HAPPY READING🥳🥳🥳
.
.
.
17 tahun yang lalu
Hari ini adalah hari minggu, terlihat semua orang berada di rumahnya masing-masing. Termasuk Danila dan Angga. Mereka sedang bersantai di ruang tengah.
"Mas, maaf tolong cek Dimas. Kayaknya dia udah bangun" ucap Danila berjalan ke arah kamar mandi dan menyiapkan alat mandi untuk anaknya, Dimas.
Angga berjalan masuk ke dalam kamar dan saat masuk terlihat sang anak sudah duduk anteng di dalam box tidur bayi.
"Aaaaa anak ayah udah bangun" Angga langsung menggendong Dimas dan membawanya keluar kamar.
"Ibu, Dimas udah bangun" ucap Angga menirukan suara anak kecil.
"Aduh aduh, sini-sini kita mandi dulu abis itu makan yaaa" Danila mengambil alis Dimas dari sang suami.
"Aku siapin makanannya ya" ucap Angga inisiatif.
"Oke, kita mandi dulu"
Setelah memandikan Dimas dan selesai memakaikan baju, Danila kembali ke ruang tengah bersama Dimas.
"Wih anak ayah udah ganteng" Angga mengambil alis Dimas dari gendongan Danila.
"Ihh jangan di gendong kan mau makan"
"Iya iya, duduk di sini ya. Ibu mu galak. Katanya kalo makan gak boleh di gendong" Angga mendudukan Dimas di kursi bayi, tempat biasa makan.
"Emang gak boleh, makan itu harus duduk" jawab Danila.
"Iya iya, nanti anaknya kalo setiap makan harus digendong ibunya yang repot" ucap Angga menirukan gaya bicara Danila.
"Kamu ini" kecal Danila namun Angga mengeluarkan senyumannya.
"Buat acara minggu depan gimana ?" tanya Danila mengalihkan pembicaraan dan tangannya tak berhenti menyuapi sang anak.
"tempatnya udah aku booking ya, tinggal souvenir yang belum. Mau beli apa buat souvenir ?" jawab Angga.
"Apa ya ? harus yang kepake jangan cuma makanan"
"Alat tulis atau alat gambar. Anak-anak sini kan lagi seneng gambar gara-gara kamu" Angga mengeluarkan pendapat.
Danila sering kali mengajak anak-anak sekitar rumahnya main dan ia sering pula mengajarkan sesuatu pada anak-anak. Minggu ini sedang asik mengajar menggambar.
"Bisa bisa, atau kertas warna-warni. Anak-anak suka bikin origami. Jadi mereka bisa buat juga di rumah masing-masing" ucap Danila antusias.
"Oke, besok pulang kerja kita cari ya"
"Okee, thank you ayah. Cie yang minggu depan 1 tahun"
"Wawawawa" Dimas mengeluarkan suara bayi nya.
"Aaaaa" Danila mengayunkan sendoknya ke mulut Dimas dan Dimas meresponnya dengan membuka mulut lebar-lebar.
"Gak kerasa Dimas udah mau satu tahun" ucap Angga sembari mengenang masa-masa Dimas semasa bayi.
"Ia, aku juga sampe lupa bayinya kaya gimana. Saking lucunya sekarang"
"Kamu gede nya harus kaya Ayah ya"
"Ganteng nya boleh, tapi sifatnya harus kayak ibu" Danila tak mau kalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASRAR
ActionBerawal dari insiden jatuhnya sang adik yang terjadi secara tiba-tiba dan segala kejanggalan yang terjadi, Arsen mendapatkan surat kerja sama dengan seseorang yang misterius untuk mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi. Chat spam yang muncul di...