(My Heart Commander short fic sequel pt. 2)
Starring:
– Jimin : Major Sergeant (Leader of Alpha Team), The Black
– Captain J : General (The Highest Position in Alpha Station), The White
– Yoongi : Hacker (Member of Alpha Station), The Blue
_______
Sang jenderal segera berjalan menuju rest area khusus untuk jet-jet tempur di lapisan paling bawah Alpha Station. Ia tak ambil pusing begitu dr. Namjoon mengatakan kalau dia melihat kakaknya berada di sekitar pesawat tempurnya sendiri. Lebih dari itu, ia sendiri seperti merasa kakaknya sedang dalam suasana hati yang kurang baik.Ketika sampai di pintu masuk yang tingginya bahkan lebih dari gedung 50 lantai, ia disambut hiruk pikuk para tentara dengan tugasnya masing-masing. Banyak yang menyapanya, namun sang jenderal hanya tersenyum dan menanggapi seadanya. Pikirannya masih mencari gerangan sang kakak beserta jet tempurnya.
Akhirnya sang jenderal menemukan jet tempur kakaknya berada di tengah-tengah barisan. Ia melihat sang kakak tengah membaringkan dirinya di atas kursi kokpit yang elastis dan menghadap keatas. Pun atap jet tempur itu sedang dalam kondisi terbuka.
Disisi lain, Jimin sedang memandangi langit-langit dengan pikiran yang mengelana jauh. Ia memikirkan tentang tugas yang akan diterimanya, apakah ia akan sanggup melaksanakan misi berbahaya ini. Karena menembus black hole bukan hal yang mudah meskipun pernah ada yang berhasil. Itupun kemungkinan 1:100. Perasaannya campur aduk, terutama ketika ia kembali membayangkan raut wajah adiknya yang terlihat keberatan dengan keputusannya ini. Ia bisa merasakan banyak kekhawatiran yang muncul di benak adiknya. Tapi mau tidak mau, suka tidak suka, Jimin tetap akan mengambil misi ini. Karena ia seorang leader tim, mana mungkin ia akan mengorbankan awaknya sementara ia sendiri hanya menjadi penonton dengan popcorn dan coke.
Sang jenderal menghela nafas, rasa khawatirnya semakin bertambah ketika merasakan beban di pikiran Jimin sang kakak. Ia sangat khawatir dengan semua kemungkinan yang bisa saja dialami Jimin dalam misinya. Tapi Jimin tetaplah Jimin, si keras kepala. Ia tahu sang kakak pasti merasakan hal yang sama dengannya, tapi Jimin tak pernah mau terbuka dengan siapapun. Dan perasaan yang bisa ia rasakan terhadap sang kakak ini lebih seperti ikatan batin antara anak kembar. Karena ia dan Jimin merupakan belahan tubuh dan jiwa, maka mereka bisa merasakan perasaan satu sama lain tanpa harus diungkapkan dengan kata-kata.
Dan tepat sebelum sang jenderal, Captain J, akan meninggalkan rest area, ia melihat siluet kebiruan muncul dari ruang kemudi jet tempur Jimin. Lebih tepatnya siluet biru itu muncul dan berdiri tepat di sebelah Jimin yang sedang berbaring di kursi kokpit dengan kaki yang diangkat sampai ke depan kemudi. Jadi, Yoongi disini?
"Apa benda berbentuk segiempat berwarna hitam yang kau maksud adalah benda kecil ini?" suara Yoongi melengking dan itu berhasil membuyarkan pikiran Jimin dari lamunannya.
"Oh, kau sudah menemukannya?" si Mayor Sersan hanya ber-oh ria karena ia sudah mengira si biru akan tetap menemukan benda itu.
"Jadi ini apa? Kau menyuruhku menunduk-nunduk dibawah ternyata hanya untuk mencari benda kecil ini?" Yoongi mengangkat-angkat benda kecil segiempat berwarna hitam itu ke hadapan Jimin.
"Oh, itu? Itu hanya salah satu tombol navigasiku yang terlepas. Sebenarnya sudah diganti dengan yang baru, tapi yah– aku hanya ingin menemukan yang lama." ucap Jimin dengan sedikit acuh.
"Lalu kenapa kau menyuruhku mencarinya, sialan? Kau membuang-buang waktuku untuk hal yang tidak penting. Aku harus membantu dr. Namjoon mencari terobosan baru mengembangkan tanaman bumi dengan teknologi hacker, dan kau malah menyuruhku melakukan hal yang tidak penting seperti ini?!"
Diam-diam Jimin tersenyum kecil meskipun dia mengalihkan pandangannya kesamping dan berpura-pura tidur. "Hey! Bodoh! Kembalikan waktuku yang berharga! Heyㅡ"
Di kejauhan, sang jenderal memperhatikan interaksi mereka dengan jelas. Ia memperhatikan dengan sangat teliti bagaimana setiap peristiwa itu terjadi dengan pandangan tajamnya yang 10 kali lebih baik daripada manusia normal. Pun ia bisa merasakan perasaan bahagia yang dialami sang kakak di dalam hatinya.
Captain J tersenyum simpul.
"Terima kasih telah membuat perasaannya lebih baik, Yoongi."
ㅡTo Be Continued
Untuk sci-fi ini gak tau bisa up kapan :(
Padahal pengen bgt bisa nyambung cerita ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Universe ㅡMy
أدب الهواةkarena bahkan ribuan bintang di seluruh galaksi tahu, kau terlahir untuk melengkapi hadirku, menjadi pelengkap sayapku untuk terbang yang telah dipatahkan saat aku lahir ke dunia ㅡJimin, untuk Yoongi -kumpulan drabble, oneshoot, twoshoot, teaser wor...