🔞 WARNING
BDSM content
____________________________
Pltakkk!
"Aaaaaaaaaaaㅡ"
Pltakkk!
"Aaaaaaaaaaaㅡ"
Pltakkk!
"Sakit, Jiminieㅡ"
Meskipun rengekan telah memenuhi ruang kosong kamar mereka, nyatanya cambukan ikat pinggang itu tak lantas berhenti. Bahkan si pelaku tetap saja diam seribu bahasa tanpa mengatakan apapun.Hal ini tidak akan terjadi jika Yoongi mendengarkan dan mengingat nasehat yang telah Jimin berikan padanya sejak dulu.
"Jiminieㅡ"
Rengekan itu telah terbumbui dengan tangisan, di mana di fase ini, si korban sudah benar-benar putus asa dan menginginkan pengampunan. Maka tangan-tangan tebal Jimin terhenti saat itu juga. Ia membawa tubuhnya menunduk di atas tubuh tengkurap berpostur kecil nan ringkih itu.
Cup!
Satu ciuman di pelipis sebelah kiri terbubuh lembut di sana. Tangisan dan rengekan Yoongi masih menggema memenuhi kamar Jimin yang kedap suara. Lagipula ini sudah pukul 2 dinihari, si Taehyung biang masalah itu pasti sudah tertidur pulas."Aku menginginkan perenungan, kucing kecilku."
Suara Jimin mengalun dengan nada rendah disamping telinga Yoongi. Si kucing kecil terisak sambil berusaha menetralkan nafasnya.
"A-aku ber-bersalahㅡ te-lah me-menga-baikanmu ㅡdan-dan sibuk ber-canda de-dengan Taeㅡ"
Kalimat disertai isakan itu justru berubah menjadi desahan saat Jimin justru mengulum telinga Yoongi."Kau tahu, kucing kecilku, satu hal yang harus selalu kau ingat."
Jimin turun mengecup luka-luka bekas cambukan ikat pinggang Gucci mahalnya. Luka yang beberapa diantaranya ikut mengeluarkan darah segar.
"Jimin itu pencemburu. Ohㅡ dan kau harus melihatku disaat aku berbicara denganmu."
ㅡ끝
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Universe ㅡMy
Fanfictionkarena bahkan ribuan bintang di seluruh galaksi tahu, kau terlahir untuk melengkapi hadirku, menjadi pelengkap sayapku untuk terbang yang telah dipatahkan saat aku lahir ke dunia ㅡJimin, untuk Yoongi -kumpulan drabble, oneshoot, twoshoot, teaser wor...