Happy reading 😺
•
•
•Regan memberhentikan motornya tepat diarena balap yang sudah ramai banyak orang.
"Serius Lo mau balapan?" Tanya deka menghampiri Regan diikuti kedua temannya.
"Hm"
"Tumben, biasanya kalo yang lawannya ecek ecek begini Lo pasrahin ke gue atau yang lain" Regan menatap bingung ke arah Regan.
"Taruhannya yang bikin gue tertarik" Regan menjawab dengan senyum semiriknya.
"Ohh" Deka mengangguk paham, "kalo gitu kita tunggu di sana ya, good luck" deka menepuk nepuk pundak Regan.
"Lo gak apa apain bulan kan?" Tanya Abi menatap serius Regan.
"Urusannya sama Lo apa" Regan menaikkan alisnya dengan disertai senyuman nya yang menyebalkan.
"Dia gak salah Regan, kita yang salah!"
"Hm"
"Ck, susah kalo ngomong sama setan" karna kesal Abi memilih pergi meninggalkan Regan.
Hingga beberapa menit kemudian, Regan sudah siap di garis start bersama Alvino yang akan menjadi lawan nya.
"Lo akan kalah Regan" ujar vino mengejek Regan yang hanya menatap nya datar.
"Dan gue yang akan milikin bulan" lanjutnya terkekeh remeh.
"Yee miskin aja banyak gaya!" Seru Abi yang mendengar ucapan Alvino.
"Perusahaan kecil kayak begitu gak akan bikin bulan kenyang selama satu hari!" Saut deka ikut mengejek Alvino.
"Minimal punya sendiri, bukan punya ortu" jidan ikut menyindir, eh apa mereka gak salah dengar?
"Jangan ikutin jejak kita yang buruk ji" Abi menggeleng gelengkan kepalanya menatap jidan tak percaya.
Baru saja vino ingin membalas perkataan pedas mereka tiba tiba saja seorang wanita dengan pakaiannya yang sexy berdiri didepan mereka dengan memegang pistol.
"Siap semua!!" Seru wanita itu tersenyum lebar.
"Satu"
"Dua"
Sampai di hitungan ketiga wanita itu melepaskan peluru pistolnya keatas, pertanda balapan dimulai.
•••
Sedangkan ditempat lain, tepatnya disebuah kamar dengan kondisi yang gelap gulita terdapat seorang gadis yang meringkuk kedinginan.
"Mamah dingin" racau Bulan dalam tidurnya.
"Loh tumben banget tuh anak bawa wanita ke apartemennya" seru seorang paruh baya menatap bingung kearah gumpalan daging didepannya yang sedang meringkuk kedinginan.
Pria paruh baya itu mengambil remote AC kemudian mematikan nya.
"Hey kau siapa?" Tanya pria paruh baya itu membangunkan gadis yang meringkuk kedinginan itu.
Bulan yang merasakan kakinya digoyang goyang kan pun membuka matanya.
Dengan penerangan yang minim Bulan melihat pria paruh baya mendekati dia. Melihat itu Bulan bergetar ketakutan, ingin rasanya dia berlari menghindari pria paruh baya itu yang semakin dekat dengan nya.
"Hey tak usah takut! Saya tidak akan berbuat jahat" pria paruh baya itu tersenyum ramah.
"Saya Albert Alvarendra kakek dari Regan" pria paruh baya itu memperkenalkan dirinya dengan ramah.
Mata bulan terkejut jadi didepannya ini kakek dari pria bajingan itu, tapi kenapa sifatnya jauh berbeda.
"Wajahmu mirip sekali dengan orang yang aku kenal" Albert menatap bulan lebih teliti lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Syafira END
FantasyKisah perjalanan Syafira yang berpindah jiwa ketubuh seorang figuran yang akan mati ditangan antagonis pria. 🦊 Syafira hanya itu namanya tidak ada nama panjang apalagi marga. Sama seperti para remaja yang lainnya, Syafira juga begitu menyukai novel...