Stare

90 11 0
                                    

55

Pagi-pagi sekali sekitar pukul 5 pagi Hao terbangun, dia tertidur dengan cepat, dia melihat Hanbin disebelahnya, dia menyadari dia sedang tidak memakai sehelai apapun di tubuhnya, menyadari itu Hao bangkit dari kasurnya, baru melangkah dia sudah merasa kesakitan.

"Ssshhh sakit sekali."

Hao melangkah pelan seperti berjalan pinguin, berbeda dengan Hanbin yang masih tertidur pulas, Hao bahkan tidak tega membangunkannya karena Hanbin tertidur sangat pulas.

Pukul 8 pagi mereka berkumpul di garasi mobil Jay, hari ini pertandingan Jay dimulai pada pukul 7 malam, membuat kelima pasukannya sangat antusias dengan balapan yang di hadapi Jay.

Mereka berenam berjalan kearah garasi Jay, baru menghampiri mereka melihat beberapa mobil dari garasi lain yang terlihat sangar, bahkan mobil Eropa, Amerik, hingga mobil barat lainnya menempati garasi seperti Porsche,BMW, hingga Camaro.

"Wow, aku menghirup knalpot ini, hmm... wah Amerika." ucap Natty melihat mobil Mustang.

"Nyaliku kian mengecil." Sahut Jay.

"Hei itu hanya mobil tua, menang tampang saja, aslinya baru maju sedikit sudah keropos mesinnya." celetuk Giselle.

"Hei jangan mengatakan seperti itu pada Mustang." sahut Hanbin.

"Baru maju sedikit aku di salip." ucap Jay.

"Jangan putus asa Jay, jangan terpana dengan tampang mobil mereka, anggap mereka membawa mainannya." Nasihat Keita pada Jay.

"Justru dia yang terlihat seperti mainan." ucap Natty.

Jay segera membuka garasi, dihadapannya sudah ada Toyota Supra yang menawan, sudah bermodifikasi sekeren mungkin, dan yang pastinya sudah terpasang turbo.

"Tidak ada yang perlu dibaiki, semua terpasang dengan rapih." ucap Keita melihat kondisi mobil Jay.

"Bukankah kita harus memamerkan pesona kita didepan Porsche itu?" ujar Hanbin.

"Itu hanya Porsche 911, tidak ada apa-apanya, jangan terbawa mobil barat." ucap Keita.

Banyak suara mobil yang mengeluarkan suara knalpotnya yang berisik, seluruh pemain mendapat jadwal hari pertama tengah mempersiapkan mobil mereka, dan mengecheck apakah mobil mereka dalam keadaan sehat.

"Berisik sekali." ucap Natty.

"Mereka daripada mengecheck mobilnya, lebih ke pamer." sahut Hanbin.

Hao memeluk Hanbin, membuat yang di peluk menatapnya.

"Ayo pergi Hanbin, disini panas." rengek Hao.

"Kamu kenapa jadi lebih manja hm? ayo pergi."

Hanbin pergi bersama Hao entah kemana yang pastinya mereka hanya pergi berdua saja lalu meninggalkan mereka yang berada di dalam garasi Jay.

"Bukankah sangat manis? bahkan gulali pun tidak semanis mereka." ucap Giselle.

"Kata-katamu membuat ku geli." sahut Natty.

"Terserah, yang penting hubungan mereka sangat manis." ucap Giselle.

56

Sore hari pukul 5 para pembalap sudah membawa mobilnya ke lintasan arena untuk mempersiapkan pertandingan sebentar lagi, para pemain, para staff mempercepat pergerakan mereka karena sekitar 2 jam lagi acara akan dimulai, acara TV pun sudah mempersiapkan sedaritadi siang acaranya pun disiarkan secara langsung.

"Dengan ini saya buka acara pertandingan ini, selamat berjuang para racer!" ucap Karina di depan kamera.

Karina sedang melakukan syuting untuk scene yang akan disiarkan, hanya mengucapkan sepatah kata, sebagai pemilik acara Karina sangat dipadatkan jadwalnya mulai meeting konfersi acara hingga acara selain pertandingan ini harus dia ikuti.

"Ambilkan aku minum Ricky."

Ricky mengambil botol air dan memberikan kepada Karina.

"Sisa 2 jam lagi, kapan aku bisa bersantai?"

"Nona bisa bersantai sambil menonton pembalap bertanding."

"Ahh aku tidak sabar, sudahkah para staff menyuruh mereka bersiap-siap?"

"Semua pembalap di jadwal hari pertama sudah siap nona."

"Bagus, aku sungguh tidak sabar."

Karina pergi dari tempat area syuting di dalam ruangan yang dipenuhi berisi layar hijau, diikuti Ricky di belakangnya, Karina menuju ruangannya dan duduk di kursi singgasananya.

"Aku ingin tidur sebentar Ricky, kau boleh keluar."

Ricky pun menurut dan keluar.

Ricky keluar dan turun dari ke lantai bawah, ketika berada di bawah Ricky berpapasan dengan Hanbin dan Hao.

"Mau makan apa Hao?"

"Apa saja, asal aku bersama Hanbin."

"Kamu menjadi manja sekali hm?"

Ricky mendengar percakapan kedua pasangan itu dan melihat mereka berdua memakai nametag 'racer' dan menduga bahwa mereka mengikuti ajang balap di pertandingan nanti.

"Pasangan yang unik." Benak Ricky.

Baru saja melihat pasangan yang serasi, entah datang darimana Jeonghyeon sudah berada di depan Ricky.

"Hei kita bertemu lagi." ucap Jeonghyeon sambil tersenyum.

Ricky mengabaikan Jeonghyeon dan pergi meninggalkannya, tetapi Jeonghyeon mengejarnya.

"Hei tunggu! Kenapa kau mengabaikan ku."

Ricky terus berjalan hingga lari untuk menjauhi Jeonghyeon, tetapi Jeonghyeon tidak kalah cepat, mereka seperti anak kecil berlarian, entah sudah beberapa kali memasuki ruangan bermacam-macam, Ricky tampak tidak menyerah hingga dia memasuki ruang ganti dan bersembunyi di balik bilik.

Jeonghyeon tampak lelah dia berada di ruangan seperti ruangan bilas, entah dia seperti melihat Ricky memasuki ruangan ini.

"Dia seperti tidak lelah, kenapa dia berjalan jauh sekali, aku yakin dia masuk kesini."

Jeonghyeon memeriksa hampir semua bilik, bilik tersebut sangat banyak, tidak terhitung banyaknya bilik, ruangan itu seperti ruangan jarang terpakai membuat suasana ruangan tersebut seperti menyeramkan.

Jeonghyeon telah memeriksa hampir semua bilik, terkecuali bilik terakhir, dia tersenyum dan segera menghampiri bilik tersebut.

"Kena kau."

Jeonghyeon membuka bilik terakhir tetapi tidak ada orang disana.

"Astaga kemana dia?" ucap Jeonghyeon tidak percaya.

Jeonghyeon pergi meninggalkan ruangan bilik tersebut, dia pun sudah pergi dari ruangan bilik, Ricky perlahan keluar dari troli pakaian kering besar yang berisi tumpukan selimut, dia keluar dari tumpukan selimut tersebut.

"Astaga aku hampir tidak bisa bernafas." ucap Ricky sambil membersihkan bajunya.

Ricky pergi dari ruangan secara hati-hati, dia takut Jeonghyeon masih berada diluar, merasa aman dia keluar dari ruangan tersebut.

57

Sisa 10 menit acara dimulai, Jay sedang menelpon seseorang dia sudah menelpon seseorang sangat lama, bahkan hingga Keita rela menunggunya.

"Sudah ayo ibumu akan selalu menyemangati mu." ucap Keita.

"Berikan Aku satu menit, ibuku sedang mengucap doa untukku." pinta Jay.

"Aamiin ibu." ucap Jay setelah panggilan ibunya mengucapkan doa.

"Terimakasih ibu, doakan aku sampai babak akhir." ucap Jay sekali lagi untuk kata terakhir dari panggilan ibunya.

"Keluarga yang harmonis." ujar Keita.

Jay sudah bersiap ditemani oleh pasukannya, Keita memijit Jay untuk menyemangatinya.

"Intinya tetap fokus, arahan ku selalu kau ingat, jangan pernah terbawa suasana, tetap fokus pada tujuanmu." Saran Keita.

"Jangan mudah terkecoh pak montir." sahut Hanbin.

"Tenang saja, ibuku sudah mendoakan ku."

"Setidaknya dia mengingat anaknya walau tidak tau kelakuan anaknya." Ledek Natty.

"Aku mendengarnya." Sinis Jay.

"Hei kau, jangan membuat wanita ini kecewa." ucap Giselle.

"Kau bukan ibuku."

"Galak sekali." sahut Giselle.

"Jay, semangat yahh." Hao mengucapkan semangat pada Jay.

"Terimakasih, hanya kau yang normal, yang lainnya tidak waras."

"Kau beruntung disemangatin oleh Hao, Benarkan Hao?" ucap Hanbin pada Hao, Hao pun mengangguk.

Jay memasuki arena dengan gugup, dia melihat sekitar melihat beberapa pemain menghampiri mobil mereka, mobil para pemain sudah berada di dalam arena, acara dimulai satu menit lagi, Hanbin,Hao,Natty, dan Giselle berada di bangku penonton seperti, seperti bangku stadium, mereka berjajar sampai keatas, banyak penonton yang menonton dengan antusias.

Jay melihat sekitar banyak mobil yang keren dengan tampang yang sangar, dia bahkan tidak menyangka melawan di depannya merupakan mobil Mustang yang ia lihat tadi pagi.

"Paling tidak aku berada di 10 besar untuk masuk ke babak selanjutnya, doa ibu akan ku selalu pegang." ucap Jay.

Panitia menyuruh mereka memasuki mobil mereka, Jay pun mengikuti dan memasuki mobil mereka, dia bahkan sangat gugup memegang stir mobil.

Acara dimulai, pembukaan telah dibuka oleh pembawa acara yang akan meriahkan acara selama pertandingan berlangsung, mereka akan meriahkan layaknya komentator.

"Welcome to the races, hallo Selamat malam semuanya, malam kali ini kita akan mengadakan acara pertandingan spektakuler yang sangat dinanti-." Pembawa acara telah melakukan pembukaan pada acara.

Hanbin, dan Hao duduk di kursi bagian tengah, mereka berada diatas Natty dan Giselle, Natty berada di sebelah Giselle, adapun penonton yang ikut bertanding walaupun mereka berbeda hari, mereka tetap menonton dengan antusias, sebagian mereka merencanakan taktik untuk menghadapi arena ini.

"Kapan ini akan dimulai?" Tanya Hao.

"Mungkin sekitar 10 menit lagi, kita belum mendengarkan pidato dari pemilik acara, ah aku lupa siapa yah namanya?"

"Karina." Jawab Hao.

"Ah itu dia, kau hafal ternyata."

"Aku memang mudah menghafal, tidak seperti mu, pelupa." Ledek Hao.

58

Jiwoong dan Seobin duduk di kursi penonton, mereka berada cat yang sama dengan Hanbin, Hao, Natty, dan Giselle, hanya saja mereka diujung dan paling atas, Jiwoong melihat sekitar dan matanya tertuju pada Hao, dia sudah menduga bahwa Hao akan ada berada di pertandingan ini.

Seobin melihat wajah Jiwoong yang melamun mendasarkan Jiwoong dengan melambai tangannya di depan wajah Jiwoong, Jiwoong tersadar dan segera menatap Seobin.

"Jangan melamun, balapan akan segera dimulai." ucap Seobin.

"Ahh kau benar, aku hanya saja memikirkan strategi yang bagus."

"Benarkah? Pasti susah sekali memikirkannya."

Jiwoong tersenyum dan kembali menatap Hao dari belakang, di layar besar terdapat acara bahwa itu layar yang disiarkan di TV, terdapat wajah Karina yang sedang berpidato, pidato yang ia sampaikan ialah pidato yang syuting tadi bersama Ricky.

"Karina hebat juga." ucap Jiwoong.

"Benar, dia sangat hebat." sahut Seobin.

"Dia dimana sekarang yah?" Tanya Jiwoong.

"Mungkin memantau di dalam gedung." Asumsi Seobin.

"Dengan ini saya buka acara pertandingan ini, selamat berjuang para racer!" kata Karina yang tadi ia katakan seperti saat sedang syuting.

"Para pemain sudah berada di tempat mereka masing-masing yah sepertinya." ucap salah satu pembawa acara.

"Betul, mereka telah melakukan kerja keras dengan mobil mereka, banyak sekali mobil yang memiliki karakteristik yang berbeda, seperti disini saya melihat adanya mustang, salah satu mobil dengan bertenaga tinggi, saya bahkan berpikir apakah ada yang bisa melawan mobil ganas itu." ucap salah satu pembawa acara, ada tiga pembawa acara, mereka bergantian untuk memandu acara berjalan dengan lancar.

"Tidak hanya itu saja, bahkan ada yang memakai mobil JDM, apakah mereka bisa melawan mobil-mobil bertenaga tinggi seperti Mustang itu."

"Benar, aku setuju, tapi lihat sepertinya para pembalap terlihat sudah menyalakan mereka, sekarang kita bisa melihat mereka berjalan di lintasan ini dalam beberapa detik kedepan."

"Yap ditandai dengan tanda lampu hijau di garis start mereka akan bertanding satu sama lain."

Giselle dan Natty melihat mobil Jay sudah dinyalakan, seluruh area telah dipenuhi suara mesin knalpot, mereka akan saling bertanding begitu lampu hijau muncul.

"Semoga Jay masuk ke babak selanjutnya." ucap Giselle.

"Aku harap begitu." sahut Natty.

Tiba-tiba ada seseorang yang duduk di samping Natty, rambutnya pink, gayanya nyentrik membuat Natty melirik gaya yang ia kenakan.

Natty kemudian melihat kembali mobil Jay dan berharap terbaik untuk Jay pada pertandingan malam ini.

"Semoga dia berhasil." benak Natty.

"Hei, kau mendukung siapa?" Tanya seseorang yang di sebelah Natty itu.

"Aku mendukung-" belum selesai ada suara bunyi dan lampu hijau muncul, tanda balapan sudah dimulai.

Semua sudah menancap gasnya, sementara mobil Jay masih diam, Jay terlihat sangat gugup, begitu sadar Jay beberapa detik kemudian menancap gasnya, tapi Jay harus tertinggal beberapa posisi dari urutan ke 7 pindah ke urutan 13.

"Sial." Gumam Jay.

"Ada apa dengan mobil urutan 7 itu?" ucap komentator.

"YOOO SUPRA ITU BODOH SEKALI." Teriak seseorang di sebelah Natty.

"Ehh tadi kau mendukung siapa?" Tanyanya kepada Natty.

"Ehh, aku tidak mendukung siapapun." Balas Natty.

"Ahh baguslah, setidaknya tidak mendukung Supra bodoh itu." Jelasnya.

Natty menelan ludahnya, dia tidak menyangka Jay masih berbuat sekonyol itu di pertandingan.

"Astaga kita mengalami masalah." ucap Giselle.

Keita yang berada di samping garis start dan berada di luar pembatas track berteriak kepada Jay.

"JANGAN GUGUP JAY." Teriaknya.

Hanbin dan Hao melihat kejadian itu kebingungan, itu membuat masalah besar, Jay harus berada di 10 terbawah, jika dia tidak mengalami kenaikan, dia tidak bisa menduduki posisi pada babak selanjutnya.

"Yap ini dia pertandingan babak pertama dengan 10 lap dimana 1 lap bisa mencetak 3 setengah menit lamanya memutar, pemain yang bertanding dan berhasil menempati 10 besar akan melanjutkan babak selanjutnya." Jelas Komentator.

Seobin dan Jiwoong melihat itu menatap satu sama lain.

"Apakah dia baik-baik saja?" Tanya Seobin.

"Entahlah, tapi sepertinya dia gugup." jawab Jiwoong.

59

Jay segera mengejar di depannya, mobil di depannya adalah Nissan Silvia S15, Jay berada tepat di belakangnya, ia sudah menanjak naik dan memutar untuk memasuki kawasan Free Way, dan melajut pesat di lintasan lurus.

Dengan akselerasi yang cepat, membuat Jay dapat menyalip mobil di depannya, posisi dia sekarang sudah naik.

"Wahh keren Jay." ucap Hao melihat layar yang memperlihatkan pergerakan para pembalap, Jay sudah menyalip pembalap yang di depannya.

"Aku bisa menangani ini!" ucap Jay yang sudah percaya dengan dirinya.

Wheomm, Whooshh, Whroom

Suara mobil melaju cepat di Free Way, posisi pertama ditempati oleh Honda NSX berwarna putih dengan sticker bergambar biru ombak, disusul dibelakangnya BMW M4 berwarna merah glossy.

Jay berada di posisi ke 12 mempercepat pergerakannya, membuat dirinya berdekatan dengan mobil di depannya, mata dia tertuju dengan fokus pada posisi mobil di depannya, di depan mereka sudah terlihat tikungan, Jay melakukan late break dan menyalip melewati mobil di depannya di tikungan, membuat dirinya di posisi 11, sesuatu peningkatan yang sempurna.

"Kemenangan ini ada di tangan ku!" ucap Jay.

Jay kembali mempercepat langkahnya, suara mobil Jay yang sangar itu terdengar oleh mobil di depannya.

"Aku bangga melihat dirinya, maksudku bangga terhadap mobil pinjaman ku." ucap Keita melihat pergerakan Jay.

Hanbin dan Hao masih asik melihat pertandingan, hingga Hao menepuk tangan Hanbin, Hanbin melihatnya dengan penuh tanda tanya di wajahnya.

"Aku ingin ke toilet." ucap Hao.

"Mau ku temani?"

"Tidak perlu, dekat kok, sebentar aja."

"Okeh."

Hao pergi meninggalkan Hanbin, dari atas, Jiwoong melihat Hao berdiri, dia pun ikut berdiri.

"Aku ingin ke toilet." ucap Jiwoong pada Seobin, Seobin pun mengiyakan dan mengangguk pada Jiwoong, Jiwoong pun pergi meninggalkan Seobin.

60

Hao keluar dari toilet, dia baru saja melangkah keluar tiba-tiba Jiwoong menghalangi langkahnya, dan berhadapan di depan Hao.

"Hai." Sapa Jiwoong.

"Ahh hai." sahut Hao.

"Kita bertemu lagi."

"Benar."

"Apa kau ikut bertanding?"

"Ya."

"Kau di hari keberapa? Apakah sama denganku?"

"Aku di hari terakhir di babak ini."

"Kau akan bertanding melawan ku, ayo ke babak selanjutnya bersama." Jiwoong mengulurkan tangannya, Hao menerimanya.

"Tentu." Balas Hao.

"Zhang Hao!" Panggil Hanbin dari jauh.

Hao yang mendengar itu langsung melepaskan tangannya, Hanbin menghampirinya dengan muka yang sangat menyeramkan bagi Hao.

Balik pada suasana pertandingan, ini sudah lap ke 3, Jay berada di posisi berada di urutan ke 6, peningkatan yang sempurna bagi Jay, tetapi semakin dia berada di urutan keatas semakin susah mengejar, bahkan sisa lap sepertinya tidak memungkinkan bagi Jay.

"Sepertinya Supra berwarna kuning itu sangat memperlihatkan kecekatannya."

"Aku setuju, mungkin awal start dia sedikit blunder dan sekarang dia membalasnya dengan sangat sempurna."

Perkataan pembawa acara membuat kamera menyorot mobil Jay, membuat semangat Jay semakin membara, Jay melesatkan kembali dengan kencang mobilnya, dia tidak ingin melewatkan semangat membawanya ini.

"Sekarang kau tau aku mendukung siapa?" ucap Natty pada seseorang di sebelahnya.

"Ya, dia memang tangguh sekali, aku tidak menyangka, lumayan." ucapnya.

Natty tersenyum, sementara Giselle sangat bersemangat, dia bahkan tidak henti berdiri untuk berteriak sekencang mungkin untuk Jay.

60

Hanbin menarik Hao dengan kuat, membuat Hao meringis kesakitan, Hanbin mencengkramnya dengan kuat dan membawa Hao ke lorong yang sepi.

Melepas pergelangan Hao, Hao seperti ingin menangis, tangannya sangat memerah, dia memegang tangannya yang sakit, dia ingin berteriak kesakitan tetapi ini tidak ada apa-apanya jika Hanbin bisa melakukan lebih dari ini.

Hening, tidak ada percakapan, Hao tidak sanggup menatap Hanbin secara mendalam, dia bahkan tidak berani menatap Hanbin.

"Hao, sampai kapan kamu menunduk seperti itu?"

Hao tidak mengubrishnya, dia sangat takut, dia tau Hanbin marah dengannya, dia tidak pernah tau Hanbin marah seperti apa, tapi dia merasa sangat takut dengannya.

"Sialan." Kesal Hanbin.

Tidak ada jawaban, hanya keheningan yang cukup lama.

"Tatap aku Hao!" Kesal Hanbin, dia sedikit berteriak pada Hao.

Hao sontak kaget dan mencoba perlahan menatap Hanbin, melihat Hanbin wajahnya yang kian memerah karena marah itu.

Hanbin melihat mata Hao memerah, seperti anak kecil menahan tangisannya, dia menghela napas dengan kasar, dia bahkan tak ingin marah dengan Hao, tetapi dia harus melakukannya.

"Kau sudah tau aku tidak suka jika kau dengannya, kenapa di belakang ku kau malah dekat hah? Kau merasa aman jika tidak ada aku begitu? Kau mau bermain belakang dariku begitu?" Tanya Hanbin dengan tegas.

"Ti-tidak." Jawab Hao sesegukan, dia bahkan sudah melirihkan air matanya.

"Jangan mentang-mentang kau menangis aku akan kasihan padamu Hao." Tegas Hanbin.

"Ha-Hanbin."

"Sudahlah, aku tidak ingin melihatmu." Hanbin berbalik dan meninggalkan Hao sendiri.

61

Giselle selalu bersorak ria, sepertinya sehabis pertandingan suara dia akan habis, berbeda dengan Natty yang memilih untuk menikmati pertandingan dengan tidak mengeluarkan banyak tenaga, Natty melihat ke kanan kiri atas bawah, dan di perlihatkan bahwa Hanbin dan Hao tidak berada disana.

"Kemana mereka berdua?" Gumam Natty.

Natty melirik sekitar, Hanbin dan Hao tidak ada di tempat mereka duduki tadi.

End

YOYOYO akhirnya update lagi!!!!! Finally yah guys start race nya sudah dimulai, sekaligus konfliknya baru start, and sorry kalau belum bisa ngasih setiap hari kayak kemarin, soalnya sibuk bgt ges, tapi diusahain ini paling cepet!!! ^0^

And i always say "Hope y'all enjoy it This book! Thank you! And please Share this book if u like it! Don't worry Be Happy zzzzzzz...

Fast & Love [HAOBIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang