HAPPY READING 🥳🥳🥳
.
.
.
Tara bergegas masuk kedalam rumah Putri dan dengan cepat mencari keberadaan Putri dan Senja.
"Woy ini rumah siapa main masuk aja ?" Tanya Arsen yang tak di jawab oleh Tara.
"Permisi" ucap Yuda sembari menutup pintu.
"Ada apa ?" tanya Tara panik setelah menemukan Senja dan Putri yang sedang duduk menangis di lantai ruang tamu.
Tara langsung memeluk Senja "kenapa ?" tanyanya pada Putri.
"Liat ini" Putri memberikan buku gambar yang Senja terima saat berada di panti.
Tara menyimpan buku itu di meja dan membukanya tanpa melepas pelukannya pada Senja serta meminta Arsen dan Yuda agar mendekat untuk melihatnya juga. Walaupun kebingungan, mereka tetap mendekat dan melihat semua gambar yang di dalam buku gambar itu.
Tara mengerti kenapa mereka berdua menangis. Terlihat dari halaman pertama pun, gambar seorang anak yang sedang dipukul oleh sepotong kayu. Walaupun gambarnya tidak terlalu bagus, gambar selayaknya anak kecil, namun mereka semua yang melihat pasti tahu apa yang mau disampaikan oleh sang penggambar.
Tara melihat ke arah Putri untuk meminta penjelasan lebih.
"Buku ini dikasih ke Senja waktu kita lagi liat-liat perpus panti. Anak yang ngasih ini namanya Angga dan dia gak bisa bicara." jawab putri.
"Aku liat luka yang ada di badannya, luka memarnya banyak banget." ucap Senja di sela-sela tangisannya.
Tara mengangguk dan mengusap lembut rambut Senja, mencoba menenangkan.
"Bentar, ini apaan sih ? gue belum ngerti" tanya Yuda yang baru saja duduk lantai di seberang Tara.
"Gue jelasin dari awal" jawab Tara
"Selain kita, Putri sama Senja juga dapat pesan dari Asrar as another team. Di kasus sebelumnya, kasus kak Yuli, mereka yang bantuin cari informasinya. Kemarin, mereka dapat misi lagi, buat cari tahu tentang salah satu panti asuhan dan ini yang mereka dapat dari sana." jelas Tara menunjuk buku gambar yang barusan mereka lihat.
"Wait, berarti selain kita berempat, mereka juga tim yang dibentuk sama Asrar ?" Tanya Arsen.
"Iya" jawab Tara yakin.
"Di kasus Yuna juga ?" Tanya Arsen lagi.
Tara menggelengkan kepalanya "buat kasus itu ngak, mereka dapat kasus lain. Tapi kasusnya berhubungan sama kasus kak Yuli"
"Gila, berarti ada kemungkinan ada tim lain lagi selain kita berenam ?" ucap Yuda.
"Itu yang gue gak tau, kita masih cari informasinya" ucap Tara.
"Kenapa lu gak bilang dari awal ?" ucap Arsen sedikit menaikan nadanya, marah.
"Bukannya gue gak mau bilang, tapi gue mau mastiin dulu semuanya" jawab Tara.
"Sampe kapan ?"
"Udah-udah, bukan waktunya buat debat masalah itu. Jadi sampai sekarang info apa aja yang udah kalian dapat ?" tanya Yuda menerai Arsen dan Tara.
Putri pergi meninggalkan semua yang ada di ruang tamu menuju kamarnya, membawa semua informasi yang sudah mereka temukan.
Putri kembali ke ruang tamu dan kembali duduk di tempat sebelumnya. Arsen yang sedari tadi berdiri pun kini duduk di sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASRAR
AcciónBerawal dari insiden jatuhnya sang adik yang terjadi secara tiba-tiba dan segala kejanggalan yang terjadi, Arsen mendapatkan surat kerja sama dengan seseorang yang misterius untuk mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi. Chat spam yang muncul di...