19. the devil

1.7K 78 8
                                    

Masih nunggu?
.
Happy reading!

Di balik tangan yang menutupi wajah yang telah basah itu, ada senyum yang terukir di wajah sang pemilik.

Jaemin menangis sesenggukan, harusnya bibirnya ikut melengkung kebawah, tapi kali ini itu tertarik ke atas cukup banyak, dan semakin ke atas lagi saat mendengar suara ribut kakak iparnya yang berteriak pada sang istri.

Jujur saja, Jaemin puas. Ini tujuannya, dan itu yang ia inginkan soalnya.

Awalnya Jaemin berpikir untuk mengorbankan Guanlin saja, membuat seolah olah dia adalah ayah dari bayi yang ia kandung, akan tetapi dia berubah pikiran.

Dia sempat tersentuh saat sang kakak cukup baik merawatnya, tapi tiba tiba saja itu berubah, perasaan takut itu tiba tiba muncul ke permukaan.

Jaemin biasanya tidak seperti itu, ia sangat berpendirian akan keinginannya, tak peduli itu akan merugikan orang lain atau tidak.

Ini karena usia kandungannya yang semakin bertambah, dan karena itu perutnya semakin buncit. Sekarang Jaemin sudah tidak bisa memakai kaos crop top kesukaannya, dan ia merasa buruk akan hal itu.

Lalu di tambah akan desas desus kabar kehamilannya yang mulai menyebar di kalangan teman temannya, itu membuatnya kesal dan ia membutuhkan pelampiasan akan hal itu.

Tidak ada teman yang mengucapkan selamat padanya, atau bertanya apakah dia baik baik saja akan hal itu. Yang ia terima hanyalah gunjingan, harusnya itu pantas dilihat dari bagaimana ia bergaul, tetapi dia sangat kesal untuk sekarang.

Harusnya Jaemin meminta Guanlin untuk membawanya pergi, dan merawat bayi itu diam diam tanpa sepengetahuan Renjun, bahkan kakak dan kakak iparnya sekalipun. Akan tetapi itu tiba tiba saja berubah, dan ia menginginkan Jaehyun lebih banyak dari sebelumnya.

"Shttt, tenang sayang, jangan menangis, aku ada disini...."

Jaehyun memeluk tubuh yang gemetar itu dengan kehati-hatian, mengusap pundaknya, berusaha menyalurkan rasa tenang lewat sana.

Ia merasa buruk tentu saja, bagaimana pun semua ini karena kesalahannya, dan dua orang lainnya adalah korban dari kesalahannya.

Jaehyun ingin bertanggung jawab pada yang satu, tapi bagaimana dengan satu lainnya yang sudah menjadi tanggung jawabnya sejak lama.

Melihat itu, Taeyong lekas bangkit. Ia mati matian menahan isak tangisnya dengan menggigit bibirnya kuat kuat. Darah yang mengalir pada telapak tangannya bahkan sudah tak terasa, sebab sudah tertutupi oleh rasa sakit dalam hatinya.

Taeyong memalingkan wajahnya saat Jaemin balas memeluk Jaehyun dengan erat.

Sungguh, setengah mati Taeyong kecewa.

-

Jaehyun meletakkan gelas kaca itu ke atas nakas saat Jaemin sudah selesai meminumnya. Lalu kembali menyuapkan sesendok sup, tetapi Jaemin menolaknya, dia sudah kenyang soalnya.

Dan Jaehyun menurut, katanya hormon orang hamil itu merepotkan, jadi dia memilih menurut saja selagi tak buruk.

Hari ini bahkan ia rela membawa pekerjaan kantor nya kerumah hanya karena Jaemin menginginkan dirinya supaya tak meninggalkan dia sendirian.

Harus nya masih ada Taeyong, tapi semenjak hari itu Jaemin menolak untuk berinteraksi dengan Taeyong.

"Apa kau sudah merasa lebih baik Na?,"

Jaemin mengangguk kepalanya, tapi wajahnya terlihat sangat muram. Jaehyun tidak mengerti, jadi dia berusaha untuk bertanya, tapi usahanya itu hanyalah tepian jurang yang dalam, karena Jaemin menjadi marah.

Jaehyun kelabakan, dia tidak pernah menghadapi orang hamil soalnya, dan itu benar seperti dugaannya, merepotkan dan aneh.

Jadi Jaehyun hanya membawa Jaemin masuk ke dalam dekapannya, lalu mengecupi seluruh permukaan wajahnya hingga sang pemilik akhirnya terkekeh kegelian.

Soalnya tangan Jaehyun ikut bermain di dalam kaos yang Jaemin pakai.

Tapi di atas kebahagiaan kecil itu, ada luka besar yang di rasakan oleh orang lain. Di balik pintu berwarna coklat itu, terdapat orang lain yang tengah membungkam mulutnya dengan kuat.

Air mata memenuhi wajahnya, penampilannya berantakan, bahkan perban yang ada di tangannya sangat asal asalan, dan perlahan perban berwarna putih itu kembali menjadi berwarna merah menyala lagi.

Benar itu sangat menyakitkan, sebab seluruh tubuhnya bisa tau rasa sakitnya.

TBC.

Aku bikin ini asal asalan jadi jangan berharap lebih ya:'

Maaf karena terlalu lama nggk update:(




Playing With Fire | 2Jae | Jaehyun & Jaemin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang