Part 29

21.5K 1.1K 71
                                    

Happy reading 😺



Pagi ini bulan bersiap dengan amat terpaksa. Dirasa sudah siap bulan keluar dari kamarnya.

"Sialan udah tau gue lagi sekarat bisa bisanya di suruh masuk kerja!" Dumel bulan.

Setelah beberapa menit kemudian mobilnya berhenti tepat didepan sebuah perusahaan besar.

Bulan turun dari mobilnya dan berjalan memasuki perusahaan yang bertuliskan R.A company.

"Nona bulan?" Sapa resepsionis ramah.

Bulan tersenyum formal kemudian mengangguk.

"Mari saya antar"

Bulan berjalan mengikuti si resepsionis itu.

"Silahkan nona, tuan muda sudah menunggu".

Setelah mengatakan itu resepsionis itu berjalan meninggalkan bulan.

Bulan menghela nafasnya sebelum memasuki ruangan yang dia duga ruangan meeting.

Namun alih alih menemukan bos sialannya bulan hanya menemukan Regan seorang diri sedang duduk membelakanginya.

"Duduk"

Mendengar suara datar itupun bulan dengan kikuk duduk disebrang Regan.

"Ekhem ini proposal nya tuan silahkan di cek dahulu" bulan menyodorkan sebuah berkas pada Regan.

Regan hanya melirik sekilas berkas itu lalu memfokuskan pandangan nya kembali pada bulan.

"Sampel?"

"Ah iya"

Dengan segera bulan mengambil sampel produk yang akan dipasarkan.

Dia meletakkan semua yang dia bawa didepan Regan.

Saat Regan mengambil satu bungkus kripik singkong tiba tiba saja pintu ruangan dibuka menampilkan Riko, Kevin serta Sinta dibelakangnya.

Kevin dengan senyum cerahnya memasuki ruangan itu tanpa rasa bersalah.

Sedangkan bulan sudah mengucapkan sumpah serapah nya untuk Kevin tentunya dalam hati.

"Maaf atas keterlambatan saya" Kevin membungkukkan badannya sopan.

"Ah silahkan silahkan" lanjut Kevin dengan kikuk.

Riko memberikan sebuah dokumen pada Kevin yang langsung diterima oleh sang empu dengan semangat.

"Silahkan"

Kevin mengangguk antusias dan langsung menandatangani kontrak kerjasama itu tanpa pikir panjang.

Bulan yang melihat itu membulat kan matanya tak percaya.

"Lah sialan bodoh banget Lo!" Umpat bulan refleks.

Menyadari suasana disana yang seketika hening bulan tersenyum kikuk lalu kembali duduk dengan tatapan mata tak lepas dari Kevin.

Sedangkan Regan menyunggingkan senyum penuh arti nya.

"Saya tidak setuju dengan varian ini" Regan menyingkirkan satu bungkus kripik yang bertuliskan varian original.

"Silahkan dicoba yang ini" bulan memberikan satu bungkus lagi pada Regan.

Regan menggeleng tanda tak setuju, "saya mau varian baru dan berbeda dengan yang ada dipasaran"

"Kalo boleh tau varian apa yang anda ingin tambahkan biar nanti saya yang akan turun ke tim produksi" tanya Sinta sudah siap dengan catatan nya.

Transmigrasi Syafira ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang