Happy reading n enjoy! 💗
>>>
"Tumben ngajak gue main? Kirain udah lupa punya temen yang lucu gini." Fanasya menyeruput lemon tea miliknya.
Nea diam melamun sambil menyantap es krim vanila corong. "Gue lagi marahan sama Kak Rei dari semalem."
Fanasya menganga terkejut. Apa gara-gara sikap Reigan? Tebak Fanasya dalam batinnya.
Dengan tidak mood, Nea memakan itu sampai belepotan. Gadis itu menatap serius, "Menurut pandangan lo gimana sih orang yang udah punya pacar tapi friendly ke semua orang?"
"Kalau menurut gue ya mungkin orang itu ramah. Tapi kalau udah punya pacar ya harusnya dia ngerti batasan lah."
Fanasya memberi jeda seraya meminum yang tinggal setengah itu. "Selagi wajar mah ga apa apa. Parah sih kalau sampai orang itu kaya ngasih perhatian lebih."
"Ooiya, kalian berdua udah sebulan pacaran kan? kalau ada masalah mending selesai in baik-baik."
Nea menenggelamkan wajah lesunya di atas meja. "Gue udah gak marah sebenarnya, tapi dia dari semalam gak ada chat gue. Gak minta maaf atau ngebujuk gue gitu?"
Fanasya hanya mampu mengusap pundak sahabatnya itu. "Coba lo telpon dia sekarang? Atau perlu gue bilang ke dia buat bujuk lo?"
Nea menggeleng dan duduk tegak. "Biar gue aja."
Ringing ...
Panggilan video call belum diangkat. Padahal itu sedang berdering, berarti online bukan?
Setelah berulang kali Nea mencoba, akhirnya entah yang ke berapa Reigan mengangkatnya. Fanasya hanya diam mendengarkan dan melihat ekspresi gembira Nea kembali hadir.
"Iya, Nea? Kenapa?" Reigan tersenyum, dibelakangnya banyak sekali orang.
"Kamu lagi dimana?" Nea bertanya heran. Pasalnya wajah Reigan terlihat memakai riasan sedikit. Rambut yang sedikit berantakan dan juga nampak terkesan bad boy.
Reigan memalingkan wajah sebentar, "Aku lagi di Mall yang kemarin masih ada acara event day 2."
Nea mengangguk tersenyum, akan tetapi senyuman itu pudar saat mendengar ucapan seseorang di sebrang sana.
"Ayo Reigan foto sambil pegang pipi cubi aku. Aku udah dandan cantik begini, ishh."
"Itu siapa, Kak? Jawab!"
"Siapa Nea? Udah dulu ya, aku masih sibuk."
Panggilan terputus secara sepihak. Nea masih menggenggam ponsel yang masih berada di roomchatnya Reigan.
"Nea, gue paham banget perasaan lo..." Fanasya berpindah posisi tempat duduk jadi di sebelah Nea.
"Lo tadi denger'kan Sya? Apa gue salah denger?" Nea menggigit bibir bawahnya.
Fanasya mengangguk pelan. Untuk berbohong pun Fanasya merasa kasihan.
Nea hanya mendengus sinis. Terlalu sayang mengeluarkan air mata hanya untuk menangisi seseorang brengsek seperti Reigan.
Suara notif instagram terbaru berbunyi di ponsel Fanasya. Dia segera membukanya dan ternyata update terbaru dari komunitas cosplay nya. Disana ada foto Reigan dan seorang perempuan pendek diposting dengan banyak hastag.
Fanasya membuktikan jikalau Reigan cowok yang senang dekat dengan perempuan. Nea yang melihat itu hanya tersenyum getir. Nea sebagai pacarnya apa berhak marah?
Nea jadi teringat Fikri yang pada saat itu jauh-jauh datang hanya untuk memberitahu dirinya. Tetapi respon yang Nea berikan hanyalah penolakan yang disertai amarah.
Ternyata benar. Dia tidak bisa mengubah sifat seseorang.
***
"Kacau anjing!"
Fathir yang pada saat itu tiduran di kursi gym terbangun. Fikri lantas menatap heran.
"Kenapa lo?"
Fathir memampangkan ponselnya, "Ini si Rei, kembali lagi ke hobinya yang lama itu."
Fikri merampas cepat, tangannya mencengkram kuat ponsel itu. Pikirannya dipenuhi gadis yang selama ini Fikri hindari. Tunggu, untuk apa Fikri sepeduli ini?
Cowok itu bergegas memakai jaket sportnya.
"Mau kemana Fik? Woy!" teriak fathir diabaikan oleh sang empu yang terus berjalan keluar. Padahal olahraga gym hari ini belum selesai dari biasanya.
- To be continued -
Terimakasih sudah membaca dan meluangkan waktunya 💗
Aku harap kalian selalu sehat dan bahagia, yaa ❤
Jangan lupa baca juga ceritaku yang 'Gaska' ga kalah seru juga kokkk😆
° Rabu 03 Juli 2024.°
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry, I'm not romantic
Подростковая литература[1] Sorry, I'm not romantic a story by : risfaazzahra Nea adalah seorang gadis yang tergila-gila dengan karakter tokoh fiksi. Setelah dirinya mengenal sebuah novel romantis. Hobinya yang terus menerus ia lakukan menjadi memiliki keinginan untuk mem...