BAB 10

2.4K 310 40
                                    

Sudah terhitung seminggu jisoo menjadi seorang tawanan taehyung. Meminta di lepaskan percuma karna kenyataan nya lelaki itu tidak akan mau melepaskan nya walau hanya ingin bertemu sang ibu.

Sungguh egois bagi jisoo, jisoo berdiam disini bukan hanya sebagai tawanan namun sudah seperti budak yang harus melayani nafsu taehyung. Sungguh miris, apa itu bisa di sebut sebagai menyukai? Jika menyukai tidak akan merusak bagi jisoo.

Jisoo menatap jam dinding yang menunjukan pukul 3 dini hari. Dirinya perlahan mendudukan dirinya walau sedikit sulit karna taehyung tidur di samping nya dengan memeluk perutnya. Jisoo menaikan sedikit selimutnya agar menutupi dadanya, kedua nya memang satu selimut yang sama tanpa busana, sudah di pastikan keduanya memang  sehabis melakukan nya.

Jisoo bangun karna tenggorokan nya sedikit kering, dirinya ingin meminum air yang berada di meja makan. Tapi sebelumnya jisoo mengambil gaun tidur berbahan satin nya dan memakainya pada tubuhnya yang tadinya tergeletak di lantai dekat ranjang.

Saat sedang meminum air tiba tiba terdengar seperti suara dering ponsel singkat. Seperti notifikasi sebuah pesan masuk.

Jisoo langsung menoleh pada sumber suara, walaupun lampu kamar gelap bukan berarti gelap semua, taehyung selalu menyalakan lampu tidur ketika akan mematikan lampu utama.

Sempat menoleh sebentar pada taehyung yang masih terlelap, jisoo perlahan berjalan pada meja nakas tepat di samping ranjang taehyung. Terlihat cahaya sedikit dari ponsel lelaki itu. Jisoo pasti bisa, untuk menelfon ibunya, karna dalam menghafal yang paling penting bagi dirinya adalah nomornya dan nomor ibunya.

Jungkook
Ada sesuatu yang ingin ku berikan...

"Memberikan apa?" Gumama jisoo ketika melihat satu pesan dari kontak bernama jungkook.

Mengetikan nomor tidak perlu membuka kata sandi bukan? Jisoo langsung memencet ikon bergambar telefon itu tapi sayangnya belum juga menggetikan deretan nomor, terlihat taehyung yang seperti bergerak tidak nyaman dan akan membuka matanya.

Jisoo menaruh cepat ponsel taehyung dan mendudukan tubuhnya di pinggir ranjang dan langsung menjatuhkan setengah tubuhnya itu pada tubuh taehyung yang tidak terbalut selimut karna hanya sebatas pinggang. 

"Jisoo? Kau kenapa?" Tanya taehyung panik ketika jisoo tiba tiba menjatuhkan kepala nya pada dada taehyung.

"Emmm." Gumam nya pura pura memejamkan mata seperti sedang melindur.

Taehyung mendudukan dirinya sembari menahan kepala jisoo agar tetap pada dadanya. "Heyy jisoo, kau kenapa?" Taehyung seakan tidak curiga sekalipun pada akting bodohnya jisoo.

Jisoo membuka matanya, seperti orang yang baru saja terbangun dari tidurnya. "Kau melindur?" Tanya taehyung menatap jisoo heran.

Jisoo menarik kepalanya dari dada taehyung "Apa." jisoo menguap seperti benar benar tidak menyadari.

"Kau melindur? Kau tiba tiba menindih badan ku."

Jisoo celingukan kesana kemari "Sepertinya iya." Ucapnya dengan wajah bantal yang di buat buat.

Taehyung menarik jisoo untuk tidur ke tempatnya semula, dirinya tidak bisa membantah atau menolak ketika taehyung menarik nya untuk di peluk lagi sambil keduanya tertidur. Jisoo tidur dengan menghadap taehyung, matanya sesekali menatap ponsel itu yang kini menjadi targetnya namun gagal. Semoga ada kesempatan lagi di lain kali.

***

Taehyung yang sedang berada di ruangan nya di kejutkan dengan jungkook yang tiba tiba datang. Dimana sekertarisnya kenapa tidak mencegat jungkook untuk tidak masuk seenaknya.

CAPTIVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang