⟨05.⟩ Someone's husband

2.9K 125 10
                                    

꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷
Happy Reading

"Sayang, apa kau sudah selesai?." ucap Taeyong, bersamaan dengan tangan nya yang mendorong pintu.

"Ah iya sudah, aku sudah siap,"

Taeyong tersenyum kala melihat sang suami tampak sudah rapi, lantas keduanya segera berlalu dari sana menuju ke bawah untuk sarapan.

"Seperti nya aku harus membangunkan Nana terlebih dulu,"

"Sudahlah biarkan saja, sepertinya dia tidak ada kelas pagi ini"

Sayup sayup Jaemin masih bisa mendengar percakapan sang kakak dan kakak iparnya, dan ia segera bangkit dari gaya tengkurap nya itu.

Tadi setelah mendengar deritan pintu yang terbuka ia segera menjatuhkan diri nya di lantai, untung saja kakak iparnya itu pintar jadi dia segera mengajak istrinya keluar dari ruangan itu.

Ia menepuk nepuk pakaiannya yang terkena debu, setelahnya ia segera keluar dari ruangan itu.

"Oh Nana,"

"Selamat pagi kakak, kakak ipar." Sapanya.

"Kau tidak sarapan?," Tanya Taeyong tak kala melihat adiknya itu hendak berjalan melewati mereka.

"Tidak, aku akan sarapan bersama temanku hari ini, sampai jumpa."

-ˋˏ✄┈┈┈┈


"Sialan Na Jaemin!!!,"

Seorang bertubuh gempal memberontak dalam genggaman seseorang, wajahnya memerah menandakan jika dia sedang sangat marah sekarang.

Karena bagaimana bisa lelaki yang ia anggap sahabatnya sendiri malah menusuknya dari belakang, dia—Na Jaemin tidur bersama dengan suaminya.

"Tenangkan dirimu," pinta Mark, ia sudah kualahan menahan tubuh istrinya yang memberontak.

"Tenang katamu? Kau juga sama brengseknya BAJINGANN!!! Bagaimana bisa, bagaimana bisa kau tidur dengan sahabat ku sendiri, KAU GILA?!."

Sedangkan Jaemin dia hanya duduk tenang di atas ranjang, sesekali tersenyum saat melihat pasangan suami istri itu bertengkar karenanya, itu sangat lucu.

Haechan berusaha melepaskan dirinya, dan saat itu berhasil ia segera menjambak rambut hitam milik Jaemin dengan kedua tangannya.

"Akhh lepaskan sialan!," Pekik Jaemin, tangannya ikut menjambak rambut milik Haechan, sedangkan Mark dia bingung harus menolong yang mana terlebih dahulu.

"Jalang sialan!!!,"

----

Dan disinilah ketiganya duduk di hadapan Taeyong dan Jaehyun sebagai wali Jaemin.

Jaemin memotar bola matanya malas, dia sungguh bosan sekarang, itu hanya masalah sepele menurutnya dan Haechan itu terlalu berlebihan.

Dengar, tidur dengan suami orang itu bukan masalah sepele.

Beberapa saat yang lalu Jaemin datang ke unit apartemen milik Mark dan mereka bercinta disana, dan juga sebenarnya ini bukan salah Jaemin sepenuhnya, dia sama sekali tidak menggoda Mark, malah Mark yang menggodanya terus terusan.

Jadi karena dia itu tipe lelaki yang mudah di goda, dia segera menerima tawaran Mark untuk bercinta dengannya, ini baru yang keempat  dan mereka sudah tertangkap basah oleh Haechan.

"Kak Taeyong bisakah kau sedikit mendidik Jaemin? Aku sebenarnya tidak masalah karena aku tahu Jaemin memang seperti itu, tapi setidaknya jangan dengan SUAMIKU juga!,"

"Sayang tenanglah."

"Kau yang diam keparat!,"

Taeyong memijat pelipisnya, kepalanya pening memikirkan tingkah laku adiknya yang makin hari semakin menjadi, ia sudah beberapa kali menangani kasus seperti ini sebenarnya, tapi ia semakin di buat pening karena yang tidur dengan jaemin itu suami sahabat nya sendiri.

Dia bingung harus bicara apa dan juga dia sangat malu sekarang, malu terhadap suaminya yang harus melihat ulah adiknya yang memalukan.

"Hei kau, bukankah kau terlalu berlebihan Chan?," Ucap Jaemin santai.

"Terlalu berlebihan katamu?! Kau gila?," Tangannya mencengkram kerah baju milik Jaemin dengan mata yang rasanya ingin keluar dari tempatnya.

"Kau tidak lupa kan?," Alis Jaemin naik turun dengan senyum lebar di wajahnya.

"Keparat," umpat Haechan sedikit berbisik, sahabatnya ini benar benar brengsek, bagaimana bisa dia mengancam nya disaat harusnya dia yang di adili.

Jadi setelah itu ia segera menyeret Mark paksa, keluar dari sana dengan ketidakpuasan karena gagal membuat Jaemin di hamiki.

Padahal dia ingin sekali menjambak rambut itu hingga kulit kepalanya ikut rontok.

"Cih dia pikir aku takut."

Karena pada dasarnya dia memang takut, buktinya dengan dia yang langsung pergi dari sana.

-ˋˏ✄┈┈┈┈

"Kau sangat berani rupanya,"

Jaehyun memandang Jaemin yang duduk tak jauh darinya, dengan sebatang rokok yang ia selipkan di jari lentiknya, sekarang mereka sedang duduk bersantai di balkon rumah.

Beberapa saat yang lalu Jaemin sudah mendapatkan ceramahan panjang dari sang kakak dan sekarang kakaknya itu memberikan giliran untuk suaminya itu ikut menceramahi dirinya juga.

"Aku hanya bermain main sedikit," jawab Jaemin enteng, segera ia hisap rokok di tangannya, dia pusing ngomong ngomong, dan merokok bisa membantunya untuk menjernihkan pikiran.

Jaehyun terkekeh mendengarnya, ia tak habis pikir bagaimana bisa dia berhubungan dengan lelaki yang liar sepertinya. Itu sangat menarik dan menantang, dia menyukai nya.

"Kakak ipar, ingin ku beri tahu sesuatu?."

Jaehyun tertarik dan ia mencondongkan tubuhnya agar lebih dekat, "Aku tipe orang yang suka bermain tanpa melibatkan perasaan, tapi saat bermain denganmu, sepertinya—." Jaemin menarik dasi hitam itu lalu mendekkan wajahnya, "... peraturan itu tak berlaku lagi untuk permainan kita." Ujarnya.

"Jadi jangan coba coba melepaskan diri dariku." Ucapnya kemudian.




TBC.

꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷꒦꒷

Vote komen jangan lupa

Oh ya mau sekalian promosi ini book baru latarnya kerajaan ya.

Oh ya mau sekalian promosi ini book baru latarnya kerajaan ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Playing With Fire | 2Jae | Jaehyun & Jaemin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang