#Bagian 18 - Tanpa Kabar

123 14 2
                                    

HAPPY READING🥳🥳🥳

.

.

.

Sinar mentari lambat laun mulai menyinari bumi. Tara yang sudah siap dengan seragam sekolahnya mencoba mengeluarkan motor merah kesayangannya yang sudah lama tidak digunakannya.

"Asik, udah bisa bawa motor nih" ejek Putri yang baru datang.

"Iya dong" bangga Tara.

"Gue nebeng ya"

"Apaan, kagak ah" tolak Tara.

"Ihh kalo gak bareng gue, lu gak bisa bawa motor loh"

"Kata siapa ?"

"Kata Mama" ucap sang Mama yang tiba-tiba muncul di antara mereka.

"Maaaa" rengek Tara.

"Gak bisa menerima masukan. Sama Putri atau gak pake motor" ucap tegas mama.

"Ya udah" mau tak mau Tara menyetujuinya.

"Oke, mama masuk lagi. Kalian hati-hati di jalan. Kalo Tara ngebut cubit aja dia" pesan Mama sebelum kembali masuk kedalam rumah.

"Siap Ma" jawab Putri antusias.

"Lu tau kan kalo gue gak mau bonceng lu ke sekolah"

"Tau, tapi mau gimana lagi. Gak sama gue berarti gak bawa motor"

"Ya udah, naik buruan. Helmnya di sana ambil sendiri" tunjuk Tara pada rak yang menyimpan helm lain.

Putri mengambil helm yang ditunjuk Tara sebelumnya dan segera naik ke motor. Selama perjalanan mereka tidak berhenti berbicara. Semuanya yang mereka lihat di jalan dijadikan bahan obrolan mereka.

Tanpa mereka sadari mereka mulai memasuki wilayah sekolah. Semua pasang mata melihat ke arah mereka berdua. Terlebih lagi pada Tara.

Sosok Putri memang cukup dikenal di lingkungan sekolah, namun Tara ?

Banyak dari mereka bahkan hampir satu sekolah tidak tahu siapa Tara. Hanya yang pernah satu kelas dengan nya lah yang mengetahuinya.

"Putri sama siapa ?"

"Kelas berapa dia ?"

"Murid baru ?"

Dan banyak lagi pertanyaan yang terdengar oleh mereka berdua.

Setelah memarkirkan motornya dengan benar, Tara melepaskan helmnya dan menyimpannya di atas motor begitupun dengan Putri.

"Gila ganteng banget"

"Kelas berapa dia ?"

"Pacarnya putri ?"

"Anak baru bukan si?"

Setiap perjalanan menuju kelas, Tara dan Putri semakin banyak mendengar ucapan para siswi lain.

"Gara-gara lu ya, kenapa harus jalan bareng juga si ke kelasnya" bisik Tara.

"Ya lagian udah keliatan bareng ke sekolahnya ngapain jalan terpisah juga ke kelas nya. Makin di curigai. Udah lah nikmati aja, lagian bentar lagi juga lulus." jawab Putri tenang.

Saat mereka masuk kedalam kelas, bisikan-bisikan lain terdengar di telinga mereka.

"Sejak kapan mereka deket?"

"Loh Putri sama Tara sekarang ? bukannya deket sama Arsen ?"

"Tara ganteng juga ya kalo di perhatiin"

ASRARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang