Riliana, yang saat itu tengah berjalan menuju ruang CCTV lah yang mengusir penjaga Ruangan itu. Ia tidak menyadari bahwa apa yang dia lakukan justru membuat rencana Yuari berjalan lancar. Riliana mengira penjaga ruangan CCTV itu adalah seorang pencuri karena saat itu ia tidak memakai seragam khusus untuk penjaga ruangan CCTV. Kesempatan emas datang pada orang yang salah. Riliana masuk ke ruangan CCTV saat ia menyadari pintu ruangan itu terbuka di waktu para penjaga ruangan CCTV tidak diizinkan masuk saat itu. Sebab, para penjaga ruangan CCTV itu hanya diizinkan untuk masuk di ruangan itu dijamin tertentu saja untuk mengantisipasi jika ada orang yang mencoba menerobos masuk ke ruangan CCTV. Hanya beberapa orang saja yang mengetahui dimana ruangan CCTV selain Riliana dan penjaga ruangan CCTV tidak ada yang mengetahui lokasi itu.
"Bodoh! Seharusnya kau biarkan saja penjaga itu menangkap ku. Riliana bodoh." Yuari keluar dari persembunyiannya dan kembali mencari beberapa rahasia lain yang ada di ruangan itu.
"Tidak. Jika hanya ini saja, bagiku tidak akan cukup. Aku harus mencari sesuatu yang lain untuk membuat mereka benar-benar dikeluarkan dari rumah sakit ini." Yuari kembali mengetik tombol keyboard yang ada di bawah layar monitor.
"Semoga saja dengan dua rekaman CCTV ini bisa mengeluarkan mereka. "Yuari menarik USB miliknya dari keyboard komputer.
"Bagaimana caranya agar semua ini bisa tersebar? Apakah aku harus menyewa agen? "gumam Yuari.
"Tapi siapa yang bisa membantuku? Seseorang yang bisa menyebarkan video ini ke ponsel karyawan rumah sakit "
Akhirnya Yuari memutuskan untuk membayar orang yang bisa melakukan hal itu. Dengan menemuinya di suatu tempat seseorang yang ia dapat dari informasi rekan kerja Yuari. Yuari berhasil menyebarkan gosip yang sudah ia rencanakan sejak lama.
"Aku harap dia berhasil menyebarkan rekaman itu. Aku sudah membayarnya mahal, "gumam Yuari
Beberapa saat kemudian.....
"Apa maksud dari rekaman ini?"
"Bukankah ini.....
"Aku tidak mengerti maksud dari rekaman ini?"
"Iya, aku juga tidak mengerti"
"Tapi, bukankah rekaman CCTV ini tidak boleh tersebar luas?"
"Jika Tersebar seperti ini. Semua yang ada di dalam video rekaman ini akan terkena dampaknya"
"Nah, Mungkin itu alasan seseorang menyebarkan rekaman cctv-nya"
"Tapi tidak mungkin, Riliana melakukan hal ini! "
"Astaga,"
"Nah, Kau benar. Hanya dua orang yang memiliki kunci ruangan itu."
"Tentu saja, dia tidak mungkin melakukannya. Buat apa dia menyebarkan rekaman itu yang sudah jelas akan merugikan dirinya sendiri"
"Semua ini hanya membuatku bingung"
"Rekaman ini sudah sampai di pusat dan direktur rumah sakit sudah mengetahuinya"
"Tapi, yang pasti Riliana akan ikut terseret dalam kasus ini. Beberapa orang yang ada di dalam video itu pun ikut terseret"
"Kita tidak tahu, alasan sebenarnya dibalik tersebarnya rekaman ini"
"Tapi setahuku direktur dan dokter bedah lainnya tengah pergi keluar kota"
"Kasus ini lebih mudah ditangani dibandingkan dengan kasus dokter yang melakukan eksperimen pada salah satu pasien dirumah sakit"
"Kasus fatal yang pernah ditangani oleh petinggi rumah sakit"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Biggest Fake Family (Terbit Cetak)
Teen FictionKisah Aleta yang memiliki saudara kembar. Namun dia tidak pernah mendapatkan kasih sayang yang sama dengan kakak dan adiknya. Aleta selalu saja mengalah dan tetap berusaha berbakti pada orang tuanya meskipun terkadang apa yang sudah banyak ia lakuka...