part 18

42.8K 2K 47
                                    

Happy reading 😺


Saat ini bulan telah sampai di rumah milik ibu Hani, syukur nya keluarga ibu Hani menyambutnya hangat. Terkecuali anak perempuannya.

"Pantesan kena kdrt orang tampangnya aja lemah gini!"

Ingin sekali rasanya bulan menjejalkan cabai kemulut perempuan yang didepannya ini.

Bulan hanya menanggapi nya dengan tersenyum paksa.

"Kayak gue nih strong!" Ujar Mita menepuk dadanya bangga.

"Iya saking strong nya gak ada laki laki yang mau sama kamu!" Ucap ibu Hani mendekati mereka dengan membawa minuman serta camilan.

"Sengaja, Mita gak mau nikah! Nanti kayak dia lagi" Mita menunjuk bulan dengan bergidik ngeri.

"Terserah kamu saja lah" pasrah ibu Hani.

"Habis ini ayok ku ajari jurus Tek Kwon do yang paling ampuh buat lawan laki laki brengsek kayak suami mu itu!"

"Gak sekarang juga Mita! Nak bulan ini masih capek!" Ibu Hani mengusap wajah anaknya gemas.

"Justru itu lebih baik ibu!" Kesal Mita tidak terima.

"Halah Halah, sudah nak bulan habis ini kamu langsung ke rumah di samping itu saja ya, istirahat. Soal Mita bisa besok aja" ujar ibu Hani tersenyum lembut.

Bulan mengangguk paham dengan membalas senyum ibu Hani.

~~~

Sekarang bulan sedang berada di rumah yang tepat di samping rumah ibu Hani. Dia meneliti setiap ruangan rumah kontrakan yang akan dihuninya.

"Cukup lah buat gue" bulan merebahkan tubuhnya di kasur yang cukup membuat badannya sakit.

"Gak papa bulan, dulu juga Lo tidur dikasur yang kayak gini" bulan mencoba menghibur dirinya.

Kemudian dia bangkit dari rebahannya berniat untuk membersihkan tubuhnya yang lengket.

"Sialan gue persis banget kayak jalang!" Mata bulan memanas ketika melihat pandangan tubuhnya didepan cermin.

"Apa yang gue jaga mati Matian dia rebut gitu aja!" Dia terkekeh miris, kemudian tatapan matanya berubah tajam.

Bulan menghapus kasar air matanya, "Gue bakal bales lo lebih dari apa yang gue rasain sialan!"

•••

Sudah dua hari bulan pergi, dua hari itu juga sifat Regan menjadi semakin lebih sensitif dan tempramental, sudah ada beberapa bodyguardnya mati karna gagal mencari Rembulan nya.

"Maaf tuan sa-" belum sempat bodyguard nya menyelesaikan ucapannya, Regan langsung menembak mati bodyguard nya.

"Mencari satu orang saja tidak becus!" Decak Regan menatap tajam mayat didepannya.

"Lo gak bisa pergi gitu aja bulan, apalagi membawa kabur seperma gue" Regan terkekeh bak orang gila.

"bos kata jidan suruh kumpul"

"Hm"

Regan mematikan sambungan telepon itu lalu pergi dari ruang kerjanya.

•Markas•

"Akhirnya yang ditunggu-tunggu Dateng juga!" Seru Abi melihat Regan yang memasuki ruang rapat.

Regan hanya menatap mereka datar, kemudian dia duduk di kursinya.

Regan menaikkan alisnya kearah jidan, seolah menanyakan apa yang terjadi.

"Ada penghianat!" Ujar jidan nampak serius dengan ucapannya.

Transmigrasi Syafira ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang