Bab 18 Kejayaan Yuari

3 1 0
                                    


Yuari tertawa saat melihat Aleta tertangkap polisi dan itu membuat semua seluruh pekerja di rumah sakit bingung.
Hwa ha ha ha ha ha ha
“Akhirnya, satu persatu penghalangku tersingkir!!”
“A-apa!! Jadi yang membuat Senior dipenjara adalah Yuari? “Ucap salah satu bawahan Riliana.
“Ya!! Kenapa? Apakah kau juga akan ingin bernasib seperti mereka? “tanya Yuari dengan nada tingginya.
“Ti-tidak senior”
Semua karyawan tertunduk saat Yuari Mengatakan hal itu. Tidak ada yang berani membantah atau menentang ucapannya. Kecuali, satu orang.
“Akhirnya, Aleta juga ikut tersingkir. Aku harap, aku tidak masuk ke dalam jebakan Senior juga”
“Aku harap tidak ikut terlibat dalam kasus ini. Aku baru saja masuk dan bekerja ditempat ini. Aku tidak mau kehilangan pekerjaan ini”
Disisi lain Riliana terkejut saat melihat Aleta datang kembali ke kantor polisi dengan kedua tangan yang di borgol.
“Aleta, kenapa kedua tanganmu di borgol? “Riliana menatap kearah kedua tangan Aleta.
“Seniorrrrr.....”
Aleta menangis tersedu-sedu hingga tak mampu mengatakan apa pun. Aleta dimasukkan ke dalam sel tahanan bersama Riliana karena ia terjerat kasus yang sama.
“Aleta, tenangkan dirimu terlebih dahulu. ”Riliana menghampiri Aleta.
“Pak tolong ambilkan air putih untuknya. ”Riliana berdiri didekat jeruji besi seraya memanggil seorang polisi.
“Minumlah dulu. “Riliana memberikan segelas air putih pada Aleta.
“Aku tidak tahu senior. Saat aku berdebat dengan Senior ada banyak polisi yang menghampiriku lalu menangkapku. Aku bahkan belum sempat menemukan orang yang Senior suruh padaku. Sekarang bagaimana kita bisa menyelesaikan masalah ini, Senior?
“Aku juga tidak tahu Aleta. Kita hanya bisa pasrah saja.” Riliana menghela nafas panjang.
“Maafkan aku senior. “Aleta menangis hingga sejadi-jadinya.
“Aku tidak bisa membantu senior untuk menemukan orang itu. Aku bahkan belum sempat mencarinya.”
“Sudah, sudah. Semuanya akan baik-baik saja. ”Riliana menarik tubuh Aleta lalu memeluknya erat-erat.
“Sepertinya kita terjebak di dalam lubang yang sama. Seseorang mencoba menyingkirkan kita berdua. Aku kira dia hanya mengincarku. Tapi ternyata dia mengincar orang lain selain aku.
“Sekarang aku tahu siapa dalang dibalik ini semua. Tapi aku tidak bisa langsung menuduhnya atau langsung menangkapnya. Sebelum kita berhasil menghubungi pengacaraku.”
“Tapi aku sudah berada di tempat ini bersamamu Senior. Jika aku tidak dipenjara .... Aku bisa berusaha mencari orang itu.”
“Kita sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi sekarang.”
Back to Yuari
Yuari meninggalkan rumah sakit dan menemui ayahnya untuk menanyakan apakah dia berhasil menemukan pengacara andalan Riliana. Pada saat itu keadaan di rumah sakit semakin kacau karena tenaga kerja yang ahli dalam menangani pasien sudah tidak ada di rumah sakit. Beberapa tenaga ahli lainnya hanya bisa menangani pasien yang mengalami penyakit ringan saja.
"Sekarang aku harus pergi ke tempat ayah. Aku harus menanyakan tentang orang itu. “Yuari berjalan menuju parkir dan masuk ke dalam mobilnya.
"Dengan ditangkapnya 2 orang itu entah kenapa hatiku jadi lebih tenang. “Yuari berhenti sejenak saat ia sudah menyalakan mesin mobilnya.
"Aku harap ayah sudah menemukan orang itu. “Yuari memutar kontak mobilnya.
Beberapa jam berlalu dan akhirnya Yuari tiba di sebuah rumah sakit besar dan megah. Yuari berjalan masuk ke lobi rumah sakit untuk menanyakan keberadaan ayahnya.
"Dimana Presdir? “tanya Yuari pada Hrd.
"Presdir sedang tidak ingin diganggu oleh siapa pun. Sebelumnya, apakah nona sudah ada janji dengan presdir?"
"Dengar ya!! Saya ini tidak perlu janji jika ingin menemui presdir!
"Tapi jika tidak ada janji Anda tidak bisa bertemu dengan presdir. Presdir tidak ingin bertemu dengan siapa pun kecuali jika orang yang ingin bertemu dengan presdir sudah menghubunginya terlebih dahulu!.
"Ada apa ini? Kenapa kalian bertengkar? “Presdir datang menghampiri mereka.
"Maaf presdir, tapi dia ingin bertemu dengan Anda tanpa membuat janji terlebih dahulu,"
"Ayahhhh. “Yuari berlari menghampiri Presdir lalu memeluknya.
"Putriku tersayang. Kenapa kau datang tiba-tiba?"
"Aku ingin menanyakan sesuatu pada ayah"

Lantas mereka pergi menuju ruangan Presdir untuk membicarakan hal penting. Sebelum Yuari datang, sudah ada 4 orang suruhan presdir yang diperintahkan untuk menemukan orang itu.
“Aku sudah berhasil membuat dua orang penghalangku tersingkir. Sekarang giliran ayah untuk menemukan orang itu dan membunuhnya”
“Tidak semudah itu sayangku. Kita tidak bisa langsung membunuhnya”
“Jika kita membunuhnya kita tidak bisa menanyakan hal yang penting lainnya”
“Ayah minta padamu, lanjutkan ekperimen gilamu. Ayah ingin kau buat ekperimen segila mungkin  Yuari”
“Kenapa ayah ingin aku melanjutkan hal gila itu?”
Ada sebuah rencana gila ayah Yuari dibalik permintaannya itu. Rencana yang bisa membuat hasil penelitian gila Yuari itu dijadikan bahan untuk menghancurkan reputasi rumah sakit milik ayahnya Riliana dengan mengatas namakan Presdir rumah sakit itu.
“Tidak, aku tidak mau melakukan hal itu lagi”
“Kenapa?”
“Karena pada 2 tahun yang lalu saat aku melakukan ekperimen gila itu dan terjebak skandal. Ayah tidak membantuku untuk menyelesaikan skandal yang aku alami”
“Sebenarnya aku ingin melakukan eksperimen itu lagi. Akan tetapi, kelinci percobaanku sudah masuk dalam perangkat yang empuk, “ucap Yuari dalam hati kecilnya
“Aku harus berusaha untuk membuat ayah memberiku fasilitas pribadi untuk melakukan eksperimen itu. Baru setelah itu aku akan melanjutkan melakukan eksperimen gilaku”
“Aku akan melanjutkan eksperimenku. Tapi, aku punya satu syarat untuk ayah. Ayah harus melengkapi semua fasilitas untuk eksperimenku tanpa terkecuali dan jangan sampai telat untuk mengirim dana ke rekeningku. Karena aku membutuhkan banyak dana untuk melakukan eksperimen itu ayah”
“Apa!!’
“Itu tidak mungkin, Yuari. Jika ayah mengirimkan itu semua posisi ayah bisa terancam sebagai presdir rumah sakit”
“Pokoknya aku tidak mau tahu! Ayah harus memenuhi syarat itu atau aku tidak akan melanjutkan ekperimen bodoh itu!”
“Bagaimana mungkin ayah bisa menuruti semua itu, Yuari?”
“Aku tidak tahu. Tapi yang jelas ayah harus melengkapi semuanya!”
“Bagaimana caranya?”
“Bukankah itu hal yang mudah untuk melakukan itu ayah? Ayah orang paling berpengaruh di rumah sakit. Tidak ada yang menghalangi ayah untuk melakukan hal itu”
“Tapi.....


The Biggest Fake Family (Terbit Cetak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang