#Bagian 9 - Rumah Sakit

192 18 2
                                    

HAPPY READING

.

.

.

Yuda dan Arsen berlari dengan cepat menulusuri lorong rumah sakit setelah mendapatkan informasi pada pusat informasi tentang kakaknya, Yuli.

Yuda tak bisa menjernihkan pikirannya, ia bahkan belum mengabari orang tuanya ataupun teman teman yang lainnya. Yang ada di pikirannya hanyalah Kakaknya, ia ingin melihat dulu bagaimana kondisi kakaknya sekarang.

Setelah sampai di ruangan yang ditunjukan oleh suster tadi, Yuda dan Arsen melihat ketiga temannya, Tara, Aksa dan Fani sedang duduk di depan ruangan tersebut.

"Lu nelpon mereka ?" tanya Yuda

"Belum"

"Kalian kenapa ada disini ?" tanya Yuda heran pada ketiga temannya yang ada disana

"Yud, akhirnya lu dateng" ucap Aksa yang langsung memeluk Yuda

Yuda dengan cepat melepaskan pelukan itu, dan menatap ketiga temannya, meminta penjelasan

"Gue dapet pesan dari Asrar dan isinya titik lokasi, yang akhirnya gue sama Fani ikutin arah lokasi itu. Dan pas sampe udah ada ambulan disana dan gue liat Tara masuk ke ambulan itu. Ya tanpa pikir panjang gue ikutin ambulan itu dan ternyata bener, Kak Yuli ada di dalem ambulan itu sama Tara" jelas Aksa

"Kenapa lu gak hubungin gue ?"

"Gue kira lu juga tau tentang lokasi itu, makannya gue gak telepon lu"

"Gue gak tau apa apa" jawab Yuda emosi, entah emosi apa itu. Yuda sendiri pun tak yakin dengan apa yang ia rasakan sekarang.

"Hah ? orang Tara juga dapet Share lock ko, lu juga dapet kan sen ?" tanya Aksa pada Arsen namun Arsen menjawabnya dengan gelengan kepala. Karena memang benar ia tak menerima pesan apapun.

Yuda berjalan mendekati Tara yang masih duduk di kursi, meminta penjelasan darinya "Jelasin apa yang lu tau"

Tara tak merespon, Tara tak menggerakan tubuhnya bahkan satu icn pun. Ia masih memandangi tangannya yang sedang mengepal sesuatu dan juga darah yang masih ada di tangannya.

"Tara" panggil Yuda

Namun Tara masih di posisi yang sama.

"Tara jawab gue" ucap Yuda kembali

Tak kunjung mendapat respon, Yuda menarik tubuh Tara hingga Tara berdiri tepat di depannya "BUMANTARA JELASIN SEKARANG KE GUE APA YANG LUA TAU" ucap nya di puncak emosi. Entah kenapa ia melampiaskan emosinya pada Tara.

Tubuh Tara bergetar "bukan salah gue, bukan salah gue" ucap Tara pelan, saking pelannya hanya terdengar samar.

"JAWAB GUE TARA"

"GUE GAK TAU, gue dateng ke lokasi yang gue dapet, gue-gue liat kak Yuli tidur di jalan sama darah, darah, banyak darah" ucap Tara terbata-bata dan badanya semakin bergetar, ketakutan.

"Terus, terus gue telepon ambulan, terus kak Yuli sadar, terus, terus dia kasih gue ini" Tara menerahkan barang yang sejak tadi ia genggam erat erat pada Yuda.

"Terus dia bilang, dia bilang, dia bilang cari Nina, cari Nina. Terus Ka Yuli tidur lagi. Tidur lagi, gak buka mata. Matanya tutup. Terus abis itu, abis itu apa. Abis itu ambulan dateng, ambulan bawa Ka Yuli. Kak Yuli nya di bawa, gue disuruh masuk, masuk mobil. Terus gue disuruh isi data, gue disuruh nulis, terus gue, terus gue. . ."

"TERUS APA ?" Yuda sudah benar benar tak bisa mengontrol emosinya

"Terus gue, gue, aku, aku, terus aku, darah, banyak darah" Tara terus mengulangi ucapannya

ASRARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang