Destiny

187 22 5
                                    

Yoongi as KingJimin as Guard      ___      Angin malam berhembus perlahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yoongi as King
Jimin as Guard
 
 
 
___
 
 
 
Angin malam berhembus perlahan. Mengayun lembut menembus dinding-dinding gelap dengan lampu temaram. Dinginnya yang menusuk kulit, hingga membuat tak satupun orang yang mau keluar dari rumah hangat mereka. Lebih memilih terlelap dalam tidur nyenyak dengan selimut hangat dan perapian.

Namun Yoongi masih tetap terjaga. Menghadap sebuah lilin kecil sebagai penerangan, disebalik meja kecil yang ada di kamarnya. Ia masih menunggu, menunggu kabar yang selalu ia nantikan setiap malam. Kepada utusannya yang pergi melaksanakan tugas rahasia. Rahasia dan tidak seorang pun bisa mengemban atau menggantikan tugas itu.

Angin malam masih saja berhembus dengan dingin yang menusuk kulit. Angin yang bertiup pelan membawa embun tengah malam. Angin yang kini justru membawa langkah kaki yang tenang dan tegap. Tenang namun gagah dan kokoh, hingga tak seorang pun yang tidak takut kepadanya. Langkah kaki sang penerus takdir yang selama ini disembunyikan.

Pewaris tahta yang sesungguhnya, raja yang sesungguhnya. Jimin.

Sosok berpakaian hitam dengan rambut panjang yang diikat sedikit atas, rambut yang sangat indah seperti surai kuda sehitam jelaga yang berlompat-lompat ketika ia berlari di padang yang luas. Dengan membawa sebilah pedang naga yang hanya darah raja yang bisa menggunakan dan membangkitkan kekuatannya.

Yoongi tertegun, selalu tertegun. Tak pernah sekalipun ia tidak hanyut dalam tatapan dalam Jimin yang tegas namun menusuk dan mengintimidasi. Darah raja memang selalu bisa memojokkannya.

"Saya kembali, Jeonha." ucapnya dengan sedikit menunduk. Sikapnya yang sedikit acuh dan kurang ajar memang tak pernah berubah. Bahkan dihadapan rajanya sekalipun. Ya, memang seharusnya begitu, darah raja memang harus kokoh dihadapan siapapun.

"Ya, Jimin. Kau kembali dengan selamat dari tugasmu. Kuharap kembalinya kau juga akan membawa kabar baik yang selalu aku nantikan." Yoongi bangkit, mengampiri sosok Jimin yang gagah di ambang pintu. Berhambur memeluknya dan merasakan bahwa tubuh itu sangat dingin karena terlalu lama berada dalam dinginnya malam.

"Sesuai yang Anda harapkan, Jeonha." jawab Jimin tegas tanpa berbelit-belit.

Yoongi mendongak, sedikit menjauhkan diri untuk melihat wajah Jimin yang sangat ia rindukan. Wajah Raja-nya. "Kau menemukan catatan kelahiranmu yang asli, dan juga stempel kura-kura emas milik kerajaan yang disembunyikan?"

Jimin ikut menatap Yoongi, "Ya, Jeonha. Tapi saya masih menyembunyikannya di tempat yang aman sampai Anda benar-benar membutuhkannya untuk menyingkirkan para pengkhianat itu."

Yoongi tersenyum, terselip haru pada sorot matanya. Tangannya terulur memegang wajah Jimin yang tegas. Rahangnya yang kuat dan tajam selalu menjadi bagian yang mempesona baginya. "Ya, aku akan membutuhkannya untuk menyingkirkan mereka semua dan menjadikanmu Raja yang sesungguhnya. Aku akan mengembalikan tahta pada pemilik yang seharusnya. Padamu."

"Yoongi—"

"Sstt– kau adalah darah raja yang sesungguhnya. Kau disembunyikan karena memang untuk hal inilah tujuan akhirnya. Para leluhurmu telah merancang jalan untuk mengembalikan keseimbangan kerajaan ini setelah puluhan tahun. Untuk menyingkirkan fraksi Selatan yang haus akan kekuasaan dan membangun dinasti mereka sendiri, yang bahkan bertentangan dengan nilai luhur kerajaan."

Jimin terkejut, "Tapi fraksi Selatan adalah keluargamu sendiri. Kau akan menyingkirkan mereka semua?"

Yoongi tersenyum, berjalan berbalik dan membelakangi Jimin untuk menyembunyikan wajah sedihnya. Ya, meskipun fraksi Selatan adalah keluarganya, dimana Klan-nya hidup dan memberinya dukungan selama ini. Tapi semua ini tidak benar. Bahkan bagaimana mereka menukar dirinya dengan Jimin saat masih bayi. Bahkan mereka membunuh Jimin ketika ia dipindahkan ke fraksi Utara, namun untungnya telah dimanipulasi oleh Panglima Jenderal pada saat itu (ayah kandungnya). Beliau menyelamatkan bayi Jimin, mengangkatnya sebagai anak dan menyembunyikannya di Utara, namun Jenderal sendiri merupakan anggota fraksi Selatan. Beliau rela menjadi pengkhianat dan bersembunyi selama puluhan tahun untuk melindungi darah raja dan berusaha mengembalikan keseimbangan kerajaan.

"Tak apa, Jimin. Aku tetap akan melakukannya sesuai dengan keinginan Jenderal, ayahku. Maaf, kau harus menyembunyikan cahayamu selama ini. Selalu mengenakan pakaian hitam untuk menutupi cahaya mataharimu agar tidak diketahui orang-orang." Yoongi berbalik, "Sebentar lagi, kau akan bisa mengenakan apa yang seharusnya menjadi milikmu. Cahaya mataharimu, jubah emasmu, dan tahtamu. Tunggu sebentar lagi Jimin, aku akan mengembalikan semuanya padamu."

Jimin melempar pedang naganya ke lantai dan berhambur memeluk Yoongi dengan kencang. "Dan kau akan menjadi pendampingku. Harus."

Yoongi tersenyum dalam pelukan Jimin, namun air matanya bercucuran membasahi pundak tegapnya. Bagaimana mungkin ia bisa mendampingi Jimin, kalau ia sendiri merupakan anggota fraksi Selatan, yang mana ia sendiri juga harus lenyap bersama fraksinya?
 
 
 
 
 
 
Destiny
 

Our Universe ㅡMyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang