#Bagian 2 - Pesan Pesawat

259 21 2
                                    

HAPPY READING

.

.

.

Waktu istirahat akan segera selesai, terlihat sebagian siswa sudah mulai kembali ke dalam kelas mereka masing masing. Begitupun dua gadis yang Aksa sebutkan tadi pagi, Putri dan Senja berjalan beriringan menuju kelas mereka.

"kamu duluan aja, aku ada yang ketinggalan di kantin" ucap Senja

"aah oke, aku tunggu di kelas aja ya"

Senja mengangguk sebagai jawaban, dan langsung berjalan berlawanan dengan Putri.

Putri kini berjalan menuju lapangan, memotong arah agar lebih cepat sampai. Namun bukannya cepat, ia malah menyaksikan kejadian tak terduga. Tepat di depannya seorang perempuan terjatuh entah dari mana. Entah dari lantai berapa perempuan itu jatuh, hingga beberapa bercak darah mengenai tubuh dan wajah Putri.

"AAAAAAAAAAAAA" teriak Putri terkejut

Bukan hanya ia saja yang terkejut, ada beberapa siswa lain yang menyaksikannya juga ikut berteriak.

Putri langsung terduduk lemas di samping tubuh perempuan yang sudah tak sadarkan diri.

"jangan di lihat" ucap Tara yang langsung menutupi penglihatan Putri dengan memeluknya erat. Mungkin bisa di bilang sangat erat.

"i-itu" Putri terbata

"jangan di lihat" ucap Tara menenangkan, namun terlihat tangan nya pun sangat bergetar.

satu per satu siswa mulai mengerumuni mereka, teriakan hingga tangisan terdengar bersahutan. Tubuh Putri yang kini ada dalam dekapan Tara pun mulai bergetar, area dadanya juga terasa basah. Putri terus mempererat pegangan tangannya pada baju Tara.

Kerumunan semakin bertambah, hingga Tara melihat Arsen dan Yuda ada di antara kerumunan itu. Raut wajah Arsen terlihat sangat panik, dengan cepat Tara melihat kearah perempuan yang terjatuh itu, dan ternyata benar. Perempuan yang sudah terbujur kaku itu adalah Yuna, Adik dari Arsen. Pandangan Tara dan Arsen bertemu, dengan perasaan campur aduk Tara menggelengkan kepalanya pada Arsen.

"kembali ke kelas masing-masing, jangan berkerumun" ucap Guru-guru mulai berdatangan.

tak lama dari itu, suara ambulance terdengar dan proses evakuasi dilakukan.

Arsen dan salah satu guru ikut masuk kedalam ambulance itu.

Suasana sekolah sudah sangat tidak kondusif, banyak yang membicarakan tentang yang terjadi dan alasan kenapa Yuna berakhir dengan melompat.

Diduga Yuna melompat dari lantai 5, alasan kenapa ia melompat belum ditemukan. Namun mulai banyak yang menduga-duga.

"Gimana Putri ?" tanya Senja pada Tara yang baru masuk ke dalam kelas setelah beberapa lama menemami Putri di UKS.

"dia udah pulang, barang barangnya nanti lu yang anterin ke rumahnya" ucap Tara yang langsung berjalan ke arah kursinya. berusahan memegang kedua tangaanya yang masih cukup gemetaran.

"Arsen ada kabar ?" tanya Tara pada Yuda dan Aksa

Namun mereka berdua menggelengkan kepalanya

"semoga Yuna gak kenapa-kenapa" ucap Aksa lemah

"dia pasti baik baik aja, semoga" Tara menepuk bahu Aksa pelan.

Di antara mereka bertiga memang Aksa yang paling dekat dengan Yuna. Karena memang Yuna selalu menjadi bahan ejekan Aksa jika sedang bermain di rumah Arsen. Belum lagi, Yuna bergabung dengan grup dance sekolah yang dimana Fani, pacar Aksa juga tergabung dalam grup yang sama.

ASRARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang