⟨06.⟩ Beautiful Night💦

5.5K 124 5
                                    

18 positif wahahaha
꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷

Happy Reading


Jaemin baru saja menginjakkan kakinya masuk ke dalam rumah tetapi sudah di beri banyak sekali pertanyaan dari kakaknya, dia hanya memutar bola matanya malas dan berlalu begitu saja, malas barang menanggapi ocehan kakaknya.

Sejak Haechan melaporkan kelakuannya pada kakaknya—dia tak henti hentinya mengomel tentang ini dan itu, bahkan waktu mainnya bersama teman temannya hampir di renggut juga.

Memangnya dia ayam yang selalu berada di kandangnya setiap malam.

"Jaemin berhenti kau!,"

Jika sudah memanggil dengan nama aslinya berarti kakaknya itu sudah benar benar marah terhadapnya, tetapi dia tak ingin peduli jadi dia teruskan langkahnya masuk ke dalam kamar dan segera menguncinya agar kakaknya itu tak menerobos masuk dan berakhir memarahinya habis habisan.

Seperti nya dia harus memberi perhitungan pada temannya itu, karenanya dia harus mendengarkan ocehan bermoral dari kakaknya yang berlebih, dan apa apaan Haechan itu padahal dia sendiri suka sekali bermain di belakang, giliran suaminya yang melakukan hal yang sama dia marah seperti orang yang setia saja.

Dia melihat jam yang ada di mejanya, ah sudah pukul tiga rupanya, berarti sebentar lagi kakak iparnya itu akan datang ke kamarnya dan melakukan—wajah Jaemin bersemu saat membayangkan nya.

Ketukan pelan terdengar, Jaemin segera beranjak untuk membuka pintunya dan setelahnya ia segera melebarkan kedua tangannya minta di gendong, dan Jaehyun segera melakukan itu dengan tangan satunya yang mengunci pintu kamar Jaemin dari dalam.

"Aku merindukan kakak ipar di atasku,"

Jaehyun tersenyum miring, segera ia rebahkan tubuh Jaemin ke atas ranjang dengan dia sendiri yang mengukung tubuh lebih kecil itu di bawahnya, menatap segala sudut wajah Jaemin yang cantiknya nampak tak nyata.

Bagaimana hidung mancung itu, kedua mata bulat dengan bulu mata yang panjang, juga bibir yang ah! Jaehyun sangat menyukai bagian itu.

Jaemin nampak tersenyum puas melihat kedua bola mata kakaknya yang bergulir ke arahnya, juga bagaimana binar itu tak pernah redup saat memperhatikannya, dia terobsesi dengan orang yang mengagumi nya ngomong ngomong, itulah mengapa dia dengan mudah meniduri orang orang yang memperlihatkan ketertarikan mereka padanya.

Dia sebenarnya hanya ingin membuat orang orang itu merasa puas saja tidak lebih, dia baik kan?.

Entah berapa banyak pria yang telah ia tiduri, tapi yang ia ingat kebanyakan dari mereka adalah suami teman temannya, tentang penyakit kelamin dia sudah beberapa kali memeriksakan diri ke dokter, tapi semua nampak baik baik saja karena kebanyakan dari yang ia tiduri adalah orang berkelas yang kaya, bukan berandalan liar yang meniduri banyak orang tanpa melihat asal usulnya.

Jaemin bisa merasakan bagaimana nikmatnya bibir tebal Jaehyun menyesap kedua sisi bibirnya, dengan sesekali di gigit dan di hisap kencang olehnya. Dan Jaemin tentu saja tak mau kalah, dia pun melakukan hal yang sama seperti yang pria atasnya lakukan, dengan tangannya yang masuk ke dalam kaos yang kakak iparnya kenakan—mengusap perut tak rata yang berbentuk sempurna disana.

Nafas keduanya memburu saat ciuman panas itu berakhir, sama sama menghirup udara banyak banyak karena sesak akan ciuman panas itu.

Jaehyun mencium setiap bagian wajah Jaemin lalu perlahan ke leher putih milik adik iparnya, menghisap kuat tanpa takut akan ruam merah yang tercetak jelas disana, sangat kontras dengan warna kulitnya.

Playing With Fire | 2Jae | Jaehyun & Jaemin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang