bab.20 [Kesempatan?] Revisi

2.1K 82 6
                                    

Bab 20. [Kesempatan?]

°°°°°°°

"Beneran itu dia?"Gumam Feza

"Gue takut salah orang"

"Kepada para penumpang pesawat xxxxx diharap menunggu diruang tunggu.."-Monitor

"Sekali lagi, kepada para penumpang pesawat xxxxx diharap menunggu diruang tunggu"-Monitor

Feza yang mendengar panggilan itu, sontak berdiri dan menarik satu kpoer kecilnya. 2 koper besarnya udah dibagian pihak bagasi pesawat.

Feza memasang kembali hedshet nya lalu berjalan menuju ruang tunggu. Dirinya berjalan bersamaan dengan para penumpang lainnya.

Saat ingin melangkah masuk kedalam pintu ruang tunggu. Suara bariton seseorang membuat langkahnya sontak berhenti.

Suara itu mampu menembus hedshet nya yang masih terputar lagu.

"Berhenti sayang.."

Deg

Deg

Deg

Sontak Feza membeku ditempat. Seakan badannya kaku hanya untuk digerakan berbalik badan.

Feza terdiam sejenak lalu melepaskan hedshet nya, dan mencoba berbalik badan.

Saat dirinya berbalik tampak seorang pemuda tamvan dengan rambut acak-acakan tapi tak mengurangi tingkat ketampanannya.

Rambut acakan, keringat yang mulai membasahi keningnya. Dan pakaian yang seawalnya rapi mulai teracak-sangat tamvan.

Pemuda tamvan itu berjalan mendekat ke Feza yang masih terdiam seribu bahasa.

"Mengapa!? Disaat terakhir seperti ini dia malah muncul?"

"Gue bimbang.. Gue bukannya mau munafik, tapi gue benar-benar rindu dia, gue rindu tubuh kokohnya, aromanya, tingkahnya.. gue rindu segalanya tentangnya.."

"Tapi kenapa?? Kenapa dia muncul disaat-saat terakhir?"

Tanpa Feza sadari Pemuda itu sudah berada tepat dihadapannya dengan tatapan tidak bisa diartikan.

Feza yang sedikit terkejud lalu mendongkak menatap wajah itu

Rahang tegas, mata sayu, keringat yang mulai bercucuran karna habis berlarian membuat kesan tampannya sangat meningkat. Dia sempurna-sangat sempurna

"Sayang.."

Feza masih terdiam dan membiarkan pemuda didepannya berbicara apa yang ingin dia sampaikan.

"Sayang.. maafin aku.. ku mohon beri aku satu kesempatan untuk memperbaiki semuanya.."Ucapnya

"Ku mohon sayang..."

Feza bisa merasakan ucapan itu sangat tulus dari hatinya. Tapi seakan dirinya sendiri yang masih belum percaya apa yang sebenarnya terjadi.

"Gue bimbang.. untuk terakhir kalinya lagi, gue dibuat bimbang.."Batinnya

"Sayang. Ku mohon.. beri aku satu kesempatan lagi.."Lirihnya

"Yang pasti, yang harus kamu tahu, aku berhasil membatalkan perjodohan itu hanya untuk mu sayang.."

"Maaf karna terlalu egois, dan lupa memberitahumu, aku malah  menghilang tanpa mengabari mu sedikit pun.."

"Sekarang.. Tidak akan ada seorang pun yang akan mempertanyakan tentang kita lagi, tapi sepertinya semuanya akan berakhir sekarang.."

||My President School||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang