part 9

56.5K 2.7K 17
                                    

Happy reading 😺


Dikeheningan malam ditemani angin bersemilir sejuk, Regan dengan santainya merokok di balkon apartemen nya.

"Lucu" gumamnya terkekeh geli membayangkan wajah kesakitan milik kekasihnya.

"Bodoh, pendek, jelek, hidup lagi" ejek Regan saat beberapa jam yang lalu dia melihat wajah memohon Syafira.

Flashback

"Mampus lo Regan! Abis ini bolak balik Lo ke toilet!" Syafira menatap salah satu piring berisi nasi goreng buatannya tersenyum menyeringai.

Tanpa dia ketahui orang yang akan menjadi korban perbuatan jailnya mengetahui lebih dulu.

Setelah dirasa cukup, Syafira membawa kedua nasi goreng buatannya itu menuju tempat dimana Regan berada.

"Nih" Syafira menyerahkan satu piring ke arah Regan.

"Gw maunya punya lo" Regan menunjuk piring yang ada di tangan Syafira.

"Gak! Ini punya gue!" Tolak Syafira memegang erat piringnya.

"Tuker!" Regan menatap tajam setajam silet kearah Syafira.

Sedangkan Syafira sudah panik setengah mati, "mati gw mati!"

Dengan amat terpaksa Syafira menukar nasi goreng nya dengan nasi goreng milik Regan.

Regan yang menatap wajah panik Syafira terkekeh dalam hati.

"Makan Bulan!" Titah Regan melihat Syafira yang tak kunjung memakan nasi goreng nya.

keringat dingin mulai muncul di pelipisnya, dengan terpaksa Syafira memakan nasi goreng itu sedikit, dan langsung mengunyahnya cepat. Sungguh dia tidak tahan dengan rasa asin serta pedas dari nasi goreng itu.

"Habisin!" Paksa Regan menaruh belati kecilnya didepan Syafira, seolah untuk menakuti kekasihnya itu.

Melihat itu Syafira rasanya ingin menangis saja, sungguh dia tidak kuat dengan rasa asin dari nasi gorengnya.

Regan menggebrak meja jail, namun lihatlah reaksi yang diberikan Syafira. Dia dengan cepat memakan nasi goreng asin itu hingga habis tak tersisa.

Lebih baik dia menghabiskan nasi goreng asin itu dari pada mati ditangan psikopat gila. Itulah yang ada dipikiran Syafira.

Sedangkan Regan menahan diri untuk tidak tertawa melihat wajah tersiksa Syafira.

Beberapa saat kemudian Syafira memegang perutnya yang melilit, dia menatap Regan bertanya, "toilet dimana?" Tanyanya sudah tidak tahan.

Regan menaikkan alisnya seolah mengejek Syafira, "tuh" tunjuknya kesalah satu ruangan didekat dapur yang diduga toilet.

Dengan segera Syafira berlari menuju toilet itu.

Seketika tawa Regan menguar begitu saja saat Syafira sudah memasuki toilet. "Bodoh!" Umpat Regan tertawa geli.

Sedangkan Syafira yang berada di toilet memukul mukul kepalanya, dengan beberapa kalimat umpatan untuk dirinya serta regan.

"Goblok! Ini mah namanya senjata makan tuan!" Dumelnya mencak mencak sendiri.

"Bangsat awas aja Lo setan! Gue bales lebih dari ini" kesal Syafira meninju ninju angin, seolah itu adalah Regan.

•••

Setelah hampir satu jam Syafira bolak balik wc, terlihat dari raut wajahnya yang lemas, akhirnya dia memilih menemui Regan untuk mengantarkannya pulang.

Saat sudah di depan kamar Regan Syafira mengetuk pintu itu dengan tenaganya yang masih tersisa.

Hingga beberapa menit kemudian pintu itu terbuka menampilkan Regan yang sepertinya sehabis mandi.

Transmigrasi Syafira ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang