part 4

73.3K 3.7K 38
                                    

Happy reading 😺


Pagi ini Syafira sedang membuat bekal untuk dirinya sendiri tentu saja. Dengan sedikit bersenandung Syafira memasukkan Sandwich yang sudah ia buat kedalam kotak bekalnya.

"Sudah siap, tinggal berangkat aja deh" Syafira menutup kotak bekalnya dan memasukkan nya kedalam tas miliknya.

"Non ga sarapan dulu" tanya salah seorang maid

"Enggak bi bulan langsung berangkat aja" tolak Syafira tersenyum tidak enak. Ya bagaimana lagi jika dirinya sarapan pasti nanti pas nyampe di sekolahnya dia akan bolak balik WC. Entahlah ada yang sama?

"Tapi den Regan belum jemput non"

"Gapapa bulan sama pak supir aja"

"Oh yasudah sebentar bibi panggil pak supirnya dulu ya non" maid itu pun pergi meninggalkan Syafira.

"Ngapain juga gue sama si setan, hihh ngeri" gumam Syafira bergidik ngeri

•••

Saat sedang nikmat nikmatnya Syafira memandang pemandangan pagi melalui jendela mobilnya tiba tiba mobilnya berhenti.

"Loh kenapa pak? Mogok ya" tanya Syafira

"Enggak non. Itu didepan sepertinya ada den Regan" jawab sang supir menunjuk kedepan sana.

Mengikuti arah yang supir itu tunjukkan mata Syafira membulat sempurna "sial" umpatnya melihat Regan yang turun dari motornya dan menghampiri mobilnya.

Tok
Tok

Kaca mobilnya di ketuk Regan namun saat sisupir ingin membuka dia ditahan Syafira "jangan di buka pak"

Si supir nampak mengerutkan keningnya namun dia menuruti perkataan sang majikan.

"Bulan buka!" Regan Masih saja mengetuk ngetuk kaca mobilnya.

"Bulan buka! Apa mau gw pecahin kaca mobil Lo!" Itulah yang bulan dengar bersamaan regan mengambil batu besar di tangannya.

Melihat itu Syafira panik sendiri dengan segera ia membuka kaca mobilnya dan terpampang jelas wajah Regan yang nampak menahan emosi.

Regan membuang kembali batunya dan menatap tajam Syafira "turun!" Titahnya

"Enggak!"

"Bulan turun!" Nada kali ini yang dikeluarkan Regan nampak menyeramkan, Syafira yang mendengarnya merinding sendiri.

"Gue mau berangkat sendiri!" Dengan sedikit keberaniannya Syafira mencoba tenang dan menatap Regan

"Berangkat bareng gue! Sekarang turun Rembulan!"  Sentak Regan menatap tajam Syafira

Dengan tubuh yang sedikit gemetar Syafira menutut dan turun dari mobilnya.

"Bapak bisa pulang, bulan biar saya yang anter" ujar Regan kepada sisupir dan diangguki oleh sang empu.

Setelah mobil yang di tumpaki Syafira tadi pergi, Regan beralih menatap tajam Syafira.

"Kenapa ga mau sama aku?" Regan menatap dalam mata Syafira yang nampak gugup

"Gue pengen berangkat pake mobil!" Jawab Syafira asal.

Regan menghembuskan nafasnya lalu mengelus pipi Syafira "kenapa ga ngomong hm?" Kali ini nada yang dikeluarkan Regan lembut bahkan Syafira sempat terpana.

"Hah anu gue lupa!" Ujar Syafira gugup

"Ya udah ayok berangkat, pake motor gapapa kan? Apa mau ambil mobil aku"

"Gak usah, udah pake motor aja" tolak syafira

"Oke" Regan menggandeng tangan Syafira menuju motornya.

Transmigrasi Syafira ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang