karena bahkan ribuan bintang di seluruh galaksi tahu, kau terlahir untuk melengkapi hadirku, menjadi pelengkap sayapku untuk terbang yang telah dipatahkan saat aku lahir ke dunia
ㅡJimin, untuk Yoongi
-kumpulan drabble, oneshoot, twoshoot, teaser wor...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Starring :
Yoongias The Young Master Jiminas The Devil Butler
(Ps. Play the media)
ㅡ
Sorot cahaya bulan perlahan turun menembus jendela kaca. Tirai-tirainya yang tipis sengaja dibiarkan menjuntai bergoyang-goyang perlahan tertiup angin. Di sampingnya, berdiri seseorang dengan tubuh gagah tegap dan postur yang sempurna. Sosoknya sedikit tersorot sinar rembulan yang mengenai sebagian tubuhnya karena berdiri tepat di samping jendela.
Sosok itu menatap tajam, lurus kedepan, dimana fokusnya hanya tertuju pada sosok ringkih berbalut kemeja putih panjang kebesaran yang duduk di kursi beludru merah dengan aksen ukiran. Sosok yang menjadi fokusnya, sedang menatap malas sosok lain yang ada di hadapannya. Sosok lain itu bersimpuh dihadapan sosok ringkih itu, seperti sedang bersimpuh untuk memohon.
Memang sedang memohon. Banker tua itu sedang mencoba bernegosiasi untuk memperpanjang masa hutangnya kepada Tuan Muda.
Tuan Muda Min Yoongi.
Yoongi sudah mengira ini akan terjadi. Itulah alasan tatapan malasnya sedari tadi menghadapi Seo Daewoon. Banker licik itu akan terus meminta waktu tambahan untuk melunasi semua hutangnya. Padahal waktu yang diberikan Yoongi lebih dari cukup, mengingat bank di kota ini selalu ramai dan memiliki profit yang bagus.
Seo Daewoon sedang menimbun kekayaannya sendiri. Yoongi tahu, setelah kekayaannya cukup, dia akan melarikan diri dari kota ini dan meninggalkan semua hutangnya begitu saja.
Dasar, manusia memang licik.
"Baik, pergilah. Kuberi waktu hingga bulan purnama depan." kata Yoongi malas.
Seo Daewoon tiba-tiba menatap Yoongi dengan mata berkaca-kaca. Membangun akting yang bagus dengan memuji-muji Yoongi dengan segala pujian bualannya. Yoongi sendiri hanya memangku dagu, menatap bulan purnama di luar jendela dengan satu mata yang juga sedang menatap dirinya.
Seo Daewoon akhirnya pamit undur diri. Berjalan menuju pintu keluar dengan hati yang senang. Besok dia memang sudah merencanakan akan melarikan diri dari kota ini bersama seluruh keluarganya. Batinnya senang, untung saja Yoongi masih melepaskannya kali ini.
Disisi lain, Yoongi yang masih menatap lurus ke arah bulan purnama di luar sana, hanya terdiam. Menimbulkan sedikit pertanyaan bagi Jimin yang sedari tadi hanya menyimak dari samping jendela. Berdiri selayaknya patung menatap tuannya yang tidak ingin diusik menghadapi si licik Seo Daewoon.
Akhirnya Yoongi memejamkan mata, dengan masih memangku dagu.
"Kill him."
Jimin mendengarnya, meskipun suara tuannya lirih. Semua orang akan menganggap suara seperti itu seperti suara orang yang tidak bersemangat. Tapi bagi Jimin itu sebuah perintah mutlak yang tidak boleh dilanggar.
Jimin mengangguk kecil, tatapan matanya masih tertuju pada sang tuan muda yang tubuhnya tersorot cahaya bulan purnama.