#Bagian 21 - HAI ASRAR ?

113 12 3
                                    

HAPPY READING🥳🥳🥳

.

.

.

Penglihatan Senja tak pernah terlepas dari layar, matanya terus bergerak memperhatikan keempat temanya yang sedang melakukan proses penyelamatan.

Sesekali ia berteriak saat melihat penjaga yang mendekat atau saat mereka terlibat perkelahian.

"Jangan teriak-teriak, kaget gue" entah berapa kali Lukas mengelus dadanya, terkejut.

"Ya maaf" jawab Senja tak melepas arah pandangannya.

"Bang, Jeno ketinggalan" ucap Senja saat melihat posisi Jeno dan anak-anak stuck.

Lukas melihat ke arah layar CCTV, jujur ia pun tak bisa tenang sekarang.

"Bang, Tara juga ke kepung" Senja menujuk lokasi Tara.

Lukas melihat ke pojok kanan bawah layarnya saat ada 1 notif masuk.

Meminta aktivasi voice

ASRAR

"Ten, siap-siap Plan B" ucap Lukas yang langsung sibuk kembali dengan code-code di layar.

"Plan apaan bang?" Panik Senja. Ia tak tahu seberapa banyak skenario yang dibuat oleh Asrar.

"Perhatiin aja layarnya" jawab Lukas tegas.

Senja memilih menurut, sembari menggenggam tangannya sendiri, Senja berdoa agar semuanya selamat.

"Aaaaa" Senja langsung menutup matanya saat melihat Jeno tertembak.

"Abang, Jeno ke tembak" Senja mulai mengeluarkan air matanya.

Lukas langsung mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi seseorang.

"10 menit sebelum keberangkatan" Ten mengingatkan.

"Oke, sementara tetap sesuai plan. Kita tunggu Asrar buat mulai Plan B nya" jawab Lukas.

"Halo Om" ucap Lukas saat panggilannya terhubung.

"......."

"1 orang luka tembak" Lukas melaporkan.

"......."

"Iya, semuanya bakal tetap sesuai plan. Maaf ngerepotin om"

"......."

Lukas kembali menyimpan ponselnya setelah selesai berbincang via telepon dan fokus kembali ke layar dengan segala codenya.

"Om Tony ?" tanya Senja saat membaca nama yang baru saja Lukas hubungi. Tony adalah paman mereka berdua yang kebetulan adalah dokter. Ia juga yang menjadi dokternya Tara.

Pertanyaan Senja tak di jawab oleh Lukas, ia semakin sibuk dengan semua code di layarnya.

Melihat Jeno sudah berhasil diselamatkan, membuat Senja sedikit bernafas lega. Namun ia masih belum bisa tenang, melihat Tara masih berusaha mengalahkan 5 penjaga sekaligus, belum lagi penjaga yang sedang berlari menuju lokasi Tara.

"Pesan terkirim" Ten melaporkan.

"Oke, kita tetap di rencana awal. Awasin terus" jawab Lukas.

"Tapi Tara gimana ?" Tanya Senja. Jika mereka tetap di rencana awal, waktunya tidak akan cukup untuk Tara keluar dari sana.

"Kenapa mereka pergi ninggalin Tara?" saat melihat Pak Dahlan dan karyawannya pergi meninggalkan Tara sendirian.

"Ten siap" ucap Lukas.

ASRARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang