BAB 23

1.2K 199 11
                                    

Ibu sim mengerenyitkan dahi heran ketika beberapa mobil terparkir di depan rumah nya. Dirinya perlahan memilih membuka pintu, terlihat si pemilik mobil keluar dari mobil mewahnya dan masuk ke pekarangan rumah sederhana milik bibi sim itu.

"Jisoo." Gumam ibu sim melihat jisoo keluar dari mobil dan berjalan menuju pekarangan rumahnya.

"Jisoo!!" Pekik bibi sim berjalan menuju jisoo dan langsung memeluk anak gadis satu satunya.

"Kau kemana saja.. ibu selalu menunggu mu." Ujarnya memeluk erat jisoo. Jisoo pun tidak dapat berkata kata hanya air mata yang keluar, sudah sejak lama dirinya mendamkan ini, bisa bertemu ibu nya kembali.

"K-kau baik baik saja?? Kenapa kau lebih kurus jisoo, kau pergi kemana? Kenapa nomor mu tidak aktif, kau tidak sayang pada ibu?"

Jisoo menggeleng, mengusap air matanya perlahan "a-aku.. Aku baik baik saja." Ujar nya dengan terbata bata.

"Mereka siapa?" Tanya ibu sim, karna bingung orang orang yang datang bersama jisoo tidaklah dirinya kenal.

Seorang lelaki dengan berani nya berjalan dan langsung berdiri di samping jisoo merangkul perempuan itu dengan mudahnya.

"Aku Kim Taehyung. Calon suami jisoo."

"C-calon suami?"

"Iya, semua anggota keluar kesini untuk membicarakan tentang pernikahan keduanya. Putraku harus tanggung jawab dengan apa yang di lakukan nya." Sahut in-na.

"Benarkah itu jisoo?" Tanya ibu nya membuat perempuan itu mengganguk.

"Aku.. sedang mengandung."

Hati ibu mana yang tidak hancur ketika anak nya pergi tanpa kabar dan pulang pulang sudah mengandung janin? Bohong jika ibu sim tidak sakit hati, setelah sekian lama dirinya memendam rindu, sekali nya bertemu dirinya pun harus menerima sebuah fakta.

"Ibu maafkan aku." Lirih jisoo ketika melihat raut kekecewaan dari wajah ibu sim.

"Kau bukan jisoo, kau bukan jisoo." Ujarnya melepas genggaman jisoo dari tangan nya.

"Ibu ini aku. Putri ibu, jisoo."

"DIAM!!" Pekiknya menunjuk wajah jisoo dengan telunjuknya.

"Kau bukan putri ku! Putri ku tidak melakukan tindakan sekeji itu!"

"Nyonya sim, aku mohon tolong jangan seperti itu. Ini bukan salah jisoo, ini semua salah putraku." In-na berjalan maju karna jisoo yang mulai di dorong dorong oleh ibu nya sendiri ketika perempuan itu berusaha menggapai tangan ibu nya.

"Aku tidak peduli ini salah siapa, tapi... aku kecewa pada nya!! Kenapa kau pergi tanpa kabar?!! Apa karna lelaki itu kau meninggalkan ibu yang sedang berjuang untuk sembuh? Dan kau akhirnya pulang dengan keadaan mengandung hanya untuk meminta restu ibu??!!" Teriak nya.

"Ibu aku mohon maafkan aku, aku salah, aku salah." Jisoo duduk berlutut memegang kaki ibu nya, taehyung menariknya untuk segera bangun tapi perempuan itu menggeleng.

"Bisa beri kami ruang bicara? Sebelum membuat sebuah ujaran kebencian bukankah seharusnya kau tahu lebih dulu masalahnya?" Kini jun-hee yang berbicara.

"Apa yang harus ku tahu?"

"Banyak, bahkan kau harus dengar lebih detail sebelum menyesal." Ujar taehyung, ini kesalahan nya, ulahnya juga. Tidak seharusnya jisoo mendapat semua kesalahan ini.

***

Plakk

Taehyung merasakan perih di pipinya ketika si pemilik rumah menarik kerah nya dengan paksa dan langsung menampar pipinya.

CAPTIVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang