part 23

29.5K 2.2K 50
                                    

PERINGATAN!!


Mungkin setelah ini, bahasa yang aku gunakan campur aduk😺🙏 kadang baku, kadang non baku. Jadi paham pahamin aja lah ya.

Happy reading 😺


Sesampainya Regan apartemen nya tiba tiba saja ponselnya berdering.

"Maaf menganggu tuan. Maid yang membantu nona sudah ditemukan"

Mendengar itu Regan langsung mematikan sambungan telpon nya dan segera melajukan motornya kembali menuju mansion nya.

"Tuan"

Sapaan dari para penjaga tidak dihiraukan Regan. Dia malah semakin mempercepat jalannya.

Pintu dibuka kasar olehnya. Regan berjalan mendekati maid tua itu dengan aura yang mendominasi. Tatapannya tajam bak elang yang siap memangsa.

"Bibi Hera" ujar nya dengan menyunggingkan senyum semiriknya.

"Saya sudah siap menanggung resikonya tuan" balas bibi Hera dengan nada yang gemetar.

"Hah. Sayang sekali, kenapa harus bibi" Regan menghembuskan nafasnya menatap miris maid tua didepannya itu.

"Coba jelaskan bibi!" Desisnya mencekik leher bibi Hera.

"S-ssaya" dengan wajah yang sudah memerah bibi Hera menepuk nepuk tangan Regan yang mencekik lehernya.

"Jelaskan!" Titah Regan setelah melepaskan cekikan nya.

Dengan wajah yang menahan tangis bibi Hera mulai menjelaskan semuanya.

"Saya kasihan melihat nona bulan tuan. Saya melihat nona bulan seperti melihat nona Aru, maaf" jelas bibi Hera menundukkan kepalanya tak berani menatap wajah Regan yang sudah menatapnya emosi.

"Sialan tidak berguna!" Desis Regan setelah menembak mati bibi Hera detik itu juga.

"Bakar jasadnya!"

Setelah memberikan perintah kepada bawahannya, Regan keluar dari ruangan itu.

"Gue harus cari Lo kemana lagi!" Regan menendang semua guci yang bertengger manis di lorong yang dia lewati.

"Sampe kapanpun gue gak akan lepasin Lo rembulan!" Desis nya meremat kencang guci kecil ditangan nya hingga pecah.

•••

5 tahun berlalu, kehidupan bulan berubah drastis. Dari mulai sikap, sifat, sampai dengan postur tubuh yang berubah drastis.

Jika dulu anggota mafia nya mengenal bulan adalah sosok hangat periang dan pendek, maka setelah lima tahun terakhir ini bulan menjadi sosok yang dingin dan kejam. Dia tumbuh menjadi wanita yang tidak akan mengampuni korbannya bahkan untuk mengambil nafas sedetik pun. Itulah yang dia dapatkan dari didikan Mita. Sang tante yang selalu berada di sampingnya.

Bukan hanya sifat yang berubah. Fisiknya pun ikut berubah seiring berjalannya waktu. Sekarang bulan mempunyai tinggi yang semampai dengan pahatan wajah yang terkesan tegas namun juga anggun secara bersamaan. Pipi yang dulunya gembil sudah hilang digantikan pipinya yang sekarang tirus. Serta daging yang tumbuh berada tepat ditempat nya, membuatnya semakin terlihat sexy bak body gitar spanyol.

Sekarang bulan sedang berada disebuah perkantoran tempat dirinya berkerja.

Ketukan high heels terdengar jelas saat dirinya melangkahkan kakinya menuju ruangan nya.

"Maaf Bu, ini laporan meeting kemarin. Saya sudah ringkas dan revisi juga, silahkan ibu cek" ujar salah satu bawahannya menyerahkan berkas yang berisi laporan meeting.

Transmigrasi Syafira ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang