bab.3 [Memalukan?] Revisi

7.1K 241 4
                                    

Bab 3. [Memalukan?]

°°°°°

"Feza, ayo masuk!"Sahut seseorang dari dalam mobil.

"Akhirnya yang di tunggu-tunggu datang! kirain bakalan lupa ama anak sendiri!"gumam Feza.

Feza pun menaiki mobil tsb dan sang ayah langsung mengendarai mobil sampai ke kediaman mereka.

15 menit kemudian.

Tak butuh waktu lama, mereka sampai di mansion kediaman Jhiwhirat.

Sang bunda langsung menyambut kedatangan sang suami dan putra manisnya inj dengan sapaan hangat.

"Buna Feza langsung ke kamar! capek nungguin orang hampir 2 jam!"k
Ketus Feza yang langsung berjalan pergi menuju kamar.

"Loh? Kok? Ayah? Maksud Feza apa?"Tanya buna sembari mengerutkan keningnya lalu menoleh ke sang ayah.

"Kamu buat dia nunggu ya!? Ck! Masih mending dia mau ke sekolah.. lah sekarang malah kamu suruh dia tunggu begitu lama!"Ucap buna dengan nada marah

"Tadi ada rapat mendadak, makanya agak telat jemputnya, tunggu 2 jam doang Gk ngaruh, Dia juga udah besar kok.."ucap sang ayah membuat buna mengelengkan kepalanya.

°°°°

Pemuda tampan itu tengah tertengun menatap kosong ke depan saat terduduk di sofa apartemennya. Entah apa yang mengganggu pikirannya.

"Ck! Apa yang gua pikirkan tadi! Ah shit!"Gumamnya sembari mengacak rambut.

"Dia imut! Jika di lihat dari dekat, Beneran cowo kan?"Gumamnya menginggat kejadian tadi.

"Mine!"

°°°°

Karna masih kesal, Feza masuk ke kamar dan memutuskan berdiam diri. Hampir jam makan malam dirinya tak kunjung keluar membuat sang buna mulai khawatir.

//Tok.

//Tok..

"Eza! Makan malam dulu nak!"Teriak sang buna sembari mengetuk pintu.

"Heum! Dikit lagi Eza nyusul!"Balasnya dengan sedikit berteriak.

Karna mendapat jawaban dari sang anak, buna langsung berjalan pergi ke ruang makan.

Feza yang masih berada di dalam kamar, tengah bergelut dengan bantal gulingnya.

"Hai dek Lily! Jujur hari ini, hari ter-argh gitu!! Kesel anying! Tau Gk! Gua ketemu orang paling ter gaje di dunia!!"

Fyi, Feza memang sering kali berbicara dengan bantal gulingnya saat berada di kamar, dan bantal gulingnya punya juga mempunyai nama.

"Tau Gk! Bisa-bisanya tadi pas gua nunggu jemputan dia malah mendekat ntah apa yang dia pikirkan.. Gaje bet njing!"

"Setelah itu su Ayah! Nyuruh gua nunggu hampir 2 jam'an di sekolah! Kesel anj! Lain kali gua bolos kelas lebih mending!"

Apakah anak ini masih bisa di bilang waras? atau memang semua orang berbicara pada gulingnya sendiri?

Setelah pembicaraan yang tak jelas dengan bantal gulingnya, akhirnya Feza merasa agak rilexs! Dia memutuskan untuk berjalan keluar dari kamar, menuju meja makan.

(18.20)

Feza berjalan menuju meja makan, dan manarik satu kursi lalu melempar tatapan sinis ke sang ayah.

"Nih~ Lihat bunda masakin nagget kesukaan kamu, di makan, biar tambah gede!!"Celetuk sang buna membuat Feza menoleh lalu tersenyum manis.

"Siap buna!"

||My President School||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang