibuka lebar, lalu sesuatu merekahkan dirinya diantara kedua pahanya.

"Eugh..." Seokjin merintih saat kejantanan yang keras menekan membuka jalan dalam dirinya.

"Sakit?" Pria itu bertanya lagi.

Seokjin menggeleng. Menggigit bibirnya. "Ahhh..." Ia bisa merasakan bagian dalam tubuhnya berdenyut, memijat kejantanan yang memenuhinya.

Pemuda itu keluar dari tubuhnya dengan gesekan yang kesat, dan saat ia memghunjam masuk yang membuat dinding tubuh Seokjin terasa panas dan nyeri.

"Argh... Uuugh..." Tubuh Seokjin menegang, tapi rasa sakit itu begitu nikmat. Dan ia membutuhkannya.

"Aku nyalain ya?" Suara itu bertanya lagi.

Seokjin lagi-lagi hanya mengangguk. Tapi ia mulai kehilangan kontrol dirinya saat sesuatu dalam dirinya mulai bergetar. "Ahhhnn..." Getaran itu semakin kencang. "HAAA..." Dan semakin menghebat. "Fuuuck..."

Ia menggelinjang, berusaha mengurangi ledakan kenikmatan yang membuatnya gemetar. Tapi pergelangan kakinya terikat ke pahanya, pergelangan tangannya disatukan oleh borgol, choker di lehernya membuatnya sedikit sesak, dan penjepit di puncak dadanya menyebarkan rasa sakit yang luar biasa setiap ia bergerak.

"Buka matanya donk..." Sepasang ibu jari mengusap kelopak mata Seokjin. Ia menurutinya, menatap pria muda berambut ikal yang tersenyum menatapnya.

"Cakep banget sayangnya Taehyung..." Pemuda itu nyengir. "Mukanya sampai merah gini..."

"Kiss..." Seokjin berbisik. Gantian pemuda bernama Taehyung itu menurutinya.

"Aku cepetin ya..." Taehyung menggigit bibir Seokjin dengan begitu mesra.

"Boleh..." Seokjin mengangkat tangannya ke atas kepalanya dan mencengkeram bantalnya kencang-kencang.

Taehyung langsung tertawa girang, membenamkan wajahnya di ketiak Seokjin. Ia mendesah, menjilat, merintih kesenangan, lalu menjilati lagi dengan bersemangat.

Gesekan tubuhnya membuat jepitan di dada Seokjin terpuntir dan terlipat. "Argh... Sakit..." Seokjin meratap.

Tapi itu justru membuat Taehyung makin kesetanan. Ia menekan lutut Seokjin keras, membuka pahanya lebih lebar. Lalu membanting dirinya masuk.

Begitu keras, cepat. Penuh dominasi yang berpadu dengan kelembutan. Segala yang Seokjin suka dari hubungan seks.

Matanya kini tidak lagi bisa menutup, terpaku pada pemuda tampan yang sedang menyeringai buas. Semua ototnya menonjol, keringat mengalir. Dan geramannya, belum pernah Seokjin bersama pria yang sungguh memuaskannya di ranjang seperti ini.

Tidak juga Felix yang menjadi sex buddy nya selama proyek kantornya diteruskan di Australia. Hanya dua bulan setelah ia harus meninggalkan Seoho yang masih terbaring di rumah sakit, dengan tulang dada patah, tangan retak dan paru-paru memar.

Atau pria-pria di bar atau aplikasi dating yang berakhir menjadi one night stand nya.

Seokjin tidak pernah seperti ini. Ia merasa lelah dan kotor bersama dengan pria yang berbeda nyaris setiap malam. Dan banyak dari mereka yang payah.

Tapi paling tidak mereka semua selalu bilang Seokjin tampan, tubuhnya indah, beberapa mencapai pelepasan hanya dengan seks oral, atau merenggut pakaiannya penuh nafsu tepat begitu pintu motel tertutup.

Takeaway Days [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang