#Bagian - The Parents

120 11 0
                                    

HAPPY READING 🥳🥳🥳

.

.

.

BRAKK

Pintu kamar Lukas terbuka secara keras dan menimbulkan suara kencang.

"Jelasin semuanya. Apa yang lagi kamu rencanain" ucap Papanya Lukas dan Senja. Alex.

"Kalian kapan pulang ?" tanya Lukas bukan menjawabnya.

Alex terdiam, tidak mengeluarkan satu katapun saat melihat layar yang ada di hadapannya. Terlihat Tara yang sedang dikurung dalam ruangan dan tubuhnya di tali di sebuah kursi.

Sebenarnya Lukas menampilkan 2 tampilan, 1 tampilan yang memperlihatkan Tara masih di tali dan 1 lagi adalah tampilan sebenarnya.

"Tara, kenapa dia ada disana ?" ucap Mamanya Tara, Tiara, muncul tiba-tiba.

"Tante, Lukas bisa jelasin semuanya. Tara sebenarnya udah. . ." ucapannya terpotong karena ia mendapatkan tamparan yang cukup keras dari sang Papa.

"Bawa Tara keluar dari sana atau biar papa yang beresin semua ulah kamu"

"Tara sudah dalam perjalanan pulang Pah, Mah, Om, Tante. Tara baik-baik aja. Yang ini cuma tampilan manipulasi, yang ini yang aslinya, Tara udah keluar dari sana" jelas Senja sembari menunjuk kedua gambar yang menampilkan Tara yang masih diikat dan ruangan kosong.

Tiara, terkulai lemas hingga terduduk di lantai "syukurlah kalau Tara gak sudah bebas" ucapnya mengelus dadanya dan di tenangkan oleh sang suami.

"Papa dapat kabar dari Om kamu, ada banyak anak kecil yang kamu evakuasi dan juga Arsen yang terkena luka tembak. Jelaskan semuanya sama papa" pinta Alex Tegas.

"Sebenarnya Abang, Tara, Ten sama Caca lagi nyari bukti dari kejadian 17 tahun yang lalu. Cuma waktu lagi coba kumpulin bukti, ada kejadian di sekolahnya Senja. Nah kebetulan itu adik dari temennya Senja sama Tara. Tadinya supaya cepet juga buat ngumpulin bukti, kita buat Team karena kasusnya beririsan. Sekalian cari bukti sekalian juga bantu Arsen buat bongkar kasus sebenarnya" jeda Lukas menjelaskan, ia tak sanggup menatap mata papa nya.

"Terus kenapa bisa sampe Arsen kena luka tembak ?"

"Panti dijaga ketat banget, Yuda sama Aksa berhasil buat nyelametin anak-anak yang lain nah Arsen ketinggalan. Dia ngorbanin dirinya sendiri buat lawan para penjaga supaya anak-anak bisa lari lebih dulu." lanjut Lukas menjelaskan.

"Udah tau di jaga ketat, kenapa kamu suruh mereka kesana ?"

"Papanya Aksa juga dikurung disana Pah, aku belum tahu pasti alasan kenapa bisa dikurung. Jadi sekalian cari bukti, kita mau bebasin mereka semua"

"Kenapa gegabah si, kamu kan bisa . . ."

"Bisa apa Pah ?" potong Lukas kini berani menatap mata Papanya.

"Kejadian itu sudah 17 tahun yang lalu. Apa yang udah papa lakuin selama ini ?" lanjut Lukas dengan pertanyaan. Namun Alex diam tak bisa menjawab.

"Harus nunggu siapa lagi yang meninggal Pah ? Orang Tua Ten sama Caca udah jadi korbannya. Abang gak mau kalau Papa sama Mamah jadi target selanjutnya. Abang harus gerak" ucap Lukas kembali dengan tegas.

"Tapi gak gegabah kaya gini"

"Kita gak gegabah Pah, udah dari tahun kemarin kita menyusun rencana. Semuanya sudah diperhitungkan. Rencana terburuknya udah kita pikirin." jawab Lukas lagi.

ASRARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang