'Cukup kuat untuk yang di lakukan nona jisoo untuk tetap sadar hingga sampai kemari. Karna jika sudah kehilangan kesadaran dari awal kesakitan mungkin janin yang di kandung nya sudah tidak bisa bertahan. Beruntung, janin nya masih bisa selamat. Tolong untuk kedepan nya jaga kesehatan nya, di usia janin nya yang baru menginjak 4 minggu di harapkan menjaga kesehatan untuk calon ibu nya.'
Itu adalah kata kata dokter setelah menangani jisoo dalam beberapa jam. Banyak informasi yang membuat in-na terkejut. Penyekapan tersembunyi di gudang penyimpanan, perempuan mirip sooya, dan terakhir adalah perempuan itu sedang mengandung.
Sungguh di luar dugaan aksi anak nya ini, in-na sebagai ibu nya pun bingung menyelimutinya.
"Brengsek!"
"Akhh!" Taehyung meringis ketika in-na menendang kakinya dengan kaki ibunya yang beralas heels itu.
"Kenapa kau brengsek sekali menjadi lelaki! Kau mengurung gadis tidak bersalah di gudang! Kurang hajar! Dan kini sekarang kau menghamilinya!! Dimana otak mu!!" Amuk in-na.
"Bibi, bibi sudah bi. Ini rumah sakit." Jungkook menarik in-na agar tidak membuat kegaduhan. Karna tadi, taehyung menerima beberapa tamparan dari sang ibu.
"Kau juga sama! Kenapa kau tidak mencoba menyadarkan nya!"
"Aku sudah menyadarkan nya. Bibi tahu bukan bagaimana sifat nya yang sama seperti paman jun-hee."
"Kenapa kau tidak bilang saja pada bibi!"
Jungkook langsung menggaruk belakang tengkuk nya yang tidak gatal.
"Emm. Taehyung memberi uang untuk tutup mulut."
Taehyung tidak peduli dengan amukan ibunya yang belum selesai. Karna kini dirinya pergi masuk ke dalam ruang rawat jisoo dimana perempuan itu belum sadar. Wajahnya begitu pucat ketika tidur, taehyung mengusap pipi tirus itu dengan lembut.
Rasanya tiba tiba bersalah, dirinya seperti melihat wajah sooya saat tiada. Wajah nya pucat seperti jisoo, rasanya de ja vu melihatnya.
Jangan, jangan sampai jisoo sepertinya. Rasa takut kehilangan jisoo apakah berarti taehyung secara jelas sudah mencintainya?
***
Jisoo terbangun dari alam tidur lamanya. Dirinya melihat seisi ruangan sebelum akhirnya terpaku pada satu orang di ujung ruangan sedang bertelfonan sambil menatap jendela rumah sakit.
Ini? Ini benar bukan di ruangan yang menyekapnya lagi? Disini ada jendela, jisoo bisa melihat suasana luar.
Dirinya berusaha untuk duduk tanpa memanggil perempuan yang masih bertelfonan dan tidak menyadari jisoo itu.
"Yasudah ku tutup. Akan ku kabari lagi jika kondisi nya sudah membaik."
"Ya ampun. Kau sudah sadar." Pekiknya.
Wanita itu berjalan dengan cepat menghampirinya dan membantu jisoo duduk sambil menyandarkan punggung nya.
"Mau sesuatu? Makan? Atau minum?"
Jisoo menggeleng.
"Aku dimana?" Tanya jisoo.
"Kau berada di rumah sakit."
Jisoo langsung melihat ke perutnya. Dan in-na tahu apa pertanyaan jisoo.
"Dia baik baik saja. Untuk ke depan nya tolong jaga kesehatan mu jika ingin bayi nya juga aman."
"Kau siapa?"
Jisoo diam ketika wanita itu mengusap punggung tangan nya.
"Aku ibu taehyung. Kau bisa memanggil ku ibu saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
CAPTIVE [END]
Teen FictionBerawal dari jisoo yang menggantikan jennie di sebuah kencan perjodohan. Jisoo fikir, tugas nya sudah selesai hanya dengan menggantikan jennie sekali. Tapi, disitu adalah hanya awal, awal dimana cinta dan obsesi taehyung yang mulai tumbuh. Highest r...