part 22

33.7K 1.6K 36
                                    

Happy reading 😺


"Sialan Lo Mita, mau dibawa kemana gue!!" Bulan berteriak kencang pada Mita yang memacu laju motornya lebih cepat melewati hutan yang rimbun dikanan kirinya.

"Bawel lo!" Balas Mita.

Setelah melewati hutan yang menurut bulan seram. Akhirnya mereka sampai disebuah bangunan rumah berlantai dua, yang menurut bulan sangat tidak layak untuk ditinggali.

"Ini kita mau kemana sih?" Tanya bulan menatap takut bangunan didepannya.

"Ck, ini markas yang gue ceritain" decak Mita kesal.

"Udah ayok" Mita mengandeng tangan bulan memasuki rumah itu.

"Wow" mata bulan berdecak kagum melihat interior ruangan yang dia pikir seram tadi ternyata berbeda dengan tampilan luarnya.

"Siapa kak?" Tanya bulan melihat seorang pria menunduk hormat kepada Mita.

"Kepo lo"

Mendengar jawaban Mita Bulan menatap sinis perempuan disampingnya itu.

"Kumpulan semua anggota, saya ingin berbicara!" Titah Mita pada salah satu bawahannya.

"Ikut gue!" Mita menarik bulan kesebuah ruangan yang berisi semua anggotanya.

"Waduh tu otot atau apa ya. Serem bangett!" Bulan bergidik ngeri melihat puluhan orang yang mempunyai otot besar.

"Berdirinya saya disini untuk menyampaikan bahwa orang yang disamping saya ini akan bergabung dengan anggota mafia kita. Jadi perlakukan dia seperti kalian memperlakukan teman kalian sendiri." Tegas Mita menatap seluruh anggota nya.

"Ada pertanyaan?"

Salah satu dari mereka mengangkat tangannya. "Apa anda yakin dengan nona disamping anda itu? Dan Apa dia sudah melewati ujian yang ditetapkan disini?"

Mita diam beberapa detik sebelum dia menjawab pertanyaan salah satu anggotanya.

"Saya yakin! Dan untuk tes, dia sudah melakukannya bahkan diawasi oleh saya sendiri. Jadi apa masih ada pertanyaan?"

"TIDAK!" Jawab mereka serentak.

Sedangkan bulan menghela nafasnya lega, dia pikir dirinya tidak akan diterima oleh mereka.

"Perkenalkan dirimu" suruh Mita pada bulan yang asik menebar senyum manis.

Bulan mengangguk dan mulai memperkenalkan dirinya, "Hai! Nama gue rembulan, panggil aja bulan tapi kalo mau sayang juga boleh!" Ujarnya dengan tengil, membuat suasana yang sebelumnya tegang seketika hangat.

"Sayang bagi wa nya dong!" Seru salah satu dari mereka yang langsung mendapatkan sorakan ejek.

"Boleh nanti gue bagi" balas bulan tersenyum.

Mita yang melihat itu menundukkan kepalanya malu. Yang bertingkah bulan kenapa dirinya ikut malu?

•••

"Malam ini kita hancurin AC" tegas Regan menatap dingin seluruh anggotanya.

Terdengar beberapa orang yang nampak tak setuju dengan keputusan Regan.

Benar. Mereka sedang melakukan rapat untuk membahas mengenai penyerangan kepada AC.

Regan menggebrak meja dengan aura yang mendominasi. Sontak perbuatannya itu membuat mereka terdiam.

"Gue yakin sebelum gue undur penyerangan itu, kalian sudah berlatih keras. Gue mau hasil kalian latihan kalian keluarin nanti malem!"

"Yang gak setuju silahkan keluar barisan!" Singkat Regan dengan nada dinginnya.

Transmigrasi Syafira ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang