BAB 06

2.4K 304 45
                                    

"Berhenti menyuruh ku untuk memfotokan aktivitas nya!!" Jungkook membanting beberapa foto ke meja taehyung dengan kasar.

"Memang nya kenapa? Aku membayar mu." Ujar taehyung dengan santai nya sembari melihat beberapa foto ukuran 4R itu, memperlihatkan foto jisoo yang sedang bekerja di cafe, Berjalan sendiri di trotoar, duduk menunggu di halte bus, dan yang terakhir berjalan dengan seorang lelaki. Tentunya taehyung masih ingat lelaki yang berjalan bersama jisoo ini yang mengaku sebagai teman dari perempuan itu.

Taehyung merobek foto dimana jisoo bersama lelaki bernama namjoon itu, dan langsung membuang nya ke tempat sampah.

"Kenapa kau robek? Ada yang salah dengan foto nya?" Tanya jungkook yang sudah duduk selonjoran di sofa.

"Foto terakhir tidak bagus."

"Yang bersama dengan lelaki itu?" Jungkook langsung terkekeh masam melihat wajah taehyung itu.

Bisa saja dirinya menolak, tapi si kim taehyung itu sudah mengirim uang nya lebih dulu ke rekening sebelum jungkook menolak.

"Sudah seminggu aku tidak bertemu dengan nya, belum ada waktu yang tepat untuk membawanya." Ujar taehyung sembari memakai jas nya.

"Kau seobsesi itu untuk mendapatkan nya? Bahkan di bandingkan dengan nya kau lebih cocok dengan Lee jennie."

Taehyung seakan naik darah ketika jisoo menjadi perbandingan. Dirinya langsung menghampiri lelaki itu dan menariknya paksa untuk bangun dengan cara menarik kerah jaket milik jungkook.

"Kau hanya perlu melakukan tugas mu sebagai suruhan ku. Aku tidak butuh pendapat tentang apapun dari mu." Tekan taehyung dan melepaskan cengkraman itu sedikit kasar.

"Ku ingatkan bahwa kau itu hanya obsesi. Aku tahu, Park jisoo itu mirip Sooya kan? Masa lalu mu dulu."

"Berhenti berbicara omong kosong!"

"Apa ucapan ku terlihat omong kosong? Itu lah yang membangkitkan obsesi mu. Tapi, setiap manusia memang memiliki 7 kembaran di dunia ini. Tapi tentang kepribadian tidak menentukan jika itu sama. Jisoo dan sooya berbeda."

Jungkook tahu tentang taehyung, bahkan tentang masa lalu lelaki itu. Bukan hal sulit bagi jungkook mencari informasi setiap orang.

"Kau bisa keluar jika bosan, dan diam disini jika mau." Ujar nya sebelum pergi meninggalkan jungkook seorang diri di ruangan nya. Jam sudah makan siang, taehyung memilih untuk pergi ke sebuah cafe yang kini menjadi favorit nya, untuk apalagi selain untuk melihat jisoo.

***

"Ibu yakin tidak apa-apa? Lebih baik di rawat saja di rumah sakit." Ujar jisoo melihat keadaan ibunya yang semakin memburuk.

Sim yeon-so pun menggeleng, dari tubuh lemah nya terlihat bahwa dirinya berusaha menahan sakit.

"Tidak apa-apa, ibu baik baik saja. Obat dari berobat jalan pun masih ada."

"Jika di rawat aku jadi lebih leluasa, setiap bekerja aku terkadang memikirkan ibu."

"Apa yang kau fikirkan, ibu baik baik saja."

Jisoo menggeleng, mengenggam jemari ibunya yang sedang menidurkan dirinya yang lemah. "Ayo turuti permintaan ku untuk kali ini, tabungan ku cukup untuk merawat ibu di rumah sakit."

"Tabungan itu untuk masa depan mu. Kau sudah terlalu banyak berkorban untuk ibu."

"Justru tabungan ku itu belum cukup untuk membayar semua yang telah ibu lakukan selama ini padaku. Ayo turuti aku untuk kali ini saja, aku hanya ingin ibu sembuh."

"Ibu baik baik saja jisoo."

Jisoo tidak banyak lagi berucap, dirinya menaruh tabungan rekening nya itu di nakas sang ibu sebelum pergi bekerja. Mau menolak bagaimanapun ibunya menolak tetap tolakan nya itu tidak di terima oleh jisoo.

CAPTIVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang