HAPPY READING
.
.
.
Hujan deras tak berhenti turun sejak tadi sore. Waktu yang semakin malam membuat suhu menjadi lebih dingin dari sebelumnya.
"Yuda pulang" ucap Yuda menutup pintu.
Setelah melepas sepatu, Yuda menyalakan lampu apartemennya yang masih gelap dan mengedarkan pandangannya ke segala ruangan, mencari seseorang.
"Kak" Panggil Yuda
"Kak Yuli" Panggil Yuda lebih kencang
Merasa tak ada jawaban, Yuda memilih untuk mendatangi kamar kakak nya, siapa tahu kakak nya menggunakan earphone jadi tidak mendengarnya.
"Kak" ucapnya lagi sembari membuka pintu kamar Yuli.
Gelap.
Yuda mencari saklar lampu dan mencoba menyalakannya, namun tidak ada siapa siapa disana. Setelah mematikan lampunya kembali dan menutup pintu kamar, Yuda kembali mencari kakaknya di ruangan lain.
Kamar mandi, dapur, balkon bahkan kamarnya Yuda cek, namun memang tidak ada siapa siapa selain dirinya.
Dengan cepat Yuda mengambil ponselnya dan berusaha menghubungi kakaknya itu. Matanya sesekali melirik ke arah jam dinding yang kini menunjukan hampir jam 10 malam.
Yuda dan Yuli hanya tinggal berdua, orang tuanya berada di kota lain. Sebenarnya Yuda yang memilih untuk menemani kakanya yang kini sedang berkuliah, khawatir jika Kakaknya tinggal sendirian, Sehingga Yuda memilih untuk bersekolah di kota yang sama dengan Kakaknya.
Saking dekatnya mereka, Yuda tahu persis jadwal kakaknya hari ini. Kakaknya hanya akan pergi bimbingan dan mengerjakan revisian di perpustakaan kampusnya, dan kakaknya tidak pernah pulang lebih dari jam 9 malam. Kakaknya cukup penakut untuk pulang lebih dari jam itu. Kalaupun pulang telat, ia pasti mengabari Yuda dan meminta menjemputnya.
Tapi kini sudah lewat pukul 10 malam dan tak ada kabar satupun. Bahkan telepon Yuda pun tak kunjung diangkatnya.
Yuda lantas mencari kontak teman kakanya yang ada di ponselnya dan mencoba menghubunginya. Namun nihil, temannya pun tak kunjung mengangkat teleponnya.
Hari semakin larut dan Yuda semakin tak tenang, ia memilih untuk mencari Kakaknya di tengah hujan lebat.
Sepanjang jalan Yuda tak berhenti menghubungi kakaknya, matanya sibuk melihat ke sisi kiri dan kanan jalan, siapa tahu ia melihat kakaknya. Tak sendirian, Yuda menghubungi teman temannya juga untuk ikut membantu mencari kakak satu satunya itu.
Satu panggilan grup masuk, Yuda segera mengangkatnya.
"Gimana Sen ? Kakak gue ada di caffe ?" tanya Yuda langsung setelah panggilannya tersambung
"Gak ada, gue tanya ke pelayannya katanya kakak lu gak ada ke caffe hari ini" jawab Arsen di seberang sana
"Kalo lu sa ?" tanya Yuda pada Aksa
"Gue sama Fina masih di jalan, ini bentar lagi nyampe ke rumah Ka Nina. nanti gue kabarin lagi ke lu updatenya gimana" jawab Aksa, Nina adalah teman dekatnya Yuli, orang yang Yuda sempat telepon tadi.
"Oke, kalo lu Tar ?" tanya Yuda pada Tara
"Gue baru nyampe kampus, ini lagi jalan ke perpus. Masih banyak orang si disana, ntar gue telpon lagi" jawab Tara dengan nafas sedikit tersendat, sepertinya ia sedang berlari sekarang
KAMU SEDANG MEMBACA
ASRAR
AksiBerawal dari insiden jatuhnya sang adik yang terjadi secara tiba-tiba dan segala kejanggalan yang terjadi, Arsen mendapatkan surat kerja sama dengan seseorang yang misterius untuk mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi. Chat spam yang muncul di...