part 20

41.8K 2.2K 115
                                    

Happy reading 😺


Bulan merasa bingung dengan dirinya, bukankah dia tadi sedang tertidur? Lalu mengapa sekarang dia seperti berada di sebuah taman yang menurutnya seperti taman surga, saking indahnya. Sungai yang terlihat jernih, kicauan burung yang mengalun merdu di pendengarannya, jangan lupakan pohon yang rimbun serta udara yang sejuk.

"Bulan"

Merasa dipanggil bulan membalikkan badannya untuk melihat siapa yang memanggilnya.

Beberapa saat bulan terpaku akan kecantikan wanita didepannya, tubuh yang putih bersih, matanya yang lentik dengan senyuman yang manis.

"Astaga jangan sampe gw belok!" Batin bulan berseru terpana dengan wanita didepannya.

Seolah tau akan pikiran bulan, wanita itu terkekeh kecil.

Melihat itu rasanya bulan ingin mimisan sangking tidak kuatnya. "MANIS BANGETTT!!" Batin bulan.

"Anakku" tatapan yang tadinya bahagia berubah menjadi sendu.

"Anak?" Batin bulan bingung.

"Ibu rindu" wanita itu meneteskan air matanya menatap bulan haru.

Sedangkan bulan tidak tau harus berbuat apa, tapi satu yang pasti hatinya berdenyut sakit ketika melihat wanita itu menangis.

"Tidak mau peluk hm?" Dengan wajah yang basah wanita itu tersenyum sambil merentangkan tangannya.

Seharusnya bulan menghindar karna tidak mengenali wanita didepannya ini, tapi entah kenapa reaksi tubuhnya menghianati pikiran nya. Dia berhambur ke pelukan wanita didepannya ini.

"Kau benar benar anak ku" ujar wanita itu memeluk erat bulan.

"Ibu?" Tidak, bulan tidak mengatakan itu! Kata kata itu meluncur sendiri dari mulutnya tanpa bisa ia cegah!.

Terlihat wanita itu menganggukkan kepalanya dan menatap bulan senang, "ya! ini ibu nak, ibu kamu" seru wanita itu antusias.

Entah kenapa air matanya turun begitu saja, seolah dia sangat merindukan sosok didepannya ini.

"Ibu bulan ga sanggup ibu, bulan mau disini saja. Lagi pula seharusnya bulan disini bulan malah kesasar ke dunia aneh itu" racaunya mengadu bak anak kecil.

Wanita itu tersenyum tipis, "dunia yang kamu sebut aneh adalah dunia aslimu nak"

Bulan menatap wanita didepannya ini bingung.

"Kamu percaya tentang dunia paralel?" Wanita itu mengelus kepala bulan lembut, "kamu sedang mengalaminya bulan, Ini dunia aslimu."

"Ingat pesan ibu ini bulan" wanita itu menatap bulan Serius.

"Jangan pernah menjadi wanita yang lemah, jadilah kuat! Setidaknya untuk dirimu sendiri. ibu titipkan mereka padamu. Ini dunia mu bulan lakukanlah sesuka hatimu, ragamu yang sekarang adalah memang raga aslimu. ibu selalu mengawasi mu dari sini, ibu menyayangimu. Kamu harus bahagia bulan, Harus!" Setelah mengatakan itu wanita didepannya tiba tiba mendorong dirinya kedalam sebuah lubang yang bewarna putih.

"Selamat tinggal sayang! Ibu menyayangimu, selalu" itulah yang bulan dengar sebelum dia seperti tersedot dalam lubang putih itu.

"Hah" bulan terbangun dari tidurnya dengan keringat yang sudah membasahi tubuhnya.

"Ibu? Raga asli? Dunia paralel?!" Bulan mengernyitkan keningnya merasa bingung dengan apa yang ada dalam mimpinya tadi.

"Dia siapa?" Tanya bulan pada dirinya sendiri.

"Kenapa wajahnya mirip banget sama kakaknya kak Mita!" Seru bulan teringat dengan foto yang Mita tunjukkan beberapa jam yang lalu.

"Lama lama gw stres! Sebenarnya apa maksud dari wanita itu" bulan memikirkan maksud dari perkataan wanita yang ada di mimpi nya.

Transmigrasi Syafira ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang