Bab 10 Musuh Terselubung

29 12 44
                                    

"Sepertinya aku pernah melihatnya. Aku sering melihatnya di suatu tempat. Tapi dimana? "gumam Aleta seraya terus memperhatikan wanita itu.


"Ah, sudahlah mungkin dia orang kantoran yang bekerja di rumah sakit. "Aleta kembali berjalan menuju kos-kosannya.



"Sial! Kenapa aku bisa bertemu dengannya? "gerutu Yuari.



Disisi lain Aleta teringat saat ia dulu bekerja sebagai Office Girl, Wanita itulah yang mencoba mengotori lantai yang sudah Aleta bersihkan. Akan tetapi, saat wanita itu hendak menumpahkan sisa makannya ke lantai yang sudah bersih Yuari justru terpeleset dan membuat makanan yang hendak ia tumpahkan justru tumpah Ke pakaiannya. Seketika seluruh pegawai di rumah sakit menertawakannya.



"Ah, iya, aku ingat. Dia yang waktu itu berusaha mengotori lantai yang sudah aku bersihkan. "Sesaat Aleta berhenti membereskan barang belanjaannya dan tertawa terbahak-bahak.


Hwa .... Hahahaha...


"Astaga!! Jadi dia orangnya. Yang ingin berbuat jahat padaku tapi pada akhirnya dia sendirilah yang terkena imbasnya.


"Apakah aku harus mencari tahu tentang dia? Atau tidak?"


"Tapi, buat apa aku mencari tahu tentangnya?"


"Ahhh, sudahlah. Itu bukan urusanku lagi,"



Keesokan paginya.....



"Hari ini, aku harus lebih bersemangat. Karena uang gajianku sudah kuberikan pada mereka (papa dan mama). Jadi, aku harus lebih giat lagi bekerja. Beberapa lembar saja tidak cukup untuk kebutuhanku selama sebulan.



"Letha!! "panggil Riliana dari kejauhan.



"Senior. "Aleta menoleh ke belakang dan melihat Riliana yang berlari kearahnya.



"Aku mendengar dari karyawan lain bahwa Yuari adalah anak dari salah satu pemilik rumah sakit ini. Aku harap kamu berhati-hati dengannya. Jika tidak, bisa saja ia merencanakan sesuatu untuk membuat salah satu keluarga yang bekerja sebagai atasan di rumah sakit ini memecatmu.



"Aku akan mencoba untuk mengantisipasi agar hal itu tidak terjadi, "ucap Aleta.



"Aku harap dia tidak menggangumu Aleta, "ucap Riliana.



"Aku harus kembali bekerja. Ada pekerjaan yang belum aku selesaikan, "ucap Aleta.



Aleta memutuskan untuk pergi ke ruangan laboratorium karena ada beberapa tugas baru yang belum ia selesaikan.



"Hei, lihat siapa pria tampan itu? "gumam beberapa karyawati yang tengah berkerumun membicarakan karyawan baru itu.



"Sepertinya dia karyawan baru. Lihat pria itu memang tampan tapi pakaiannya lusuh dan lihatlah dia hanya bekerja sebagai pengganti jalang sialan itu, "sahut karyawan lain.



"Aku curiga, jangan-jangan dia memberikan sejumlah uang pada Riliana untuk pindah posisi dari pekerjaannya?"



"Tidak mungkin bukan, jika karyawan baru bisa langsung mendapatkan posisi yang lebih bagus dari awal dia bekerja, "



"Ah, yang benar? Aku tidak percaya jika gadis secantik dia melakukan hal kotor seperti itu. "Seorang pria datang dari arah belakang dan menyahut pembicaraan mereka.



"Kamu itu karyawan baru! Jadi kamu belum tahu seperti apa dia sebenarnya. Kami yang sudah lama mengenal dan tahu bagaimana seluk beluknya, "tegas Dira.



Salah satu Karyawan yang mencoba membuat isu dan nama Aleta menjadi buruk dimata karyawan lain. Beberapa karyawan yang awalnya tidak tertarik untuk bergosip akhirnya mereka ikut berkumpul juga. Namun, beberapa saat kemudian....

The Biggest Fake Family (Terbit Cetak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang