part 13

50.9K 2.6K 27
                                    

Happy reading 😺


Bel pulang pun berbunyi, dengan segera Bulan membereskan alat tulisnya dan langsung keluar dari kelasnya.

"Jangan sampe gue ketemu Regan plisss!" Gumam Bulan mempercepat jalannya.

Namun saat melewati lapangan dia membulatkan matanya terkejut melihat adegan didepannya.

"Adegan itu! Sama persis sama yang ada di novel!" Batin bulan berseru melihat dimana sang antagonis wanita sedang membully protagonis wanita.

Seingat bulan Ara dibully karna memberikan kotak bekal untuk protagonis laki laki. Namun bulan merasakan ada yang janggal.

"Seharusnya kan adegan pembullyan ini tuh pas waktu istirahat!" Gumamnya pelan.

"Nyesel bangettt tadi ga kekantin!" Lanjutnya menghentakkan kakinya kesal.

"Bulann!!" Bulan membalikkan badannya karna panggilan itu, namun melihat siapa yang memanggilnya rembulan membalikkan kembali badannya dan langsung berlari dari sana.

"Loh si bulan kenapa ngehindar gitu" Abi menatap aneh kearah bulan yang berlari menghindari mereka.

"Lagi nahan berak kali" celetuh asal deka.

"Mungkin kali ya" balas Abi.

Tidak memikirkan perilaku bulan yang tiba tiba aneh mereka lanjut berjalan menuju parkiran.

Saat sudah sampai di halte sekolah nya Bulan menghentikan larinya dan mengatur nafasnya yang ngos-ngosan.

"Tu orang mana sih! Katanya nunggu di halte!" Kesal Bulan.

Sampai beberapa menit, orang yang dia cari muncul juga.

"Sorry lama soalnya gue disuruh pak Bandi dulu" jelas siswa itu.

"Udah cepet ayo pulang!!" Ujar bulan dengan wajah resahnya.

Walaupun bingung vino mengangguk setuju dan langsung menyalakan motornya.

Saat sudah siap menaiki motor Vino, tiba tiba ketiga motor yang membuatnya resah dan takut sedari tadi menghampiri mereka.

"Cepet cepet tancap gas!" Suruh Bulan panik menepuk-nepuk pundak Vino.

Namun hal itu tidak dituruti Oleh pemuda didepannya ini, membuat dia semakin berkeringat dingin.

"Loh bul dia siapa?" Tanya Abi menatap keduanya bergantian.

Bulan hanya diam tidak menjawab pertanyaan Abi.

"Turun!" Ujar Regan penuh penekanan menatap tajam Bulan.

Lagi dan lagi bulan hanya diam dengan mengalihkan pandangan.

"G-gue mau p-upulang sama dia!" Jawab bulan gugup.

"Kita duluan aja deh ya bos" ujar Deka yang tidak digubris sama sekali.

Tak ambil pusing deka melajukan motornya meninggalkan mereka, dengan diikuti jidan dan Abi. Tinggallah mereka bertiga yang masih saling menatap tajam.

"Bulan pulang sama gue! Lagian kalian berdua udah putus kan. Jadi fine fine aja gue anter bulan pulang." Alvino menatap remeh Regan yang dibalas tatapan tajam serta dingin milik Regan.

Regan mentap Bulan mengintimidasi seolah meminta penjelasan.

Ditatap seperti itu Bulan mendadak merasakan hawa disekitarnya seolah mencekik dirinya.

Semakin Bulan menghindari tatapan Regan semakin pula dia merasakan nyawanya seperti di ujung tanduk.

Tanpa sekata patah apapun Regan turun dari motornya dan menghampiri Bulan yang sudah keringat dingin. Lalu dengan mudahnya Regan membopong tubuh kecil milik Bulan dan mendudukkan nya di motor miliknya, mengabaikan tatapan protes dari vino.

Transmigrasi Syafira ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang