BAB 24

3.2K 279 16
                                    

Seminggu berlalu dan semenjak perdebatan terakhirnya dengan sang Oma, Freen belum lagi berkomunikasi ataupun bertemu dengan Oma

Selain ia menghindari akan adanya perdebatan lagi dan juga ia takut jika Oma akan terus mendesaknya memutuskan hubungannya dengan Becky. Karna saking sayangnya dengan Oma, jika mereka bertengkar Freen akan merasakan sakit di hatinya karna bagaimanapun ia hanya mempunyai Oma sebagai keluarga

Selama satu minggu ini Freen menjalani hari²nya seperti biasa. Selain menyibukkan diri dengan pekerjaan tentu saja dia akan bermesraan dengan kekasihnya itu. Baik di kantor maupun di rumah

Seperti sekarang. Kedua wanita ini, lebih tepatnya Freen yg sedari memandangi wajah cantik Becky dari samping saat Becky sedang fokus mengerjakan pekerjaannya di sofa ruangan Freen

"Berhentilah melihatku seperri itu sayang. Lanjutkan pekerjaanmu"

"Aku sedang bekerja tauu. Memandangi wajah cantikmu adalah pekerjaan penting yg harus ku lakukan setiap hari sayang"

Becky menolehkan kepalanya dan ia melihat Freen yg tersenyum padanya. Becky tidak memiliki kesiapan saat Freen dengan tiba² melumat bibirnya. Tangan Freen juga berada di belakang leher Becky untuk menekan tengkuk Becky agar ciuman mereka semakin dalam

Tok tok tok

Tanpa menunggu jawaban tiba² Nam masuk ke dalam ruangan Freen dan tentu saja ia melihat adegan ciuman dua wanita itu

Untuk Nam, hal semacam itu sudah biasa ia lihat jadi Nam sudah tidak terlalu terkejut. Sudah menjadi makanan sehari² Nam di kantor melihat adegan ciuman kemesraan dan kebucinan bossnya ini

"Ekhem maaf menganggu tapi saya datang kesini untuk memberitahu jadwal nona Freen"

Becky melepaskan ciumannya lebih dulu saat fau jika Nam memasuki ruangan ini. Sedangkan Freen menatap tajam ke arah Nam tapi sayangnya Nam sama sekali merasa takut dengan tatapan itu

Nam melangkahkan kakinya untuk mendekat ke arah sofa dan berdiri di samping Freen

"Besok nona harus berangkat ke Australia untuk membahas kerja sama dengan Mr. Kenny"

"Apa Becky ikut?"

"Sayangnya nona harus berangkat bersama saya. Sedangkan Becky harus mengurus beberapa urusan di sini"

"Tidak bisakah Becky saja yg ikut denganku dan kau yg disini"

"Ooiihhh... Aku tau kau sangat bucin dengan Becky tapi bersikaplah profesional dalam bekerja nona Freen yg terhormat"

"Huhh baiklah. Kau sangat cerewet Nam"

Becky terkekeh melihat perdebatan 2 sahabat ini. Kadang Becky berfikir jika dengan kehadiran Nam memang sangat membantu untuk memberi ketegasan untuk Freen agar tidak terlalu melupakan pekerjaannya jika ada Becky. Nam dan Freen bagai saudara yg selalu bertengkar tapi keduanya juga saling menyayangi

"Dan kau Becky, kembali ke mejamu sekarang"

"Hey disini aku bossnya"

"Memang benar. Tapi jika Becky terus disini yg ada pekerjaannya tidaka akan selesai karna kau"

Freen menatap tajam Nam tapi Nam juga membalas tatapan tajam Freen sembari meletakkan kedua tangannya di pinggang. Keduanya seperti sedang berperang

"Benar yg di katakan phi Nam jika aku disini nona akan selalu memanggilku sehingga aku tidak bisa fokus bekerja"

Nam berkata mengejek Freen setelah Becky mengucapkan kalimatnya. Freen terus merengek tapi Becky memberikan pengertian dan akhirnya Freen melepaskan Becky untuk kembali bekerja di mejanya

Hot CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang