Bab 6

4.8K 357 76
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Pagi-pagi sekali Realyn sudah berada di dapur bersama Bia dan beberapa pelayan lainnya sedang membuat kue. Sebelum pergi ke rumah kasih, Realyn berinisiatif untuk membuat kue terlebih dahulu untuk ia bawa ke sana.

"Hei kau, bisa tolong ambilkan tepung itu lagi," pinta Realyn pada seorang pelayan yang tidak ia kenal.

"Ini Tuan Putri," ujar pelayan itu memberikan tepungnya.

Mengambil tepungnya, dengan lihai tangannya sibuk membuat kue itu bahkan penampilannya kini sudah kotor terkena tepung dan selai.

Realyn membuat cookies dengan selai strawberry berbentuk love di tengahnya, menurutnya itu kue yang paling gampang di buat karena kakak nya pernah mengajarkan cara membuatnya.

Realyn membuat cookies dengan selai strawberry berbentuk love di tengahnya, menurutnya itu kue yang paling gampang di buat karena kakak nya pernah mengajarkan cara membuatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bentuk kue nya lucu sekali putri," Celetuk salah satu pelayan

"Aku sepemikiran denganmu Cecil, kue yang di buat oleh putri sangat lucu dan menarik" Ucap Bia setuju dan di angguki oleh beberapa pelayan lainnya.

"Terimakasih atas pujian kalian, nanti aku akan menyisakan beberapa kue ini untuk dibagikan pada pelayan di sini." Ujar Realyn dengan tersenyum. Membuat para pelayan itu bersorak dalam hati.

Realyn sudah mempersiapkannya, ia membuat kue nya lumayan banyak sekali. Kini mereka sedang menunggu kuenya yang sedang di oven menggunakan oven tradisional.

"Tuan Putri ini sudah ada beberapa yang matang" Celetuk salah satu pelayan.

Realyn menghampiri pelayan itu, lalu mengambil satu cookies nya dan memakannya. "Tidak terlalu buruk rasanya, meskipun masih enak buatan kakak," kekeh Realyn sambil menatap kue itu, tatapannya menyendu, ia sangat merindukan kakak nya sekarang.

"Ada apa Putri?" Tanya Bia yang melihat keterdiaman Realyn.

"Tidak papa, kalau begitu tolong bantu pindahkan yang sudah matang kedalam toples secara merata" Titah Realyn.

"Maaf Putri, tapi kue sebanyak ini untuk apa?" Tanya Bia.

"Aku akan membawanya ke rumah kasih dan membagikannya. Lalu sisanya, aku akan membagikan pada kalian karena kalian telah membantuku."

Second Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang