part 10

58.2K 3K 20
                                    

Happy reading 😺


Pagi pun datang menyambut hangat para manusia yang masih bergelut dengan selimutnya.

Contohnya manusia satu ini.

"Ampuh banget tuh obat" Syafira memegang perutnya yang sudah enakan dibandingkan semalam.

"Pagi pagi tuh enaknya olahraga, kebetulan laper makan bubur enak kayaknya" hampir saja air liur Syafira menetes karna membayangkan bubur yang menggoda.

Setelah mencuci mukanya serta gosok gigi, Syafira mengambil sepedanya dan mulai berkeliling mencari tukang bubur yang ada disekitar komplek nya.

Tanpa memikirkan penampilan nya yang masih mengenakan baju tidur Pororonya. Dengan tidak malunya Syafira menyapa genit tetangga komplek nya.

"Om" sapa Syafira menghentikan laju sepedanya.

"Mau berangkat kerja ya om?" Tanya nya basa basi.

"Eh bulan, iya nih" jawab Erwin tersenyum hangat

"Aduh emang bener pesona duda di komplek ini tuh ga usah diragukan" batin Syafira meleleh melihat senyum Erwin.

"Ohh, semangat kerjanya om!" Seru Syafira mengepalkan tangannya keatas memberikan semangat untuk duda keren itu.

"Iya terimakasih bulan" balas Erwin dengan senyuman manisnya.

"Bisa bisa guepingsan" batin Syafira terpesona dengan keindahan yang ada didepannya ini.

"Bulan duluan ya om, permisi" pamit Syafira kembali mengayuh sepedanya.

"Iya"

Setelah beberapa menit berkeliling komplek akhirnya dia menemukan penjual buburnya.

Syafira memesan buburnya lalu duduk di kursi yang sudah disediakan penjual.

"Denger denger tadi malem tuh katanya ada pembunuhan gitu di komplek sebelah" gosip ibu ibu yang sedang menunggu pesanan buburnya.

Syafira yang memang disebelah ibu ibu bergosip itupun otomatis mendengar cerita itu jelas. Sungguh dirinya tidak menguping kok, cuma denger aja:)

"Ah masa sih Bu"

"Iya Bu tetangga saya pas malem itu lewat komplek itu terus dia denger suara kesakitan minta tolong dari arah rumah kosong yang katanya serem ituloh"

"Terus tetangga ibu liat adegan pembunuhan itu?"

"Enggak, katanya takut"

"Yeee gimana sih Bu, terus dia bisa tau disitu ada pembunuhan dari mana"

"Katanya feeling aja"

"Gimana sih Bu"

Rasanya Syafira ingin menumpahkan bubur panas itu pada ibu ibu berbaju merah itu saking kesalnya.

"Kenapa di ceritain kalo gak pasti!" Batin Syafira berseru kesal.

•••

Jam sudah menunjukan waktu untuk para siswa SMA Bimanika istirahat mengisi energi mereka.

"Lo tau katanya tadi pagi ada murid baru!" Seru Abi kepada teman temannya.

"Oh murid baru itu, gue udah liat si" balas Ali salah satu anggota mereka.

"Kok gue ga tau sih" saut Abi

"Yakan Lo bolos bodoh!" Kesal deka

"Oh iya ya hehehe" Abi terkekeh dengan tampang tanpa dosa nya.

"Noh murid barunya" Ali menunjuk seseorang yang baru saja memasuki kantin.

Mereka yang ada di meja itu pun melihat kearah yang ditunjuk Ali. Kecuali Regan, dan jidan yang asik sendiri dengan dunianya.

Transmigrasi Syafira ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang