⟨12.⟩ The game begins 💦

4K 109 2
                                    

30 VOTE UNTUK CHAPTER BERIKUTNYA.

꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷
Happy Reading

Jaemin memakan sarapannya dalam diam, rasanya ia sungguh kesal dengan kakaknya yang selalu menggodanya dengan permainan kata yang membuatnya muak.

Ia juga sesekali meletakkan alat makannya dengan keras, membuat antesi kedua orang di depannya tertuju padanya.

"Na maaf, kakak tidak bermaksud menuduhmu seperti itu, kakak hanya bercanda."

Jaemin mendengus, tangannya ia bawa untuk meraih gelas berisi air putih di depannya, lalu meneguk isinya hingga tandas.

"Kau pikir aku lelaki seperti apa? Aku memang murahan tapi—tidur dengan suami kakakku?!, hey kau bercanda?."

Dan Jaehyun terkejut setelah mendengarnya, ucapan seperti apa rupanya yang terjadi antara adik ipar dan istrinya itu, mengapa menyeret namanya?.

"Bukan seperti itu Na, hanya saja—."

"AH SUDAHLAH! Aku selesai," Jaemin menggebrak meja dan segera keluar dari sana setelahnya, lalu menutup pintu dengan keras hingga menggema di penjuru ruangan.

Taeyong menghela nafas, kepalanya cukup pening sekarang.

"Aku tidak menyangka kau seperti itu...,"

Taeyong menoleh dan mendapati wajah tak percaya dari suaminya.

"Memangnya aku kenapa? Apa aku salah? Aku hanya tak ingin suatu yang buruk terjadi dalam keluarga kita...,"

Dan Jaehyun keluar dari sana setelah itu, meninggalkan Taeyong sendirian disana.

Tangannya mengepal di bawah sana.

"Sialan," desisnya.


-ˋˏ✄┈┈┈┈

Jaemin berdiri di tepian pantai dengan amarah yang menggebu gebu, kaki nya bahkan menendang pasir yang hanya diam pasrah di bawah sana.

"Sialan, beraninya dia, memangnya dia siapa bicara seperti itu padaku? Jika memang tau harusnya dia langsung menjambakku saja seperti yang di lakukan Haechan!."

Lalu di susul dengan teriakan setelahnya, sungguh Jaemin sangat kesal dengan kakaknya.

Permainan kata itu membuatnya muak, dan itu nampak seperti dirinya sedang di permainkan.

Maka jika memang benar seperti itu—jaemin akan mengabulkannya, maksudnya adalah ia akan masuk ke dalam permainan yang kakaknya ciptakan untuknya.

Dan perang telah di mulai.

Jaemin harus menang juga di permainan kali ini kan?.

"Adik ipar—."

"Sssttttt...aku tidak apa, aku sudah biasa di perlakukan seperti itu oleh kakakku." Jaemin menarik diri sedikit menjauh dari kakak iparnya, lalu memasang ekspresi menyedihkan di wajahnya.

Dan itu berhasil menarik simpati dari kakak iparnya, dia nampak terlihat sangat iba terhadap dirinya.

Jaemin sedang bersorak di dalam sana sesaat setelah tubuhnya di tarik ke dalam pelukan.

Dan ia pastinya membalas pelukan itu dengan senang hati.

Masih dalam pelukan itu, Jaemin menoleh ke arah gedung tinggi di depan sana, lalu tersenyum miring sebab ia bisa melihat sosok kakaknya yang berdiri di balik jendela—menyaksikan dua orang yang tak seharusnya saling berpelukan.

-ˋˏ✄┈┈┈┈

Tubuh Jaemin kini sudah di penuhi oleh keringat, dengan posisi menungging sang kakak telah menumbuk prostat nya telak, membuatnya mendesah nikmat di bawah sana.

"Ahhh lebih cepat uugghh!."

"Eungh sempit Na..."

Jaehyun menghentakkan miliknya lebih cepat, tangannya mencengkram leher adik iparnya, lalu menekannya hingga wajah sang adik ipar menempel pada permukaan bantal.

Suara kulit yang saling bertubrukan terdengar jelas, juga suara erangan kenikmatan yang saling bersahutan menggema di seluruh penjuru ruangan.

"Aku hampir Ughh! Yeahh nghh..."

Jaemin mendesah ribut kala merasakan bagaimana penis miliknya di permainan di bawah sana, bahkan wajahnya sudah basah dengan air mata sebab rasa nikmat yang ia dapatkan.

"Aakhh!."

Putih Jaemin telah sampai, dan hanya bisa pasrah kala bagian belakangnya terus terusan di tumbuk oleh kakak iparnya.

Jaemin merendahkan sedikit tubuhnya, memperlihatkan pada kakak iparnya bagaimana analnya meminta untuk kembali diisi.

Tangannya berpegangan pada pinggiran jendela, keduanya ingin mencoba gaya seks yang lebih menantang dari biasanya, lebih tepatnya Jaemin yang ingin sesi bercinta mereka di lihat oleh orang yang berlalu lalang di bawah sana, tak peduli jika saja yang melihat tubuh telanjangnya adalah anak kecil yang polos.

Anak polos juga harus tau hal yang seperti ini kan?.

Tubuhnya terhentak hentak ke depan, matanya ia pejamkan dengan mulut terbuka yang terus mengeluarkan suara desahan kenikmatan disana.

Hingga Jaehyun semakin menghentakkan miliknya lebih keras di dalam sana, sebab ia rasa putihnya akan segera datang.

Dan itu membuat Jaemin semakin gencar meloloskan desahan kenikmatan dari mulutnya.

Bibirnya ia tarik ke atas, saat mendapati bagaimana sang kakak memandangnya dengan datar dari bawah sana, dan Jaemin semakin melebarkan senyumnya kala bagaimana ia bisa melihat sang kakak pergi dari sana dengan tangan yang mengepal kuat.

"Aku menang—engghhh ohhhh!."

Tubuhnya di tarik kebelakang—lalu di buat duduk bersimpuh, kepalanya di buat menengadah untuk berhadapan langsung dengan penis kakak iparnya.

"Julurkan lidahmu Na..."

Dan setelah ia menjulurkan lidahnya, Jaemin dapat merasakan bagaimana wajahnya telah di penuhi oleh cairan putih yang lengket.

Jaemin membawa penis itu ke dalam mulutnya, menjilati sisa sperma yang masih tersisa disana, lalu di gesekkan pada permukaan bibirnya yang basah.

"Aku ingin ronde keempat..." Ucap Jaemin dengan kerlingan menggoda.

TBC.

꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷

Aku lagi pms guys, kepalaku pusing banget, jadi maaf kalau part ini tidak memuaskan untuk kalian.

Playing With Fire | 2Jae | Jaehyun & Jaemin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang