Jisoo meremas jarinya, menatap bangunan mewah itu dari luar. Tapi, sudah beberapa kali dirinya berkunjung kesini karna sudah sedekat itu dengan keluarga jennie.
Namun kini, jisoo datang dengan harapan besar, dirinya ingin menagih apa yang jennie tawarkan saat itu padanya.
Dengan perlahan jisoo membuka gerbang nya, dirinya sudah mengabari bahwa akan datang kemari pada jennie. Tapi, tak ada balasan dari perempuan itu sehingga akhirnya mau tak mau jisoo mengunjungi rumah nya.
"Jisoo? Kau kemari." Sahut seseorang yang sedang menyiram tanaman. Menghentikan kegiatan nya sejenak menghampiri jisoo yang masih berdiri di dekat gerbang.
"Apa jennie berada di rumah?" Tanya jisoo.
"Ada, untung kau datang belum terlambat. Sebentar lagi jennie akan pergi kuliah."
Mendengar nya jisoo pamit ingin menghampiri jennie dan di angguki oleh da-hyun. Jisoo berjalan menaiki tangga untuk sampai ke kamar anak tunggal keluarga kaya itu.
Sesampainya di pintu kamar jennie, jisoo berniat akan mengetuk tetapi sudah terbuka lebih dulu.
"Jisoo? Ada apa?" Tanya jennie melihat jisoo yang sedang mengatur nafasnya setelah berlari.
"Bisa.. kita.. bicara."
Jennie mengganguk, menyuruh jisoo masuk ke dalam kamarnya.
"Kau ingin ku ambilkan minum?"
Jisoo langsung menggeleng, kedatangan nya bukan untuk bertamu namun untuk menagih ucapan yang jennie janjikan.
"Aku ingin menagih ucapan mu tentang ingin membayar pengobatan ibuku di luar negri."
Jennie langsung terdiam. "Aku tahu usaha ku itu gagal untuk membuat nya membatalkan perjodohan tapi aku sudah berusaha dan melakukan apa yang kau suruh."
"Sandiwara mu memang tidak berhasil, karna memang dia sudah jatuh hati padamu."
"M-maksudmu?"
"Kemarin saat pertemuan antar dua keluarga dia datang, aku dengan taehyung mengobrol. Dia memberitahuku tentang mu dan juga tentang ketertarikan nya padamu."
"Lalu bagaimana?"
Jennie menggeleng sembari menggedikan bahu nya tak tahu.
"Apa dia memberitahunya pada keluarga?"
"Tidak, dia tidak akan bertindak segegabah itu." Ujar jennie.
"Lalu bagaimana dengan ucapan yang sudah kau janjikan?" Jisoo mengenggam kedua jemari jennie.
"Aku fikirkan dulu, karna rencana kita tidak berhasil." Jennie melepaskan kedua jemarinya dari genggaman jisoo.
Jisoo seakan termakan oleh ucapan jennie, padahal dirinya menaruh harapan besar pada jennie namun akhirnya di hancurkan oleh si pemberi harapan itu sendiri.
Jennie pun punya alasan sendiri kenapa tidak menepati ucapan nya, karna ada rasa sakit hati ketika lelaki yang di jodohkan dengan nya lebih memilih jisoo ketibang dirinya. Rasa kecewa nya hingga pada jisoo.
***
"Aku tidak mau di jodohkan dengan Lee jennie."
Kim jun-hee terkekeh mendengar ucapan anaknya itu.
"Aku tahu, kau hanya gugup."
"Tidak, tapi aku memang benar benar. Aku tidak mau di jodohkan dengan Lee jennie ayah." Ujar taehyung yakin, Kim jun-hee itu langsung menghentikan menulisnya, bangkit dari duduknya dengan kasar dan menghampiri taehyung dengan wajah yang sudah menahan amarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAPTIVE [END]
Teen FictionBerawal dari jisoo yang menggantikan jennie di sebuah kencan perjodohan. Jisoo fikir, tugas nya sudah selesai hanya dengan menggantikan jennie sekali. Tapi, disitu adalah hanya awal, awal dimana cinta dan obsesi taehyung yang mulai tumbuh. Highest r...