bab.7 [Perjalan sebenarnya] Revisi

4.4K 141 6
                                    

Bab.7 [Perjalanan Sebenarnya]

°°°°°°

Kini hari mulai gelap, Feza tak kunjung balik ke rumahnya, membuat sang bunda khawatir.

"Ayah, Feza kenapa belum pulang!!?"Tanya Bunda

"Biarkan saja dia! Anak itu mulai kurang ajar."

"Kamu ini gimana!? Masa kamu percaya hal seperti itu! Eza tuh anak kita! Gk mungkin dia ngelakuin hal itu, bunda percaya itu.."Ucap bunda

"Percaya atau tidak, perempuan itu yang mengatakannya sendiri jika Feza yang melakukan hal itu! Apa yang harus di tutup lagi!?"Sentak Ayah

"Kamu Gk ngerti!? Biasanya Feza akan ngebantah, pikirin dulu, masa tiba-tiba anak kita Gk ngebantah sedikit pun dan milih tetap diam! Pasti dia nyembunyiin sesuatu!"Sentak bunda

"Ya! Mungkin saja dia memang salah, makanya dia diem!"-Ayah

"Astaga yah, Eza diem berarti dia nyembunyiin sesuatu! Yang kemungkinan dia sedang mencoba melindungi perempuan itu! Jangan sampai menyesal nanti!"Ucap bunda

"Terserah!"

"Susah ngomong sama kamu. Ntar nyesal sendiri.."

°

°

°

Feza berada di Apartemen Bintara, Bintara mengajaknya ke Apartemen karna sudah di tebak anak ini tak akan pulang ke rumah.

"Mandi, setelah itu makan.."Ucap Bintara.

"Iya.."

Feza bangkit dari duduknya berjalan menuju kamar mandi. Tak lama dirinya keluar dengan baju piyama punya Bintara. Bintara mendongkak menatap Feza-astaga sungguh menggemaskan.

Feza berjalan mendekat ke Bintara lalu  duduk di sofa sambil menyilang kakinya.

"Feza"

"Ha? Napa?"

"Ngapain ngelamun?"

"Gk. Si-siapa yang ngelamun?"

"Jawab jujur. Apa yang sebenarnya terjadi?"Ucap Bintara lembut.

"Emhh. Gk bisa, tolong mengertilah"Lirih Feza

"Lo kalo Gk mau cerita, Lo kira cewe itu bakal aman terus? Yang ada dia akan terancam!"Ucap Bintara

Krik~ krik~

//Hening. //Senyap. //Diam.

"Gue tanya sekali lagi, apa yang terjadi tadi?"Tanya Bintara dengan sesabar mungkin

"Ta-tapi-"Lirih Feza

"Ceritain Feza Prince Jhiwhirat"

Feza menundukan kepalanya, menatap kakinya yang tengah bersila di atas Sofa.

Hahhh

Bintara menghela napas, lalu membelai pipi Feza membuat sang empu mendongkak dengan wajah terkejud.

"Gue Gk marah. Tapi tolong ceritain semuanya."Ucap Bintara

"Huem---"Feza menjelaskan dengan sedetailnya membuat raut wajah Bintara berubah seketika.

Bintara mengepalkan tangannya, sumpah, rasanya dia ingin membunuh siapa pun yang di hadapannya.

"Ekehm.. Kan bagus di ceritain"Sahut Bintara seolah-olah tak ada masalah.

"Lo Gk marah? Tapi Lo percaya dengan Gue?"

"Gue Gk marah, gue percaya kok dengan lo"Ucap Bintara

"Misalkan kalo gue bohong gimana?"

||My President School||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang