Siapa nih yang kalau baca wp suka baca 18 positif nya doang.
꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷
Happy Reading
Jaemin sekarang tengah duduk di sebuah acara pernikahan teman masa SMA nya, pandangan nya mengedar ke penjuru arah hingga ia menemukan seorang yang membuatnya tertarik.
"Mingyu baru saja menikah, jangan merusaknya,"
Itu yang ia dengar sesaat setelah sahabatnya dalam garis miring—Haechan mendudukkan diri di samping nya, ia hanya melihat sebentar lalu memandang objek yang membuatnya tertarik.
"Aku tidak tertarik merusak pernikahan mereka, aku hanya tertarik tidur dengannya saja."
Haechan berdecak, tak paham lagi akan akal pikiran sahabatnya itu yang selalu saja ingin meniduri seseorang.
"Tapi aku tidak seperti kau yang merusak pernikahan orang kan?,"
"Aku sudah tak melakukan hal seperti itu sejak bersama Mark ngomong ngomong."
"Jadi sebelumnya tetap begitu kan?,"
"Cih setidaknya aku tidak tidur dengan suami sahabatku sendiri."
Jaemin tertawa ringan, tangannya mengambil gelas berisi cairan merah tak kala seorang pelayan melewati mereka.
"Ya karena aku belum menikah, nanti jika aku sudah menikah coba saja tiduri suamiku juga," ada jeda disana saat Jaemin memandang ke arah Haechan yang tengah menatapnya dengan air muka heran.
"Atau bagaimana jika kita melakukan barter, bukankah itu seru?."
Sudah Haechan tidak bisa mendengar omong kosong temannya lagi.
"Woahh itu ide yang sangat bagus untuk orang gila seperti mu."
"Aku memang sudah gila," jawabnya enteng dengan tawa renyah yang sangat menggangu pendengaran Haechan.
Herannya keduanya masih nampak akur, padahal sebelumnya saling Jambak seperti orang kesetanan karena salah satu dari mereka meniduri suami satu dari mereka, hingga seperti keduanya tak bisa untuk sekedar menyapa lagi, tapi lihatlah mereka sekarang sudah membicarakan hal di luar nalar tanpa melihat diri mereka yang sama saja buruknya.
Haechan menatap sahabatnya dengan serius.
"Ku harap kau tidak punya pikiran tidur dengan suami kakakmu Na."
-ˋˏ✄┈┈┈┈
Jaemin meregangkan otot tangannya saat terbangun dari tidurnya, tangannya hendak meraih gelas di atas meja hingga dia hanya bisa menggeram kesal karena itu sudah kosong.
Ia melirik jam yang ada di atas meja, ah ini sudah tengah malam dan dia sangat malas hanya untuk beranjak dari ranjangnya.
Mengabaikan rasa malasnya ia segera pergi ke dapur untuk mengisi gelasnya, karena bagaimana pun tenggorokan nya sangat kering hingga ia ingin mual.
Gelap, itu yang pertama ia temukan disana, tapi meski begitu ia masih bisa melihat keadaan sekitarnya. Ia lantas segera berjalan ke arah meja makan dimana ada sebuah teko berisi air yang di letakkan di atasnya, tanpa pikir panjang ia segera menuangkan itu ke dalam gelas lalu meminumnya.
"Ahhh—oh astaga!!,"
Jaemin memekik tak kala sebuah tangan besar tiba tiba saja melingkar di perutnya, membuat terkejut setengah mati hingga rasanya nyawa akan lepas dari tubuhnya.
"Hey tenanglah ini aku."
Suara itu Jaemin sangat mengenalnya, Jaemin lantas membalikkan tubuhnya menghadap sang kakak ipar, mengabaikan dirinya yang sangat ingin mengumpat pada sang kakak ipar.
Ia meletakkan kedua tangannya di pundak sang kakak ipar, lalu tersenyum tak kala lelaki di depannya tersenyum menatapnya. Lantas segera di dekatkan wajah masing masing, saling menyesap bibir satu sama lain, bahkan tangan Jaemin sudah melingkar apik di leher kakak iparnya.
Ciuman itu semakin dalam, membawanya ke dalam ciuman panas yang menggairahkan, bahkan satu tangan Jaemin sudah masuk ke dalam celana milik kakak iparnya, begitu pun sebaliknya dimana tangan Jaehyun meremas kedua bongkahan pantat milik Jaemin juga memasukkan jari jari tangannya ke dalam lubang milik adik iparnya yang sudah basah.
"Mmhh,"
Suara kecipak dan deru nafas terdengar jelas dalam kesunyian malam itu, kedua nya sama sama mengabaikan rasa takut akan bagaimana jika kelakuan menjijikkan keduanya di ketahui oleh satu orang lain yang kini tengah tertidur lelap di dalam kamarnya sendiri?.
"Ahh eunghh dalam,"
Jaemin mendesah ribut tak kala titik manis nya di tumbuk oleh sang kakak ipar, juga bagaimana sang kakak ipar memilin tonjolan di dadanya dari belakang.
Jaemin sudah telanjang sekarang, menungging dengan tangan yang bertumpu pada satu satunya meja makan yang ada disana. Sedangkan kakaknya? Dia masih berpakaian lengkap, hanya celana yang di turunkan sedikit.
"Ahh Nana kau ketat sekali uhhh!"
Jaehyun semakin mempercepat gerakannya, sampai sampai ia harus membekap mulut Jaemin yang mendesah kencang karena gerakannya yang tiba tiba.
"A-aku ngghhh keluaraa akhh,"
Putih Jaemin sampai hingga itu mengotori lantai, tubuhnya lemas dan ia sandarkan pada meja, sedangkan bagian belakangnya masih di tumbuk habis habisan oleh sang kakak ipar.
Hingga beberapa menit kemudian akhirnya dia merasakan bagaimana cairan kental itu meleleh keluar dari lubangnya sesaat setelah Jaehyun menarik miliknya keluar dari sana.
Setelah Jaehyun membersihkan lantai juga membawa Jaemin ke kamarnya ia segera kembali ke kamarnya sendiri, sampai pergerakannya itu membuat sang istri terganggu dari tidurnya.
"Oh kau dari mana sayang." Tanya Taeyong dengan suara serak, tangannya ia bawa untuk mengucek matanya yang terasa gatal.
"Aku dari dapur untuk mengambil air,"
Aneh, padahal Taeyong sangat ingat jika dia sudah menyiapkan itu di meja mereka, dan juga dia bisa melihat jika gelas itu masih penuh dengan cairan bening di dalamnya.
Dan bau apa ini, bukankah ini bau persanggamaan?
TBC.
꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷
Siapa tau ada yang mau kalian sampaikan disini→
KAMU SEDANG MEMBACA
Playing With Fire | 2Jae | Jaehyun & Jaemin
قصص عامةMenjadi selingkuhan tak seburuk itu kan? Ini tentang Jaemin yang berselingkuh dengan kakak iparnya sendiri. #jungjaehyun 🥈 [29-01-2024] #new 🥇 [16-02-2024] #2jae 🥇 [14-02-2024] #nctu 🥈 [27-02-2024] #...