☾︎──────°❀•°✮°•❀°──────☽︎
Kediaman Shavonne terlihat lebih meriah dari hari biasanya. Karena hari ini, Duke Shavonne mengadakan pesta untuk merayakan kesembuhan istrinya serta keberhasilan Realyn. sebab berkat putrinya Duchess Callista bisa sembuh dari penyakitnya
Duchess Callista lah yang memberitahu pada suaminya, karena berkat Realyn, dirinya bisa sembuh.
Duke Shavonne juga memberikan hadiah pada putrinya berupa harta warisan para leluhur yaitu berupa kalung liontin emas
Menurut gosip yang beredar dari keluarga di kediaman Shavonne secara turun menurun, kalung itu bukan kalung biasa. Dan tidak bisa diberikan pada sembarang orang.
"Putriku, tolong jaga kalung ini baik-baik."
Realyn memegang kalung yang terpasang di lehernya, ia mengangguk. "Akan saya jaga pemberian berharga ini Yang Mulia," ucap Realyn sopan.
Tanpa mereka sadari, dari kejauhan sana ada seseorang yang mengintai mereka dari balik pilar, "Sial! Jadi kalung itu sudah menemukan pemiliknya lagi? Bagaimanapun caranya, akan ku rebut kalung itu."
***
"Paman, sebenarnya kau akan membawaku ke mana?" tanya seorang gadis berambut coklat. Saat ini ia dan sang paham sedang berada di perjalanan dengan menaiki kereta kuda.
"Aku akan membawamu ke istana," jawab seorang pria paruh baya.
Mata gadis berambut cokelat itu membulat terkejut, "Benarkah Paman?" tanyanya penuh semangat.
Pria yang dipanggil paman itu mengangguk, ia mensejajarkan tubuhnya dengan gadis itu dan menatapnya serius. "Dengarkan ini baik-baik, aku sudah melakukan semuanya untukmu. Jadi kini giliranmu yang melakukannya, Ailyn."
"Kau ingin bertemu ibumu bukan?" sontak Ailyn mengangguk mendengarnya. "Jika kau ingin bertemu ibumu, tugasmu cukup mudah, dekati putra Mahkota itu, dan jadikan dia sebagai pion mu."
Ailyn mengangguk paham, "Aku mengerti, Paman," ucapnya dengan seringai tipis.
"Bagus, aku harap kau tak akan mengecewakan Paman."
"Kau tenang saja Paman, aku tidak akan mengecewakanmu," ucap Ailyn tersenyum manis.
***
"Tabib, apakah ada perkembangan baik mengenai Ayahku?" Tanya Hendrick pada Tabib Jarvis.
"Mohon maaf pangeran, kondisi Yang Mulia belum menunjukkan perubahan apapun. Ruam di tubuhnya juga semakin bertambah di sekujur tubuhnya." Hendrick menghela napas kasar mendengarnya, hampir memasuki 1 bulan tetapi Ayahnya masih belum sembuh.
"Apa Tabib lainnya belum menemukan obatnya?"
"Belum Pangeran. Kami semua, masih mencari penawar obatnya," ucap Tabib Jarvis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Life
Fantasy[Transmigrasi Series] Realyn Tamara, seorang gadis berusia 22 tahun itu tidak menyangka akan masuk kedalam novel yang terakhir dibacanya, jiwanya masuk kedalam tubuh seorang tokoh utama yang sayangnya diakhir cerita dia akan mati di tangan orang yan...