22. Strange situation

987 71 18
                                    

Guys sebenarnya dengan kalian komen, atau ke judge karakter di book ini aja udah bikin aku seneng banget tau༎ຶ⁠‿⁠༎ຶ

Happy reading

Jaehyun menarik selimut, menutupi tubuh Jaemin dengan itu. Jaemin masih sama, sejak ia kehilangan bayi mereka, Jaemin lebih banyak diam.

Dia hanya sesekali menjawab saat di tanya, dan terkadang dia tiba tiba menghilang dari pandangan, hal itu membuat Jaehyun khawatir bukan main. Jaehyun hanya takut jika Jaemin melakukan hal menakutkan, dia takut Jaemin menyakiti dirinya sendiri.

"Na, apa kau ingin makan sesuatu?."

"..."

Jaemin menggeleng, "Bisakah kak Jaehyun membawaku ke Jepang? Aku ingin tinggal disana..." Ucapnya, matanya menatap sang kakak ipar.

"Na ki-," belum sempat Jaehyun melanjutkan ucapannya, Jaemin memotongnya.

"Aku takut, disini, tempat ini mengerikan!" Ucapnya dengan pekikan di akhir kalimatnya.

"Hey Na, sayang tenanglah, aku ada disini-"

"Ku rasa aku sudah gila! Semuanya menjadi kacau!" Setelah kalimat nya setelah, Jaemin buru buru bangkit, ia sungguh ingin melarikan diri dari tempat ini.

"Na tenanglah, kumohon.."

Jaemin tak memperdulikan ucapan Jaehyun, ia berjalan mondar mandir untuk memberesi pakaiannya, ingin dengan segera keluar dari rumah ini, semuanya memang sudah mengerikan sejak awal.

"Na, dengarkan, aku ada disini..."

Jaemin tak memperdulikan ucapan sang kakak ipar, ia hanya sibuk memasukkan barang barangnya ke dalam koper. Jaehyun berusaha untuk menghalangi nya, tetapi gagal karena Jaemin tetap bersikukuh ingin pergi.

Saat langkah lebarnya berjalan menuju pintu di kamar itu, suatu yang tidak terduga tengah berdiri disana.

Ada Guanlin dan sang kakak yang berdiri di belakangnya dengan raut yang tak terbaca.

Inikah?.

Jaemin lantas segera berlari, menubruk tubuh jangkung itu dengan pelukan erat, lalu menangis.

"Bayi kita tidak selamat." Ucapnya dengan pedih.

"Aku tidak bisa menjaga bayi kita, aku minta maaf." Ucapnya lagi.

Guanlin lantas mengeratkan pelukannya, mengusap punggung gemetaran itu pelan.

"Tidak na, aku yang salah karena tidak bisa terus di sisimu, maafkan aku."

Guanlin tidak mengerti, ia harusnya senang karena bayi itu mati, sebab ia tidak perlu bertanggung jawab. Akan tetapi, saat melihat bagaimana kacaunya Jaemin, ia tidak bisa menahan diri untuk ikut menangis juga, rasanya menyakitkan mendengar bayi mereka tidak selamat.

Sedangkan disisi lain, Jaehyun tampak membeku di tempatnya, apa maksudnya semua ini. Bayi mereka? Apakah dia sedang di permainkan? Bukankah itu harusnya bayinya dan Jaemin?.

Jaehyun mengusak rambut nya kasar, kepalanya benar benar sakit. Ia menatap dua orang yang tengah saling merengkuh itu, dan hatinya berdenyut sakit kemudian.

Ia alihkan pandangannya ke tempat lain, dan netranya malah bersitubruk dengan netra sendu milik istrinya.

Tiba tiba rasa bersalah menyeruak dalam dadanya, rupanya ia sudah menyakiti istrinya terlalu banyak.

Sujabiii

"Guan, bisakah kau membawaku pergi?." Tanya Jaemin penuh harap.

"Kenapa?," Itu yang bisa Guanlin jawab, ia hanya menatap lelaki yang berada dalam dekapannya.

"Aku takut, tempat ini mengerikan, bayi kita bahkan kehilangan nyawa nya disini, bukankah selanjutnya aku?." Ungkap Jaemin dengan menggebu-gebu, ia remat lengan Guanlin untuk menyalurkan kekhawatiran nya akan hal itu.

"Stttt tenanglah, baiklah, aku akan membawamu, tapi kau tau aku tidak bisa terus ada disisimu kan? Aku punya Renjun sebagai istri sah ku."

Jaemin menggeleng ribut, "Tentu tidak, asalkan bukan disini, aku mau, tidak masalah kau tidak berada disisi ku sepenuhnya, asalkan kau tetap peduli terhadapku."

Guanlin tersenyum lembut, tangannya mengusap halus surai gelap Jaemin, lalu turun membelai rahangnya.

"Boleh?," Tanya Guanlin, meminta persetujuan, sorot matanya jatuh ke arah bibir merah muda milik Jaemin.

"..."

Jaemin mengikuti arah pandang mata itu, lantas mengangguk.

Dan kedua bibir itu akhirnya menyatu, meskipun rasa nyaman itu menyalur dalam diri keduanya, rasa sakit untuk orang lain lebih besar dari itu.

Disisi lain hanya ada ketegangan di antara Jaehyun dan Taeyong. Keduanya sama-sama diam, tidak ada salah satu dari mereka yang ingin bicara.

Tetapi secara tiba tiba Taeyong menyunggingkan senyumnya.

'Aku berhasil!' pekiknya dalam hati.

TBC.

Guys gimana sama alurnya? Aneh kah😭

Playing With Fire | 2Jae | Jaehyun & Jaemin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang